Tingkatkan Ekspor, Sido Muncul Perkuat Jaringan Distribusi dan Rambah Negara Negara Baru
WARTAJOGJA.ID: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mematangkan serangkaian strategi untuk menggenjot kinerja eskpor agar produk-produk unggulannya bisa mendunia.
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan peluang ekspor produk-produk Sido Muncul di pasar dunia masih terbuka lebar dan hingga saat ini ekspor yang dilakukan sudah berkontribusi 8% pada semester I/2024.
“Ke depannya, kami menargetkan kinerja ekspor dapat terus tumbuh dengan memperkuat jaringan distribusi di negara-negara yang dituju, merambah negara baru, serta memperkenalkan produk baru untuk ekspor,” ujarnya Selasa (3/9).
David menambahkan, untuk mendukung kinerja Sido Muncul, ada beberapa fokus strategi yang selama ini telah dijalankan, dan akan terus dikembangkan, di antaranya meningkatkan kualitas outlet distribusi dengan menjaga ketersediaan produk-produk Sido di pasar, meningkatkan penetrasi produk-produk baru, memperluas pasar ekspor, serta menjaga efisiensi dan efektifitas biaya.
Porsi penjualan ekspor Sido Muncul terhadap total penjualan mencapai 5,8% pada 2023 dan diharapkan dapat meningkatkan kontribusi ekspor yang saat ini 8% menjadi 15% dalam waktu sekitar 3-5 tahun ke depan.
“Negara-negara baru antara lain Vietnam, kita sudah akan targetkan untuk bisa pengiriman perdana di Semester II-2024 dan juga kami sedang pembicaraan dengan negara-negara lain di beberapa negara Afrika dan lainnya,” tutur David.
Untuk diketahui, laba bersih SIDO pada semester I/2024 sebesar Rp608 miliar. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 36% dari Rp448 miliar di Semester I/2023.
Karena pertumbuhan penjualan lebih tinggi, efisiensi beban, dan risiko bisnis yang terkendali.
David menambahkan, pada Semester II/2024, Sido Muncul akan melanjutkan berbagai inisiatif strategis untuk meningkatkan kinerja.
“Baik untuk mendorong penjualan dan efisiensi biaya. Manajemen menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih minimum 10% (yoy) sampai akhir tahun 2024,” ujarnya.
Sido Muncul juga telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp27 miliar dari alokasi capex tahun ini Rp150 miliar-Rp200 miliar.
“Di sisi belanja modal atau anggaran untuk tahun ini sebesar Rp150-200 miliar yang sebagian besar diperuntukkan untuk pemeliharaan aset,” ujarnya.
Menurutnya, belanja modal tersebut akan sedikit dialokasikan untuk peningkatan kapasitas di segmen farmasi, karena utilisasinya telah mencapai 85%. Sementara itu, saat ini belum ada rencana ekspansi atau penambahan pabrik baru di dalam negeri maupun pabrik di luar negeri.
Post a Comment