News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

RS PKU Kota Yogyakarta GelarHari Ber-Muhammadiyah, Ini Pesan Yang Disampaikan

RS PKU Kota Yogyakarta GelarHari Ber-Muhammadiyah, Ini Pesan Yang Disampaikan

WARTAJOGJA.ID : Hari Ber-Muhammadiyah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berlangsung khidmat di Halaman Parkir Gedung KH Sudja RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Jl Bhayangkara No 9, Kelurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta Senin (16/12).

Ketua Panitia yang juga Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dr Mohammad Komarudin, Budi Setiawan yang mewakili BPH RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mengatakan, merangkai kegiatan Hari BerMuhammadiyah ini juga digelar kegiatan penyaluran dana tasyaruf infaq dari pegawai PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping.

Sebelum kegiatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, kegiatan serupa juga dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gamping.

“Diawali dengan Apel Hari Muhammadiyah pagi hari, disusul dengan baksos khususnya untuk sekolah inkklusi untuk menjangkau kaum difabel di Yogyakarta,” katanya. 

Ketua PP Muhammadiyah, Drs H Ahmad Dahlan Rais, M.Hum, turut hadir dalam acara itu dan menyampaikan sejumlah pesan.

Dahlan Rais mengungkapkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) berkembang pesat dalam melayani masyarakat luas baik dari segi pendidikan, ekonomi maupun kesehatan.

Di Muhammadiyah amal usaha merupakan medium dakwah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Bagi Dahlan, orang Muhammadiyah kalau beramal saleh tidak pernah lelah. 

“Muhammadiyah dan Aisyiyah tidak pernah mengenal tidur siang karena kita lebih banyak mengeluarkan pernyataan waktu untuk bekerja atau work holic,” kata Dahlan Rais.

Ia menambahkan Muhammadiyah satu-satunya Ormas Islam Indonesia yang memiliki aset pendidikan di luar negeri.

Muhammadiyah semakin meluas dan merata di tanah air. “Untuk itu dalam ber-Muhammadiyah kita harus tertib dan teratur,” paparnya.

Menurutnya, usia panjang Muhammadiyah harus tumbuh kembang, bermanfaat bagi masyarakat luas secara keseluruhan. “Itu yang menjadi keinginan bersama,” tandasnya.

Pada kesempatan itu Ketua PP Muhammadiyah, Drs H Ahmad Dahlan Rais, M.Hum, yang membidangi cabang, ranting dan masjid juga meneriakkan yel-yel masjid. 

“Masjid makmur memakmurkan, masjid dari masjid kita bangkit, masjid apapun masalahnya masjid solusinya!”

Di depan Dahlan Rais, Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping dr Ahmad Faesol dan Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dr Mohammad Komarudin, Budi Setiawan yang mewakili BPH RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping, menyinggung pengumpulan zakat dokter.

RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Gamping dan Sleman mentasyarufkan infak pegawai sebesar Rp 1,27 Miliar yang dibagikan kepada 82 Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah sebanyak Rp 820 juta. Sedangkan 5 Piimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten dan Kota sebanyak Rp 150 juta.

Adapun Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah berupa dana program sebesar Rp 150 juta dan untuk pengelolaan husnul khotimah (HK) sebesar Rp 150 juta.

Selain pemberian dana tasyaruf infak pegawai PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping, kali ini ada pemeriksaaan kesehatan telinga bagi siswa SLB Muhammadiyah se-DIY di Masjid KH Sudja’ Komplek RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman. 

Ustadz Drs H Muh Dahlan Rais, M.Hums, mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya. Memasuki usia 113 tahun, Muhammadiyah terus menunjukkan perkembangan yang baik. Bukan hanya usianya panjang, Muhammadiyah juga mampu membuktikan diri diterima dan memberi manfaat di manapun berada.

Adik kandung Tokoh Reformasi dan Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais ini mengatakan, Muhammadiyah saat ini sudah berkembang dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Menariknya, kehadiran Muhammadiyah bahkan di sejumlah daerah yang mayoritas non muslim seperti Kupang, Maumere dan sebagian besar Papua hingga Minahasa, kehadiran Muhammadiyah juga diterima dengan sangat baik.

“Alhamdulillah kita tumbuh subur dimana-mana. Karena kehadiran kita memang memberi manfaat. Kalau tidak memberi manfaat, mungkin umur kita pun tidak panjang. Kehadiran kita dirasakan berguna untuk masyarakat. Bahkan saat kerusuhan terakhir di Papua, kantor dan sekolah kita dijaga oleh masyarakat setempat karena di sanalah mereka belajar,” kata Dahlan.


Bukan hanya di nusantara, Muhammadiyah, lanjut Dahlan Rais, juga berkembang di manca. Saat ini, Muhammadiyah juga berkembang pesat di ASEAN, Australia, bahkan Timur Tengah dan Eropa. Di Jerman, ada Padepokan Tapak Suci, dengan siswanya mayoritas bule dan nonIslam. 

"Ini harus kita syukuri. Setidaknya, melalui Muhammadiyah kita bisa mengenalkan lebih jauh tentang Islam. Harapannya, mereka yang Islam fobia menjadi lebih mengenal dan menerima Islam sebagai rahmatan lil alamin,” lanjutnya.

 Perkembangan ini, katanya, tak lepas dari perjuangan keras dilandasi nilai-nilai yang luhur dari pendiri dan pengurus. Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang sangat tertib dan disiplin.

“Kalau ada istilah workaholic, salah satunya adalah kita (Muhammadiyah-red). Saya ingin, yang muda-muda tetap meneruskan nilai-nilai ini. Sehingga Muhammadiyah terus berkembang dan tumbuh untuk kepentingan umat. Yang muda jangan ragu untuk melanglang bumi, termasuk ke Australia misalnya. Bisa jadi guru di sana, karena kita sedang proses membangun sekolah. Gajinya, kalau dirupiahkan 25 juta rupiah lho,” kata Dahlan.

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment