News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Festival Kopi Kulon Progo 2024, Dorong Kopi Menoreh Go Nasional- Internasional

Festival Kopi Kulon Progo 2024, Dorong Kopi Menoreh Go Nasional- Internasional


WARTAJOGJA.ID :Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kulon Progo telah menyelenggarakan Festival Kopi Kulon Progo 2024. Acara tersebut diselenggarakan di Lapangan Pendem, Sidomulyo, Pengasih, Kulon Progo (Sabtu, 13/07/24). Festival tersebut bertajuk “Ekspedisi Kopi Menoreh: Cita Rasa dan Keunikan Kopi Kulon Progo”. 

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan agribisnis kopi serta ajang komunikasi dan koordinasi antar pelaku usaha perkopian di Kulon Progo. Event tahunan tersebut juga didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY (KPwBI DIY), Bank BPD DIY dan Bank Pasar Kulon Progo.

Hadir dalam puncak acara antara lain Srie Nurkyatsiwi (Pj. Bupati Kulon Progo), Hermanto (Deputi Kepala KPwBI DIY) serta pejabat di lingkungan Kabupaten Kulon Progo. Hadir juga akademisi  dan penggemar kopi antara lain Tugiman (FTP UGM), Amirullah Setya Hardi (FEB UGM), Dicky R (Direktur Pemasaran YSS Production) dan Y. Sri Susilo (Sekretaris ISEI Cabang Yoyakarta).

Acara yang dibuka pagi hari dan di akhiri pada malam hari pukul 22.30 WIB. Event kopi tersebut dihadiri ribuan warga pencinta kopi di Kulon Progo dan sekitarnya. Juga disediakan 1.000 cup kopi dibagikan secara gratis kepada pengunjung.

“Kopi Menoreh agar lebih dikenal  diperlukan branding”, tegas Nurkyatsiwi yang pernah menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY. Menurut Siwi, branding dapat memberikan daya tarik bagi konsumen. Di samping itu, pelaku usaha kopi juga mendapatkan loyalitas pelanggan. Terakhir, pelaku usaha kopi dapat melakukan differensi produk.

Nurkyatsiwi menegaskan Pemkab Kulon Progo mendukung terciptanya ekosistem agar bisnis kopi Menoreh lebih dikenal konsumen domestik dan internasional. Berkaitan dengan hal tersebut Pemkab Kulon Progo siap bekerjasama dengan pemangku kepentingan, termasuk KPwBI DIY, untuk menbantu dan mendorong “Kopi Menoreh Go Nasional dan Internasional”.

“Pelaku usaha kopi harus fokus pada kualitas produk”, tegas Hermanto. Dengan kualitas, termasuk cita rasa, dan dikombinasikan dengan penetapan harga yang kompetitif (pricing) maka kopi Menoreh akan mempunyai daya saing lebih tinggi. Hermanto juga menginatkan arti penting digitalisasi bagi usaha perkopian. Pelaku usaha harus memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produknya di pasar domestik dan ekspor. “Dengan kata lain pelaku usaha harus siap go digital”, harap Hermanto.

KPwBI DIY juga terlibat langsung dalam pembinaan dan pendampingan pelaku usaha kopi di Kulon Progo. Sejauh ini mayoritas pelaku usaha kopi, khususnya  binaan  KPwBI DIY, telah menerapkan digitalisasi baik dalam pembayaran maupun pemasaran. Menueut Hermanto, penerapan “go digital” dalam berusaha merupakan awal untuk melangkah menuju “go ekspor”.

Untuk diketahui kopi Menoreh yang ditanam petani di kawasan Bukit Menoreh Kabupaten Kulon Progo. Tanaman kopi tersebut tumbuh di wilayah Kapanewon Samigaluh, Kalibawang, Kokap dan Pengasih.  Jenis kopi yang ditanam adalah Arabika dan Robusta.

“Pengembangan usaha kopi di Kulon Progo harus lebih intensif untuk melibatkan pemangku kepentingan baik perguruan tinggi maupun asosiasi usaha (KADIN) dan asosiasi profesi (ISEI)”, harap Y. Sri Susilo. Menurut Susilo, perguruan tinggi (PTN/PTS) saat mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang memadai, baik dosen dan mahasiswa. Merekan dapat dilibatkan untuk percepatan  pelaku usaha kopi di Kulon Progo untuk “go digital” dan “go export”. “Jika hal sinergi dan kolaborasi tersebut dapat direalisasikan maka kopi Menoreh mampu bersaing dan lebih dikenal di pasar nasional dan global”, jelas Y. Sri Susilo yang juga dosen FBE UAJY. 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment