Milad 44 UMY, Dirut BPJS Kesehatan Sorot Entrepreneurial University untuk Kemajuan Bangsa
WARTAJOGJA.ID : Direktur Utama BPJS Kesehatan RI, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., menekankan perlunya transformasi menyeluruh di perguruan tinggi.
Hal itu diungkapkan Ghufron saat pidato bertema “Entrepreneurial University untuk Kemajuan Bangsa,” dalam Pidato Milad UMY pada Senin (28/4).
Menurutnya, di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, perguruan tinggi tidak cukup hanya menghasilkan lulusan siap kerja, melainkan juga harus melahirkan inovator, wirausahawan, dan pemimpin masa depan yang adaptif dan solutif.
Ia.menekankan selama ini Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menegaskan komitmennya untuk bertransformasi menjadi entrepreneurial university guna memperkuat peran inovasi, kewirausahaan, dan kolaborasi industri dalam mendorong kemajuan bangsa.
Langkah ini menjadi bagian dari peta jalan pembangunan strategis UMY.
“Setidaknya ada tiga aspek utama dalam transformasi menjadi entrepreneurial university: kurikulum yang adaptif, pengembangan inkubasi startup, dan kolaborasi erat dengan industri. Ini penting untuk membekali lulusan agar tidak hanya mencari kerja, tetapi mampu menciptakan lapangan kerja baru dan berkontribusi nyata bagi pembangunan nasional,” ujar Ghufron.
Ia menambahkan, kepemimpinan visioner dan komersialisasi hasil riset menjadi indikator kunci dalam membangun universitas berbasis kewirausahaan. Melalui penguatan kolaborasi dengan dunia industri, hilirisasi hasil riset dapat dipercepat untuk menghasilkan produk dan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
UMY sendiri telah memasuki tahap baru dalam pengembangan institusinya melalui program Towards Leading Entrepreneurial University. Sejumlah inisiatif telah dijalankan, antara lain pengembangan inkubator bisnis, program magang berbasis riset dan inovasi, serta integrasi kurikulum kepemimpinan dan kewirausahaan untuk menciptakan inovasi berkelanjutan.
“Mahasiswa dari entrepreneurship university dibekali dua kemampuan utama. Pertama, kemampuan berkomunikasi untuk meyakinkan, berinteraksi, dan berkolaborasi dalam menciptakan ide-ide inovatif berbasis pemikiran kritis dan logis. Kedua, keterampilan teknis untuk menambah nilai produk kreasi dan mengembangkannya menjadi produk yang layak dikomersialisasikan,” lanjut Ghufron.
Di akhir pidatonya, Ghufron mengapresiasi langkah UMY yang dinilainya dapat memberikan kontribusi strategis terhadap pembangunan nasional. Transformasi ini, menurutnya, akan memperkuat daya saing lulusan, mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi, memperkuat ekosistem riset dan teknologi, serta memberdayakan masyarakat melalui inovasi sosial.
Post a Comment