PT Sido Muncul Optimistis Kinerja Tumbuh Positif Ditengah Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah-Dolar
WARTAJOGJA.ID: Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat turut menjadi perhatian kalangan pelaku pasar dan industri di Indonesia tak terkecuali perusahaan herbal PT Sido Muncul (SIDO).
Direktur Utama SIDO, David Hidayat menyatakan tekanan dollar terhadap rupiah sejauh ini masih dapat diatasi dengan strategi yang tepat.
David menjelaskan bahwa sebagian besar bahan baku produksi SIDO berasal dari petani lokal di Indonesia, yang mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku. Ini yang membuat SIDO tak terlalu terpengaruh fluktuasi nilai tukar yang terjadi.
“Kami selama ini minim dalam penggunaan bahan baku impor, meski demikian kami tetap memperhatikan risiko valuta asing untuk menjaga stabilitas harga produk herbal kami,” ujar David.
David menjelaskan, SIDO tidak bisa merta menghindari pengaruh perubahan nilai tukar terhadap dolar AS, terutama untuk bahan baku tertentu yang harus iimpor.
Sehingga untuk menghadapi semester kedua tahun ini, SIDO telah menyiapkan beberapa strategi untuk mencapai kinerja positif. Salah satunya adalah dengan memperkuat jaringan distribusi baik di pasar domestik maupun internasional, dengan memastikan ketersediaan produk dan meningkatkan penetrasi produk baru.
“Kami konsisten dalam meluncurkan minimal 2-3 produk baru setiap tahunnya, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif pada kinerja perusahaan,” tambahnya.
SIDO juga aktif menggunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek dan pengetahuan produk, khususnya untuk mendorong penjualan melalui platform e-commerce.
Selain itu, perusahaan terus mengembangkan pasar ekspor dengan merambah ke negara-negara baru dan memperkenalkan produk-produk baru SIDO.
“Dalam menghadapi tantangan global, kami berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dan memperluas jangkauan pasar, baik di dalam maupun luar negeri,” kata David.
Strategi ini menunjukkan komitmen SIDO dalam menjaga ketangguhan di tengah dinamika pasar global, sambil terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam industri herbal di Indonesia.
David menyampaikan perseroan tetap optimis kinerja akan tumbuh positif hingga Juli 2024 terlihat dari kinerja hingga kuartal I 2024 penjualan SIDO mengalami kenaikan 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia mentargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih Perseroan sampai akhir tahun 2024 naik minimum 10 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sampai Maret 2024, penjualan SIDO naik 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan untuk kinerja kuartal II akan diumumkan pada akhir bulan Juli," tuturnya.
Sebagai informasi, SIDO mencatatkan penjualan sebesar Rp1,05 triliun pada kuartal I 2024 atau naik 16,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sekitar Rp907,3 miliar.
Sementara, laba tahun berjalan yang dibukukan sebesar Rp390,4 miliar pada kuartal I 2024 atau naik 30 persen dibandingkan kuartal I 2023 sebesar Rp300,2 miliar
Post a Comment