News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dinas Kebudayaan Gelar JME 2024, Angkat Tema Prajnyopada: Local Wisdom Mosaic of Us

Dinas Kebudayaan Gelar JME 2024, Angkat Tema Prajnyopada: Local Wisdom Mosaic of Us


WARTAJOGJA.ID: Jogja Museum Expo (JME) merupakan pameran rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kudha Kabudayan) DIY yang pelaksanaanya bekerjasama dengan  Barahmus (Badan Musyawarah Musea) DIY dan dikuti oleh meseum-museum di Yogyakarta.  

Pada tahun 2024, JME mengambil tema “Prajnyopada: Local Wisdom Mosaic of Us”.  

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A mengatakan Prajnyopada  berasal dari kata prajnya dan upada yang memiliki arti kebijaksanaan lokal. Dengan demikian, tema pameran ini mencoba menampilkan koleksi dari berbagai museum yang ada di Yogyakarta, yang merekam berbagai unsur kearifan lokal sebagai keberagaman yang ada di sekitar kita. 

"Kearifan lokal sendiri dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan dan bernilai baik, yang hingga kini   masih diyakini masyarakat, dilestarikan,  dan diteruskan ke generasi berikutnya," ujarnya Selasa (23/7).

Untuk menjalin cerita yang utuh dari tema pameran, dibutuhkan koleksi yang diulik ulang melalui riset dan diskusi panjang oleh tim kurator dengan para narasumber dan/atau pengelola museum. Hasilnya ialah sebuah narasi yang didistribusikan ke dalam enam sub tema, yang terdiri atas Benih Kearifan Lokal; Cipta Rasa Karsa; Mata Anak; Suguhan Unggah-ungguh; Bertahan Hidup; dan Selaras Alam. Masing-masing sub tema  menjadi media untuk menjejak kembali makna-makna kearifan lokal dan membangkitkan memory kolektif publik akan banyak hal. 

Dian mengatakan lameran ini menjadi bentuk optimisme, bahwa nilai-nilai kehidupan yang kita kenal dalam kearifan lokal akan tetap sama, walaupun disampaikan melalui  media atau cara yang berbeda.  Cara yang dimaksud ialah game online Minecraft, yang dirancang secara khusus oleh Riyan Kresnandi bersama MIVUBI, yang mengembangkan museum virtual dalam bentuk game online.  Strategi ini dipilih dalam rangka memberikan pengalaman baru belajar tentang kearifan lokal secara kreatif imajinatif. 


Dengan cara tersebut, museum dapat menjadi lebih dari sekadar tempat untuk melihat artefak statis yang  kuno dan membosankan,  melainkan menjadi ruang dinamis, di mana anak-anak belajar, bermain, dan terinspirasi. 

Kehadiran pameran Children Art Works yang diselenggarakan oleh Shanghai Art Collection Museum (SACM) menambah daya tarik JME 2024. Children art work dari SACM mendukung sub tema Mata Anak, menjadi  jendela jiwa, yang mengekspresikan kecintaan anak-anak terhadap kehidupan, penghormatan terhadap alam, dan aspirasi tanpa batas untuk masa depan.

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY berharap Jogja Museum Expo 2024  dapat menjadi ruang adaptif yang menghantarkan pesan tersebut kepada publik, dan memantik kembali ingatan tentang kearifan lokal, serta menjadi tempat untuk bertukar ide dan mempromosikan budaya

Jogja Museum Expo (JME) ini akan digelar selama kurang lebih 14 hari dari tanggal 23 Juli 2024 – 5 Agustus 2024 bertempat di Gedung Saraswati Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Total keseluruhan museum yang bergabung dalam kegiatan ini sebanyak 42 museum dari Yogyakarta dan 1 museum dari luar negeri, yaitu Shanghai Art Collection Museum. 


Jogja Museum Expo (JME) 2024  akan  resmi dibuka pada tanggal 23 Juli 2024 pukul 10.00 WIB di Gedung Semar Museum Sonobudoyo dan akan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Muqing Hu selaku Presiden Shanghai Art Collection Museum, serta perwakilan museum-museum di Yogyakarta.




Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment