Tuan Rumah IERA, PBI UKDW Isyaratkan Hubungkan Perpustakaan dengan Kelas melalui Project Based Learning
WARTAJOGJA.ID - Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Indonesian Extensive Reading Association (IERA) Roadshow pada hari Selasa (5/11/2024) lalu.
Bertempat di Auditorium Koinonia, kegiatan yang berbentuk seminar serta mini-workshop extensive reading dan project-based classroom ini diikuti oleh guru Bahasa Inggris dan Pustakawan di DIY dan sekitarnya. IERA Roadshow ini diselenggarakan selama dua hari, di mana rangkaian acara pada hari pertama diselenggarakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dr Ing Wiyatiningsih ST MT selaku Rektor UKDW Yogyakarta cenderung menyoroti pentingnya extensive reading dan keberadaan perpustakaan untuk mendukung proses pembelajaran.
“Harapannya kegiatan ini dapat menginspirasi kita untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan berdampak,” ujarnya.
Di samping itu, Dr Loh Chin Ee Associate Professor di Departemen Bahasa dan Sastra Inggris serta Associate Dean (Partnerships) di Office of Education Research, National Institute of Education, Nanyang Technological University Singapura, yang menjadi pembicara dalam acara ini menyampaikan gagasan baru bertema “Menghubungkan Perpustakaan dengan Kelas melalui Project Based Learning”.
Pihaknya menyebutkan seharusnya perpustakaan tidak hanya menjadi pusat informasi, tetapi juga ruang belajar yang nyaman, mendukung project based learning (PBL) dan menginspirasi minat baca siswa.
Kemudian juga ia menjelaskan pentingnya mengintegrasikan perpustakaan dengan kegiatan pembelajaran di kelas untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa. Ada tiga aspek utama yang disoroti yaitu perpustakaan sebagai ruang belajar, ide-ide kreatif untuk PBL dan penggunaan perpustakaan bacaan ekstensif.
Persyaratan kunci untuk PBL di perpustakaan meliputi situasi dan materi yang autentik, pembelajaran yang berpusat pada siswa, kolaborasi antar siswa serta dukungan pustakawan yang terampil.
“Perpustakaan dapat berfungsi sebagai ruang baca yang aktif dan mendukung proses belajar jika dirancang dengan nyaman dan koleksi bukunya relevan dengan perkembangan siswa,” katanya.
Menurutnya, kolaborasi yang baik antara guru, pustakawan dan siswa akan membantu menjadikan perpustakaan sebagai pusat baca yang efektif. Sehingga dapat mendukung minat baca dan keterampilan literasi siswa serta menjadikan perpustakaan sebagai bagian integral dari proses pembelajaran.
Pembicara kedua, Uswatun Hasanah M IP selaku Sekretaris Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia menceritakan program-program yang dilakukan untuk menarik minat siswa agar mengunjungi perpustakaan.
Sedangkan pembicara ketiga, Martini M Hum selaku Guru SMAN 1 Sedayu berbagi pengalaman bagimana guru dapat berkolaborasi dengan pustakawan sekolah dalam PBL.
Sementara itu, Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris, Ignatius Tri Endarto S Pd MA menyampaikan bahwa smartphone, media sosial dan berbagai konten digital yang bukan berupa teks bacaan telah membuat kita menjadi ‘pecandu dopamin’ dari sumber hiburan di internet.
“Banyak penelitian menunjukkan penurunan waktu yang dihabiskan siswa untuk membaca, baik untuk kesenangan maupun tujuan akademis. Dalam membaca dan pembelajaran, penting bagi kita untuk memahami mengapa membaca sangat penting,” ungkapnya.
Seminar dan workshop ini dirancang untuk mengeksplorasi dunia menarik dari extensive reading, sebuah alat yang ampuh untuk perolehan bahasa dan pengembangan literasi serta penerapannya dalam PBL.
“Saya yakin seminar dan workshop ini akan menjadi pengalaman belajar yang berharga bagi kita semua. Mari kita manfaatkan kekuatan extensive reading dan dorong diri kita untuk menjadi pembelajar dan pendidik seumur hidup,” pungkasnya. (*)
Post a Comment