Arifin, JKN Program Kemanusiaan Untuk Masyarakat Kurang Mampu
WARTAJOGJA.ID – Muhamad Arifin (41), warga Lojajar, Margorejo, Tempel, Sleman, bersyukur telah terdaftar menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 2021 yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Arifin dan kedua anaknya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sleman.
“Alhamdulillah, tiba-tiba saja saya dan kedua anak saya mendapatkan kartu JKN yang dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Sleman. Ini sangat memudahkan kami untuk mendapatkan perawatan kesehatan tanpa perlu khawatir tentang biaya saat sakit.
Kami didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman segmen Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja (PBPU dan BP). Istri sudah terdaftar sejak awal oleh Pemerintah Pusat,” kata Arifin.
Arifin mengungkapkan, Program JKN telah banyak membantu ia dan keluarganya dalam beberapa situasi darurat kesehatan. Ia menceritakan pengalaman saat terkena jatuhan genteng di rumah yang mengakibatkan luka di kepala.
“Saya langsung dibawa ke puskesmas dan dijahit luka di kepala. Anak saya juga pernah mengalami kecelakaan kecil saat berenang dan harus dijahit di puskesmas. Semua ini bisa ditangani dengan baik berkat adanya Program JKN. Untung kami sudah didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman untuk jaminan kesehatan, sehingga saya tidak perlu khawatir mengenai pengobatan saya dan anak saya,” jelas Arifin mengawali ceritanya pada Tim Jamkesnews, Rabu (07/08).
Kartu JKN juga memberikan kenyamanan bagi Arifin dan keluarga ketika menggunakan layanan kesehatan. Ia mengungkapkan bahwa tenaga medis di puskesmas sangat tanggap, sabar dan ramah dalam memberikan perawatan, tanpa membeda-bedakan antara pasien JKN dengan pasien yang membayar sendiri.
“Tidak hanya saya saja yang pernah merasakan manfaat dari Program JKN. Tetapi kedua orangtua saya selalu memanfaatkan Program JKN. Ibu saya menderita diabetes mellitus dan sudah terdaftar sebagai peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS). Ibu setiap bulan rutin periksa kesehatannya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP),” ceritanya.
Arifin menambahkan, sementara bapaknya memiliki riwayat vertigo dan hipertensi, beberapa kali harus dirawat inap di RSUD Sleman. Bapak pernah mengalami vertigo sewaktu di rumah, lalu dibawa ke UGD RSUD Sleman dan harus rawat inap selama lima hari. Semua proses, dari administrasi hingga pemulangan, berjalan lancar dan tanpa biaya. Semua berkat Program JKN.
“Selama mendapatkan layanan kesehatan sewaktu rawat inap tidak pernah ada kendala, semuanya berjalan lancar. Mulai dari proses administrasi hingga bapak pulang, semua sangat mudah sekali. Tidak perlu ada fotokopi berkas-berkas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan sama sekali alias gratis,” ungkap Arifin.
Keluarga Arifin merasa sangat terbantu dengan adanya jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Sleman. Mereka tidak perlu memikirkan biaya kesehatan yang sering kali menjadi beban berat.
“Kami sangat bersyukur karena bisa terdaftar sebagai peserta JKN. Program ini benar-benar membantu kehidupan kami, terutama dalam hal kesehatan. Semua penyakit dapat dijamin tidak ada pembatasan selama memang indikasi medis. Saya berharap BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Sleman terus bersinergi dan peduli terhadap jaminan kesehatan masyarakat. Disini sangat terlihat jelas bahwa pemerintah hadir untuk warganya,” ujar Arifin dengan penuh harapan.
Arifin juga menyatakan bahwa Program JKN merupakan program kemanusiaan yang sangat berarti bagi masyarakat yang kurang mampu. Ia berharap, di masa depan, penyelenggaraan Program JKN dapat terus memberikan pelayanan yang baik, mudah, dan setara untuk seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan jaminan kesehatan gratis.**
Post a Comment