Yogyakarta Jadi Pusat Inaugurasi Ansor Istimewa, Dihadiri Ketua Umum GP Ansor
WARTAJOGJA.ID : Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor DIY menggelar perhelatan Inaugurasi Ansor Istimewa, Sabtu (26/4/2025) di
di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua Umum GP Ansor, H. Addin Jauharudin.
Inaugurasi Ansor Istimewa itu juga menjadi momentum menggelar APEL Jaga Ketahanan Pangan bersama Banser-TNI-POLRI.
Aksi itu juga disertai penanaman pohon yang nantinya seluruhnya berjumlah 9.100 sebagai bentuk kepedulian pada lingkungan. Dilakulan pula penandatanganan kerjasama dengan berbagai mitra, hingga penganugerahan Ansor Lifetime Achievement.
Dalam kesempatan itu, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta juga meluncurkan strategi kepengurusan baru bertajuk Spirit Baru Ansor Istimewa.
Kebijakan ini menjadi arah gerak baru organisasi yang tidak hanya bersifat internal, tetapi juga ditujukan untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi masyarakat luas.
Ansor Istimewa BISA merupakan akronim dari empat pilar utama: Bisnis, Inovasi, Sumber Daya Manusia, dan Anak Muda.
Keempat pilar ini menjadi landasan dalam membentukarah program kerja yang bersifat strategis, kolaboratif, dan berorientasi masa depan.
Ketua PW GP Ansor DIY Abdul Muiz menyatakan, Ansor Istimewa BISA bukan sekadar program kerja, tetapi manifestasi dari semangat baru untuk menjadi solusi atas berbagai persoalan bangsa.
Menurutnya, Ansor tidak ingin hanya menjadi organisasi yang besar dalam sejarah, tapi juga besar dalam kontribusi hari ini. “Ansor harus menjadi jawaban, bukan hanya cerita,” ungkapnya.
Ditegaskannya, GP Ansor DIY akan terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil.
Di bidang Bisnis, GP Ansor DIY memperkenalkan dua inisiatif utama yaitu Ansor Sports Center sebagai ruang komunitas terpadu yang menggabungkan olahraga, aktivitas ekonomi lokal, dan pemberdayaan kader. Selain itu, hadir pula Nusantara Organik (Nuso Farm), sebuah sistem pertanian dan peternakan terintegrasi berbasis ekonomi sirkular yang menjawab isu ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
Dalam momentum itu organisasi di bawah Nahdlathul Ulama (NU) tersebut memberikan 'Anugerah Penghormatan Martabat Kemanusiaan' kepada mendiang Paus Fransiskus.
Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum GP Ansor, H. Addin Jauharudin, kepada Romo Fadjar Tedjo Soekarno Pr, pegiat kerukunan dan kemanusiaan dari Keuskupan Malang.
Addin Jauharudin mengatakan, penghormatan ini adalah bentuk cinta kasih GP Ansor kepada Paus Fransiskus, yang dikenang bukan hanya sebagai pemimpin agama Katolik, tetapi juga sebagai jembatan perdamaian dunia. "Ini adalah bentuk kecil cinta kasih Ansor untuk Bapak Paus Fransiskus. Beliau bukan hanya soal kepemimpinan agama, tapi simbol perdamaian dunia," ungkap Addin.
Addin menyinggung berbagai inisiatif Paus Fransiskus dalam mendorong gencatan senjata dan penghentian agresi, terutama di wilayah konflik seperti Palestina. Ia juga mengingatkan tentang momen bersejarah saat Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia dan melewati 'terowongan cinta' yang menghubungkan Gereja Katedral Jakarta dengan Masjid Istiqlal, sebagai simbol kuat persaudaraan lintas agama.
Addin mengungkapkan, sebelum kunjungan Paus ke Indonesia, ia bersama tokoh pemuda lintas agama pernah beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Dalam pertemuan tersebut, Paus Fransiskus secara khusus menandatangani dokumen untuk Ansor, yang berisi pesan agar Ansor terus menjadi lokomotif perdamaian, tidak hanya di Indonesia, melainkan juga untuk dunia.
"Pemikiran dan perjuangan beliau tak boleh berhenti meski beliau wafat. Harus dilanjutkan oleh anak-anak bangsa lintas iman untuk terus menjadi jembatan perdamaian," tegas Addin.
Sementara itu, Romo Fadjar Tedjo Soekarno yang menerima anugerah tersebut atas nama mendiang Paus Fransiskus, mengaku terkejut sekaligus terharu. Ia mengatakan, kehadirannya semula hanya untuk menghormati acara pelantikan, namun tidak menyangka akan ada momen spesial ini.
"Sebenarnya hari ini adalah misa arwah Paus. Tetapi demi kemanusiaan, saya datang ke sini. Dan di luar dugaan, ada penghargaan untuk beliau. Ini sangat mengharukan," tandaa Romo Fadjar.
Romo Fadjar mengenang keterlibatannya bersama GP Ansor dalam mendukung Dokumen Abu Dhabi, sebuah deklarasi yang mengedepankan nilai kemanusiaan, bukan hanya keagamaan. Ia menegaskan bahwa penghormatan ini merupakan pengakuan atas upaya konsisten GP Ansor dalam memperjuangkan kemanusiaan dan perdamaian lintas agama.
"Satu kata yang saya tangkap dari sambutan Gus Addin bahwa Ansor harus peduli. Kata peduli ini adalah jembatan besar bagi kemanusiaan," tambahnya.
Post a Comment