News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tanam 200 Pohon Mangrove: Bukti Komitmen Ramada by Wyndham Garden Yogyakarta Peduli Lingkungan

Tanam 200 Pohon Mangrove: Bukti Komitmen Ramada by Wyndham Garden Yogyakarta Peduli Lingkungan

WARTAJOGJA.ID – Sebagai bentuk rangkaian acara dalam menuju Grand Opening Ramada by Wyndham dan Wyndham Garden Yogyakarta Conference Hotel & Action Park pada tanggal 23 Januari 2025, berhasil menggelar aksi penanaman 200 pohon Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove Baros, Bantul Yogyakarta, Jumat (10/1/2025).
Di samping itu juga, kegiatan CSR tersebut mencerminkan sebuah komitmen peduli lingkungan dari pihak hotel yang sekaligus mendukung upaya perlindungan lahan pertanian di wilayah pesisir Selatan kota Yogyakarta.
Cluster General Manager Ramada by Wyndham dan Wyndham Garden Yogyakarta Conference Hotel & Action Park, Rio Mahendra mengungkap jika pelaksanaan penanaman Mangrove ini merupakan bagian dari komitmen hotel terhadap pelestarian lingkungan. 
Dijelaskan Rio, bahwa alasan dipilihnya wilayah Konservasi Baros yakni kepedulian pelestarian lingkungan juga harus terfokus pada area Selatan kota Yogyakarta. Pasalnya, Ramada by Wyndham sendiri memiliki lahan taman yang seluas kurang lebih 4,9 hektar.
“Hotel kita yang pertama punya lahan taman sekitar 4,9 hektar luasnya. Nah, Karena itu dari sini kita melihat wajib mempunyai komitmen untuk melakukan pelestarian lingkungan di luar hotel kita sendiri dan saat ini kita tanam sebanyak 200 pohon Mangrove di wilayah Pantai Baros,” ujar Rio.
Kemudian, agar tak terjadi penggerusan oleh laut maka pihaknya beserta tim Ramada by Wyndham berinisiatif menanam pohon. Hal ini juga merupakan bagian dari pelestarian ekosistem laut sehingga ekosistem laut dan juga tanaman bisa terjaga dengan baik.
“Ekosistem laut dan penanaman pohon sudah sepatutnya membutuhkan keseimbangan alam sehingga bisa terjaga dengan baik dan maksimal,” jelasnya.
Ditemui di lokasi yang sama, menurut Ketua Pengelola Konservasi Mangrove Keluarga Pemuda Pemudi Baros (KP2B), Sidiq Muhammad Nurcholis, keberadaan Mangrove dinilai memiliki peran yang sangat vital bagi sektor pertanian di wilayah tersebut.
Baginya, Mangrove mampu menyerap atau mengurangi kadar garam dari air pasang. Sebagai contoh, Sungai Opak mengalami pasang surut dua kali sehari, ketika air pasang mencapai area persawahan maka Mangrove akan membantu mengurangi kadar garam sehingga tanah menjadi lebih subur. 
“Dampak positif Mangrove telah dirasakan secara nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian setempat,” ungkap Sidiq.
Sayangnya, tambah Sidiq, kawasan pesisir Selatan Yogyakarta masih menghadapi tantangan serius berupa abrasi terutama sejak pembangunan jembatan baru. Aliran air dari Utara yang menabrak bagian Selatan jembatan menyebabkan erosi di kawasan muara.
“Situasi ini diperburuk dengan pergeseran gelombang yang sering menutup jalur aliran air ke laut,” tambahnya.
“Ketika muara tertutup, air dari sungai tidak dapat mengalir ke laut yang menyebabkan banjir di area persawahan. Tahun 2021 lalu, petani bawang merah mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat muara yang tertutup,” Sidiq melanjutkan.
KP2B sendiri, yang mana telah mengelola Kawasan Konservasi Mangrove sejak 2003, kini memiliki sekitar 40 sukarelawan aktif. Mereka mengembangkan sistem pembibitan mandiri dengan kapasitas produksi mencapai 30.000 bibit.
Selain itu, penanaman Mangrove ini juga melibatkan mahasiswa dari berbagai Universitas seperti UGM, UNDIP dan ITY. Tentu saja hal ini menjadikan momentum penting dalam upaya pelestarian lingkungan sekaligus edukasi generasi muda. (*)  

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

Post a Comment