News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

ISI Yogyakarta Gandeng Kedubes Peru Gelar Pameran Foto Portraits from My Blood di Galeri Pandeng FSMR

ISI Yogyakarta Gandeng Kedubes Peru Gelar Pameran Foto Portraits from My Blood di Galeri Pandeng FSMR


WARTAJOGJA.ID: Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Kedutaan Besar Peru di Indonesia menggelar pameran fotografi Portraits from My Blood di Galeri Pandeng 
Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI
Yogyakarta mulai 5 hingga 16 September 2024.

Pameran fotografi ini menampilkan sederet karya fotografer muda berbakat David Díaz, yang menawarkan pendalaman kehidupan sehari-hari dan warisan budaya yang kaya dari komunitas Shipibo-Konibo di Amazon Peru.

David Díaz merupakan fotografer penerima anugerah beasiswa "Amazon Rainforest Journalism Foundation of the Pulitzer Center" karena kontribusinya terhadap jurnalisme foto.

David Díaz yang lahir di wilayah Shipibo-Konibo, telah memberikan dampak yang signifikan di dunia fotografi meskipun baru memperoleh kamera pertamanya delapan tahun yang lalu. 

Díaz mendapat inspirasi dari seniman perintis seperti Martín Chambi, memadukan pengaruh mereka dengan hubungan mendalamnya dengan akar Amazon. 

Dalam pameran yang bersifat gratis untuk umum ini sedikitnya ada 25 karya foto hitam putih jepretan David Díaz. Terdiri dari 23 foto (60 x 75 cm) dan 2 foto (60 x 90 cm).

"Karya karya foto Portraits from My Blood ini saya coba menangkap momen-momen intim dan ritual keseharian masyarakat Shipibo-Konibo, dari cerita para wanita yang merapikan tas dan mengecat bibir mereka hingga anak-anak yang bermain air di laguna Ucayali," kata
David Díaz.

Pameran fotografi Portraits from My Blood di Galeri Pandeng FSMR ISI Yogyakarta 

Lensa Díaz menawarkan jendela ke jantung budaya leluhurnya. Karyanya melampaui sekadar dokumentasi, menyajikan narasi sejarah dan identitas budaya dengan kepekaan modern.

Foto-foto Díaz menggeser tujuan voyeuristik fotografi ke arah penyelamatan bentuk-bentuk identitas baru, menggambarkan pemandangan komunitasnya bukan sebagai pamflet pribumi tetapi sebagai dokumen sejarah. 

Karyanya menangkap subjek tradisional, subjektivitas modern, dan pesona alam dalam hubungan yang harmonis, menjadikannya kontribusi yang signifikan bagi konteks sejarah dan identitas etnisnya.

Dalam pandangan dunia Shipibo-Konibo, manusia, tumbuhan, hewan, dan elemen alam lainnya berbagi semangat yang sama. Foto-foto Díaz beresonansi dengan keyakinan ini, memancarkan udara yang manis dan bersih dari wajah-wajah yang digambarkan dan memancarkan cahaya terang ke dunia.

Dr Edual Rusli SE MSn, Dekan Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta saat membuka pameran itu mengatakan dari foto-foto Díaz publik seolah bisa melihat lebih dekat
kehidupan suku minoritas di wilayah itu.

"Ini menjadi wawasan baru bagi kita semua untuk belajar, bagaimana di Peru ada kehidupan dan budaya sebuah suku yang mungkin secara sekilas mirip dengan Kalimantan di Indonesia, dengan budaya suku Dayak," kata dia.

Pameran fotografi Portraits from My Blood di Galeri Pandeng FSMR ISI Yogyakarta 

Adapun Wakil Rektor III ISI Yogyakarta Dr. M. Kholid Arif Rozaq, S.Hut., M.M. mengungkapkan apresiasi atas terselenggaranya pameran foto ini.

"Pameran ini menjadi kerjasama yang bagus antara ISI Yogyakarta dengan Kedutaan Besar Peru di Indonesia, pameran ini bisa menjadi
sharing lecture mahasiswa
berpameran, sebagai bekal misi pertukaran budaya dan pendidikan di kemudian hari," ujarnya.

Penanggungjawab pameran Arif Sulistyono MSn yang juga Wakil Dekan III FSMR ISI Yogyakarta mengatakan ISI Yogyakarta berhasil menangkap bola yang digulirkan dari Kedutaan Besar Peru di Indonesia dalam
misi budaya melalui gambaran fotografi pameran yang dihelat mulai dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, lalu ke Bali ini.
 
"Pameran ini membuka juga peluang kerjasama dalam bidang fotografi," pungkasnya.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment