News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Saung Sirkulasi Hadirkan 'JEJAK SAJAK': Street Poetry di Sudut dan Sisi Jalanan Yogjakarta

Saung Sirkulasi Hadirkan 'JEJAK SAJAK': Street Poetry di Sudut dan Sisi Jalanan Yogjakarta


WARTAJOGJA.ID - Di setiap detak kehidupan, bahasa dan sastra senantiasa menjadi jembatan yang menghubungkan manusia dengan berbagai makna, emosi dan pengalaman. Bulan Bahasa dan Sastra yang jatuh pada Oktober lalu telah memberikan momen berharga untuk merayakan kekayaan bahasa dan sastra yang tidak hanya ada dalam buku atau panggung pertunjukan, tetapi juga di sudut-sudut jalanan yang kerap dillewati. 

Dalam semangat tersebut, Saung Sirkulasi dengan bangga telah melaksanakan kegiatan 'JEJAK SAJAK': Street Poetry di Sudut dan Sisi Jalanan Yogjakarta. Mengusung tema “sederhana namun berarti”, kegiatan ini berhasil menampilkan puluhan karya Wheat Paste—Seni menempel sajak, lirik dan kata-kata inspirasional di ruang publik. 

Karya-karya tersebut mencakup lirik dari para musisi legendaris seperti Frangky Sahilatua, Sawung Jabo, Iwan Fals feat Danilla, Bekubang dan Joerna yang mana semuanya telah menjadi bagian integral dari budaya musik Indonesia. Selain itu, juga menampilkan karya-karya dari penyair ternama seperti Saut Situmorang, Afrizal Malna, Chairil Anwar, Iswadi Pratama serta sajak-sajak orisinal dari Saung Sirkulasi sendiri.

Penggerak utama dalam kegiatan ini, Cholsverde dan MAFY menjelaskan, setiap sajak dan lirik yang tertempel tidak hanya sekadar tulisan, tetapi menjadi titik refleksi bagi masyarakat, mengajak mereka untuk berinteraksi dengan kata-kata yang menyentuh hati dan menggugah pikiran. 

Chols, sapaan akrabnya menerangkan pula bahwa kegiatan ini pun bertujuan untuk mengeksplorasi seni dan sastra dalam bentuk yang lebih dekat dengan masyarakat, menyingkirkan batasan-batasan yang seringkali membatasi akses terhadap karya seni.

“Jogja telah lama dikenal sebagai pusat seni, sastra dan budaya di mana berbagai bentuk ekspresi berkumpul dan tumbuh. Dalam konteks yang semakin digital ini, kami ingin membawa kembali kehadiran fisik karya-karya sastra ke dalam ruang-ruang publik sehingga interaksi langsung dengan publik dapat terjadi,” ujar Cholsverde kepada Warta Jogja, Sabtu (2/11/2024).

Pihaknya berharap bahwa 'JEJAK SAJAK' dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak, membangkitkan semangat mencintai bahasa dan sastra serta merayakan kekayaan budaya yang ada di Yogyakarta. Selama bulan Oktober 2024, masyarakat Yogyakarta telah menemukan dan mengeksplorasi jejak-jejak sajak yang tersebar di berbagai lokasi strategis. 

"Kegiatan ini telah menciptakan sebuah dialog yang hidup antara karya sastra dan publik, membangkitkan rasa ingin tahu dan apresiasi terhadap karya-karya yang mungkin selama ini terabaikan," jelasnya.

Menutup Bulan Oktober 2024, kegiatan ini berhasil menarik wacana bahwa seni dan sastra memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan mengubah cara pandang khusus nya pada media publik. Dalam setiap kata, terdapat potensi untuk membangun pemahaman yang lebih dalam akan diri kita sendiri dan lingkungan sekitar. 

"Dengan harapan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif dan memperkaya lanskap seni serta budaya di Yogyakarta, kami mengajak Anda untuk terlibat dan merayakan keberagaman yang ada," harapnya.

"Mari kita terus merayakan Bulan Bahasa dan Sastra dengan penuh semangat dan kreativitas. Setiap kata adalah jejak yang berharga dalam perjalanan kita dan 'JEJAK SAJAK' telah berhasil menjadi perayaan yang penuh warna, menggugah rasa ingin tahu dan menebar inspirasi di setiap sudut kota," Chols menambahkan. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment