News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pemain Film Rumah Dinas Bapak Sambangi Jogja dan Sapa Penonton di XXI JCM

Pemain Film Rumah Dinas Bapak Sambangi Jogja dan Sapa Penonton di XXI JCM

WARTAJOGJA.ID : Salah satu film horor Indonesia yang tayang pada Agustus 2024 ini adalah Rumah Dinas Bapak yang kisahnya diaadaptasi dari kisah nyata Dodit Mulyanto yang sempat viral lewat thread Twitter/X beberapa waktu lalu.

Film ini sudah bisa disaksikan di sejumlah bioskop Indonesia mulai 8 Agustus 2024.

Rumah Dinas Bapak ditulis Dodit bersama Evelyn Afnilia. Bobby Prasetyo didapuk sebagai sutradara film horor komedi tersebut.

Pada Sabtu (10/8/2024), para pemain film horor komedi Rumah Dinas Bapak itu menyapa penonton di Jogja City Mall atau JCM.

Hadir diantaranya Putri Ayudya (Ibu Joko), Sadana Agung (Sugeng), Octavianus Fransiskus (Dodit) dan Ega Al Fariz alias Agus Kotak (supir pickup) menyapa ratusan penonton yang ada dua studio dan membagikan cerita-cerita menarik.

Dodit Mulyanto yang cerita masa kecilnya diangkat begitu mempengaruhi jalan cerita. Kejadian yang diceritakan dalam film 90 persen dialami Dodit saat kecil dan disisir sendiri oleh Dodit ketika proses produksi berjalan.


Hal senada disampaikan Sadana Agung, pemeran Sugeng yang mengaku proses produksi film Rumah Dinas Bapak sangat smooth sejak awal karena adanya develope cerita bersama. Ia berharap film tersebut bisa diterima masyarakat dan menjadi hiburan yang seru.

"Sejak awal sangat bagus, kami membangun bersama script dan reading bersama untuk membumbui. Setelah semua reading, develope lagi, ketika mantap maka syutinngnya tambah mantap. Mudah-mudahan bisa menjadi hiburan seru," katanya. 

Putri Ayudya, yang memerankan ibu Dodit mengaku pengalaman syuting selama 20 hari berjalan dengan sangat seru, terlebih karena ia dikelilingi orang-orang yang lucu dengan bakat komedi. Putri mengaku sangat sulit menahan tawa saat harus akting serius di film itu.

"Buatku yang paling sulit justru menahan ketawa sepanjang syuting. Ada adegan yang berubah dari horor jadi komedi, drama ke komedi, ini tantangan untukku. Dan aku baru tahu kalau komedi bisa dirumuskan ada formulanya," tandasnya.

Sementara Octavianus Fransiskus yang memerankan Dodit kecil mengaku tak mengalami kesulitan ketika memerankan Dodit. Ia mendapat banyak bantuan dari pemeran lainnya hingga bisa menjiwai lakon yang dijalani.

"Tidak sulit ya, seru sekali syutingnya. Malah sering aku buat yang lain ketawa, eh akunya ikut ketawa sendiri, ya seru," ungkapnya.

Octavianus juga menceritakan bagaimana ia mengalami kejadian horor saat syuting memasuki hari terakhir. Saat itu ia berada di mobil dan tiba-tiba ada sesosok laki-laki terlihat setengah badan menggedor kaca mobilnya.

"Saat itu aku mau balik ke hotel, ada orang terlihat sedada begitu menggedor kaca mobil. Ini buat aku takut banget. Itu kejadian pas saat syuting hari terakhir," kenangnya.


Rumah Dinas Bapak merupakan film horor komedi terbaru yang menampilkan Dodit Mulyanto selaku pemeran utama. Film itu diangkat dari kisah nyata Dodit yang tak hanya menjadi aktor, tetapi juga penulis skenario.

Cerita film itu berpusat tentang keluarga yang jadi korban teror mistis ketika mengikuti ayah mereka pindah tempat dinas.

Sinopsis Rumah Dinas Bapak dimulai ketika Bapak (Dodit Mulyanto) merupakan pegawai sipil yang mendapat tugas dinas baru di hutan terpencil. Mutasi itu memaksa Bapak mengajak Ibu (Putri Ayudya), Dodit (Oktavianus Fransiskus), Mbak Lis (Yasamin Jasem), dan Mas Dewo (Elang El Gibran) ikut pindah.

Mereka akhirnya bertolak dari rumah lama menuju rumah dinas baru yang berada di tengah hutan jati. Bapak tidak bertugas sendirian karena dinas tempatnya bekerja turut menugaskan pegawai lain.

Dua anak buah baru bernama Sugeng (Sadana Agung) dan Kasno (Fajar Nugra) ikut bergabung mendampingi Bapak selama bertugas. Mereka seringkali keluar rumah pada malam hari untuk patroli di hutan.

Pekerjaan itu pun membuat Ibu dan anak-anak di rumah ditinggal sendiri. Padahal, wilayah di rumah dinas itu disebut memiliki mitos mengerikan.

Konon, terdapat sebuah penjara yang digunakan untuk menghukum blandong alias pekerja hutan jati yang menjadi budak di zaman kolonial.

Kengerian benar-benar muncul pada malam hari, terutama setiap malam Jumat Kliwon. Ibu, Mbak Lis, dan Mas Dewo menjadi target utama teror hantu misterius tersebut.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment