Program Pengabdian Masyarakat SMK SMTI Yogyakarta Fasilitasi Pelaku Industri Berwawasan Ramah Lingkungan
WARTAJOGJA.ID : SMK SMTI Yogyakarta melanjutkan Program Fasilitasi Industri dan Pengabdian Masyarakat bagi 16 pelaku industri pada 27-28 Juni 2024 bertempat di Gedung SMK-SMTI Yogyakarta Jalan Kusumanegara Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Pendampingan tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat dari SMK SMTI Yogyakarta yang sebelumnya menyasar kelompok UMKM pada bulan November 2023 dan Februari 2024 lalu.
Ketua Panitia Pelaksana Program Fasilitasi Industri dan Pengabdian Masyarakat SMK SMTI Yogyakarta Laelyana Hardini, S.Pd. menuturkan SMK SMTI Yogyakarta memiliki program fasilitasi industri dan perusahaan untuk masyarakat yang dilaksanakan sejak tahun 2023 lalu.
"Saat itu kami mencoba merambah pengabdian masyarakat diawali untuk pelaku UMKM, dengan mendatangkan pakar untuk memberi business motivation dan pelatihan langsung bagi peserta UMKM yang terlibat," kata Laelyana ditemui Jumat 28 Juni 2024.
Laelyana yang juga menjabat sebagai Divisi PPID Humas SMK SMTI Yogyakarta itu mengatakan, berdasarkan evaluasi di tahun 2023 lalu, diketahui kebutuhan utama UMKM adalah tentang Digital Marketing dan Strategi Branding. Maka dilaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat bagi UMKM wilayah DIY terkait hal tersebut di Februari 2024.
"Nah untuk kegiatan di semester kedua, di bulan Juni 2024 ini, sasaran pengabdian masyarakat SMK SMTI Yogyakarta ditujukan untuk kelompok industri," kata dia.
"Untuk pelaku industri ini kami melakukan survei terkait kebutuhannya, kami menargetkan pendampingan ini ke arah industri berkelanjutan seperti green industry atau industri hijau yang ramah lingkungan," kata dia.
Dari evaluasi itu, akhirnya mengerucut soal materi pelatihan yang akan diberikan. Yakni bagaimana agar para pelaku industri dapat menghasilkan produk berbahan ramah lingkungan.
"Pelatihan membuat produk ramah lingkungan itu dimulai dengan para pakar memberikan materi soal bahan dasar ramah lingkungan, lalu proses pengolahan hingga pengemasannya," kata dia.
Narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan untuk pelaku industri ini ada tiga orang dari latar belakang berbeda. Mulai narasumber dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) juga narasumber dari perusahaan swasta yang bergerak di bidang produk rumah tangga ramah lingkungan.
"Narasumber dari BBPOM memberikan materi terkait penjaminan mutu produk sedangkan narasumber dari perusahaan swasta merupakan formulator ahli dalam bidang bahan alami," kata Laelyana.
Para peserta pelaku industri juga diajarkan praktek membuat produk ramah lingkungan. Misalnya membuat sabun padat ramah lingkungan, mereka diajak ke laboratorium untuk membuat produk menggunakan bahan ramah lingkungan.
"Peserta juga mendapatkan materi manajemen industri ramah lingkungan. Jadi bagaimana kita memiliki sikap yang bijak saat mengelola limbah itu seperti apa," kata dia.
Program pengabdian masyarakat ini juga memberi ruang bagi kalangan alumni SMK SMTI Yogyakarta yang bergerak di bidang wirausaha.
Salah satu narasumber dalam kegiatan itu, Dyah Ari Isnaini, S.T.P dari CV Progress Jogja mengatakan
terkait materi yang diberikan lingkungan pelaku usaha adalah soal bagaimana menjaga lingkungan.
"Terutama dari segi kebijakan dari pelaku industri ini, ending akhirnya agar menjadi gerakan bersama bagaimana industri hijau yang ramah lingkungan jadi komitmen bersama," kata dia.
Sehingga dalam pelatihan itu, kata Dyah, peserta diajak memahami bagaimana memilih bahan yang bagus untuk meminimalkan adanya limbah yang tidak terpakai dan proses produksi yang dijalankan.
"Tantangannya untuk industri itu biasanya bahan baku yang ramah lingkungan seperti penggunaan warna bahan alami yang ramah lingkungan mahal, lalu mereka pakai yang murah padahal tak ramah lingkungan, nah hal seperti ini kita urai misalnya dengan penerapan teknologi saat proses pembuatan yang bisa meminimalisir limbah," kata dia.
Menurut Wuri Rohmadi, salah satu peserta dari PT Anugrah Multi Ragam Indonesia mengatakan acaranya sukses dan narasumber yang dihadirkan sangat berkompeten.
“Hal ini sangat bermanfaat bagi kami, bagi industri karena kita punya semangat lagi untuk berinovasi. untuk bisa berproduksi lebih berkualitas lagi.” Ucapnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan jumlah lulusan dari unit pendidikan vokasi di bawah Kementerian Perindustrian juga dipastikan dapat langsung diterima bekerja di sektor industri.
Menteri Agus menegaskan, secara keseluruhan atau 100 persen lulusan dari unit pendidikan vokasi di bawah Kemenperin langsung diterima kerja di sektor industri
Post a Comment