Ekraf RI Adakan Sosialisasi Emak-Emak Matic, Targetkan 10.000 Emak Benar-benar Bisa Cuan di Tahun 2025
WARTAJOGJA.ID : Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) RI meluncurkan program Emak-Emak Matic (Emak-Emak Melek Teknologi), sebuah inisiatif pemberdayaan perempuan yang menargetkan keterlibatan 10.000 emak-emak di seluruh Indonesia pada 2025. Program ini diluncurkan dengan sosialisasi perdana yang digelar secara hibrid, menggabungkan format luring dan daring, bertempat di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, pada Rabu (18/12).
Program ini merupakan kolaborasi Kemenekraf dengan Educa Studio, creator gim Emak-Emak Matic (Sang Ratu Jalanan). Setelah terlebih dahulu digelar di Bandung pada 15 Desember 2024, Yogyakarta menjadi kota kedua dalam rangkaian kegiatan yang bertujuan meningkatkan literasi digital di kalangan perempuan, khususnya para ibu rumah tangga.
Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenekraf, Yuana Rochma Astuti, membuka acara dengan pemaparan mengenai urgensi program ini. Ia menyoroti penurunan signifikan pada daya beli masyarakat serta meningkatnya jumlah penduduk yang beralih dari golongan menengah ke kelompok rentan miskin.
“Tingkat golongan menengah menurun sampai 8-10 juta orang. Artinya apa? Mereka yang biasanya penghidupannya layak, itu sudah turun ke nyaris miskin, bahkan miskin. Ini kan jumlah yang cukup lumayan besar,” ungkap Yuana dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa hal ini berdampak langsung pada usaha kecil, termasuk perempuan yang menjalankan UMKM.
“Kemudian yang paling kerasa adalah daya beli juga turun. Emak-emak ngerasa nggak? Yang jualan pasti ngerasa kok gak laku-laku gitu ya,” jelasnya.
Yuana juga mencatat bahwa sekitar 43% perempuan usia produktif di Indonesia belum masuk ke angkatan kerja, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Oleh karena itu, edukasi teknologi menjadi salah satu solusi untuk mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan.
“Kita mulai harus mengedukasi para emak-emak untuk melatih teknologi. Era sekarang adalah era teknologi. Yang sudah punya produk UMKM, welcome. Yang belum punya produk, juga welcome. Ini sepanjang tahun akan dibantu oleh Tribelio, Tokopedia, TikTok, Supermom, Kios.mu, dan akan terus tambah partnernya seperti Shopee dan lain-lain, untuk memastikan emak-emak bisa cuan,” tambah Yuana.
Dashboard Pemantauan dan Target yang Terukur
Untuk memastikan program ini memberikan dampak konkret, Kemenekraf memperkenalkan sistem dashboard pemantauan. Melalui teknologi ini, perkembangan peserta akan dipantau, termasuk peningkatan pendapatan yang dihasilkan.
“Hari ini baru sosialisasinya dulu. Targetnya adalah 10.000 emak-emak di seluruh Indonesia. Akan dipantau emak-emak semuanya. Kita akan perhatikan satu-satu semuanya di sini, cuannya naiknya berapa sih?” kata Yuana.
Menurut Yuana, penghasilan para emak mencerminkan kontribusi terhadap PDB.
“Sehingga tidak ada cerita bahwa kementerian ini bikin program hanya untuk mengguguri kewajiban aja. Itu bukan karena ini program yang serius. Artinya kami akan pantau. Tahun depan tagetnya 10.000 emak kita akan monitori,” papar Yuana.
Dukungan Kolaboratif dari Para Ahli
Acara ini turut menghadirkan berbagai narasumber yang memberikan wawasan strategis dan praktis, mulai dari CEO dan Founder Tribelio.com, Denny Santoso; TikTok Shop Education Trainer, Surya Sastriando; Director of Growth Strategy and Operation Supermom, Tiara Iraqhia; dan Founder Kasisolusi, Deryansha Azhary.
Selain itu, keynote speech dari Menteri Kemenekraf RI, Teuku Riefky Harsya, menjadi puncak acara yang memberikan pandangan strategis untuk pemberdayaan ekonomi perempuan di era digital.
Ruang Baru untuk Pemberdayaan Perempuan
Dengan konsep yang interaktif dan inklusif, Emak-Emak Matic dirancang untuk membekali perempuan dengan keterampilan teknologi yang relevan, sekaligus mendorong mereka menjadi agen perubahan di keluarga dan komunitasnya.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga ruang untuk membangun komunitas emak-emak yang tangguh di era digital. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini akan bermanfaat untuk kita semua,” pungkas Yuana.
Salah satu peserta, Ibu Emmy dari Banguntapan Bantul berharapa setelah ikut acara ini bisa lebih berkembang usahanya, bisa FYP di TikTok ddan makin laris jualannya.
“Ya harapannya cuannya nambah. Kan ekonomi lagi sulit juga, usaha kue saya bisa maju lah. Atau ya nanti bisa jadi affiliator juga,” katanya ditemui sebelum mengikuti acara.
Post a Comment