News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sarasehan SIBAKUL di Ngaglik, Sleman, UMKM Didorong Manfaatkan Berbagai Layanan Kemudahan

Sarasehan SIBAKUL di Ngaglik, Sleman, UMKM Didorong Manfaatkan Berbagai Layanan Kemudahan

WARTAJOGJA.ID : Sarasehan SIBAKUL kembali digelar Dinas Koperasi UKM DIY pada Jumat 28 Juni 2024 di Pendopo Bandulan Sukoharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta.

Hadir sebagai narasumber Sutemas Waluyanto, S.Sos selaku anggota DPRD DIY, Agus Mulyono, S.P., M.T. selaku Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM DIY,  Yuliani, S.IP - Carik Sukoharjo, Nurul Chotimah, S.E.selaku praktisi.


Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM DIY Agus Mulyono, S.P., M.T. mengatakan Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki program Sibakul Jogja yang merupakan sistem informasi pembinaan pelaku usaha baik UMKM dan koperasi. 

"Sibakul ini menampung semua pelaku usaha UMKM dan koperasi," kata Agus.

Agus mengatakan lahirnya Sibakul Jogja karena kalau pemerintah hanya melakukan pembinaan secara fisik langsung itu tidak akan mungkin. Meskipun tetap ada yang sifatnya langsung mendatangi karena memiliki pelayanan tersebut.

"Di Sibakul Jogja ini dalam hal pembinaan terhadap pelaku usaha yang utama digitalisasi, tidak hanya secara fisik. Bagaimana sibakul ini bisa dimanfaatkan memberikan nilai tambah bagi ibu bapak semua agar usahanya meningkat," kata dia.

"Pelaku usaha kan ingin usahanya berkembang, bisa memberikan lebih dan memberikan nilai ekonomi yang lebih besar. Namun memang yang pertama harus dilakulan pendataan, kita harus mendaftar agar bisa melakukan stimulus atau apapun yang ibu bapak akan terima saat pembinaan,"

"Ketika ibu bapak sudah terdaftar paling tidak pendampingan pendampingan itu akan didapatkan mulai dari hal paling dasar seperti NIB atau nomor induk berusaha," kata dia.

Hampir semua UMKM dulu, kata Agus, masalah yang timbul adalah permodalan. Mau mengajukan pinjaman cukup dengan surat keterangan pak lurah atau keterangan usaha yang secara fisik sekarang pun perbankan mensyaratkan NIB itu.

"Kemudian berkembang, ada yang berkeinginan punya kuliner maka butuh PIRT, agar kemudian bisa meningkat sertifikasi halal, ini bisa difasilitasi Sibakul Jogja," 

"Lewat Sibakul ada diklat yang ibu bapak bisa dapatkan jika menjadi mitra Sibakul," imbuhnya

Agus menjelaskan ketika bicara pemasaran produk tidak akan bisa lepas dari usaha yang dilakukan.

"Mungkin tidak ada usaha yang dipasarkan hanya saat gelar potensi?  Pemasaran hanya sekitar saja. Dari Sibakul ini kami berharap pemasaran produk menjadi lebih luas. Bahasanya kalau di provinsi itu  Among Tani Dagang Layar, contohnya hanya dengan membuka layar Hp sudah bisa menjangkau pasar lebih luas," 

"Melalui HP tadi jangkauannya produk yang dipasarkan sudah ke Indonesia dan bahkan dunia tentunya itu juga tidak ada untuk bisa berdagang secara online tidak serta-merta," kata Agus.

Jadi kalau serta-merta itu artinya pokoknya hanya pengen punya. Sudah punya modal, belum tentu juga produknya laku.
 
"Nah supaya barang itu terjual, kami melalui Sibakul ini ada yang namanya market sibakul dengan fasilitasi free ongkir, subsidi free ongkir belanja ataupun memasarkan secara online,"

"Sebab kadang dalam jual beli itu terkendalanya mau beli apa-apa belum termasuk ongkos kirimnya sekian, secara psikis ketika pembeli dihadapkan ongkos kirim akan ragu ragu,"

"Sehingga pemerintah daerah mengupayakan melalui Subakul ini free ongkir agar produk ibu bapak bisa besar dan mendapatkan subsidi free ongkir yang ditanggung oleh pemerintah daerah ini.

Dinas Koperasi UKM DIY sendiri konsisten berupaya melakukan revitalisasi ekonomi yang tetap mendasarkan pada cara-cara yang meneguhkan pengembangan transformasi usaha pada berbagai aspek, seperti diantaranya kebijakan TRANSFORMASI DIGITAL melalui system SIBAKUL JOGJA. Salah satu upaya strategisnya adalah menyelenggarakan talkshow sarasehan UMKM yang diadakan pada lokasi perdesaan dan juga beberapa wilayah perkotaan yang strategik. Harapannya, terjadi silang diskusi, masukan, hingga pencerahan dan inspirasi antar pemangku kepentingan yang lintas sector maupun lintas kewenangan, dalam membangun ekonomi perdesaan yang berbasis UMKM pada wilayah setempat. 
 
Keterlibatan masyarakat setempat sebagai peserta talkshow juga diharapkan akan menjadi pintu pembuka tentang harapan, himbauan, hingga sosialisasi tentang kebijakan pembangunan daerah. Kebijakan pembangunan daerah yang diinisiasi melalui dana keistimewaan tahun 2024 ini diharapkan dapat diimplementasikan dan dipahami oleh masyarakat, khususnya pelaku usaha dalam menjalankan usahanya di tengah situasi yang mulai pulih. Termasuk didalamnya bagaimana menginisiasi tatakelola UMKM melalui pengenalan SIBAKUL sebagai sistem pendampingan dan pembinaan bagi pelaku usaha mikro kecil. Menggali spirit kreatifitas dan inovasi adalah upaya yang terus ditumbuhkan agar muncul pelaku-pelaku usaha baru yang sukses dan kreatif menyiasati keadaan, yang diharapkan muncul pada berbagai wilayah kelurahan atau kalurahan. 

 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment