Konsisten Kembangkan Produk dan Gelar CSR, Sido Muncul Raih Satria Brand Award 2024
WARTAJOGJA.ID : Konsistensi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam menggelar corporate social responsibility (CSR) perusahaan tak perlu diragukan lagi.
Berbagai gerakan kemanusiaan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat terus digencarkan brand jamu ternama yang sudah go internasional ini setiap tahunnya.
Konsistensi menggelar CSR ini yang turut membuat Sido Muncul kembali diganjar penghargaan “Satria Brand Award 2024” dari Suara Merdeka Network pada Desember 2024.
Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat saat menerima penghargaan tersebut mengungkapkan rasa bahagianya. Karena Sido Muncul mendapat pengakuan masyarakat.
“Saya sangat senang dengan diterimanya penghargaan ini. Karena Sido Muncul dinilai baik dan telah mendapatkan pengakuan dari masyarakat,” tuturnya.
David mengungkapkan, banyak faktor yang membuat Sido Muncul meraih penghargaan tersebut.
Di antara faktor tersebut, menurutnya karena Sido Muncul selain banyak melakukan inovasi dan terus mengembangkan produk, juga tetap konsisten dalam melakukan kegiatan corporate social responsibility (CSR) pada setiap tahunnya.
Dalam bidang kesehatan misalnya. Sido Muncul peduli kepada masyarakat dengan memberikan bantuan operasi katarak gratis dan telah dilakukan sejak tahun 2011.
Hingga saat ini, menurut David, Sido Muncul telah mengoperasi lebih dari 57.000 mata di seluruh Indonesia.
Pihaknya juga memberikan bantuan operasi bibir sumbing gratis yang dilakukan pertama kali dilakukan di Kupang tahun 2018.
“Sampai saat ini kami telah membantu mengoperasi 624 pasien bibir sumbing. Dan kami juga memberikan bantuan kepada anak-anak stunting sejak tahun 2023 di beberapa daerah, seperti Jakarta, Bali, Semarang, Cimahi, dan Bandung. Total yang telah kami bantu sebanyak 574 anak,” terangnya.
Selain program charity, lanjut dia, Sido Muncul melaksanakan program pemberdayaan masyarakat yang tersebar di beberapa wilayah.
Di antaranya untuk ring satu perusahaan ada Desa Bergas Kidul dan Desa Diwak.
Kemudian ada juga Program Kampung Iklim (Proklim) di Desa Manggihan. Ada juga pembinaan petani mitra, salah satunya di Desa Banyumas.
Lalu, program ketahanan pangan untuk pertanian padi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.
Sementara mengenai Tolak Angin yang menjadi produk unggulan pilihan SBA, menurut David, karena Tolak Angin diproduksi di pabrik yang terstandar GMP (Good Manufacturing Product).
Selain itu juga terstandar ISO (International Organization of Standardization), dan HACCP (Hazard Analyisis Critical Control Point). Selain itu, produk tersebut sudah melalui uji toksisitas subkronik dan uji khasiat.
David menjelaskan, abat bahan alam saat ini dibagi menjadi empat, yaitu jamu, obat herbal terstandar (OHT), fitofarmaka dan obat bahan alam lain.
“Sido Muncul selalu berubaya untuk berinovasi. Saat ini Tolak Angin sudah naik grade menjadi OHT,” katanya.
Ke depan agar tetap menjadi yang terbaik, menurut David, Sido Muncul akan melakukan pengembangkan produk baru dan berkolaborasi dengan institusi lain, seperti perguruan tinggi.
“Kita akan melakukan terobosan-terobosan untuk ekspor ke negara tujuan baru,” katanya.
Post a Comment