Pembukaan Lokasi Pengelolaan Sampah Plastik Menjadi BBM di Bank Sampah Go Green, Cupuwatu II, Purwomartani, Kalasan
WARTAJOGJA.ID - Persoalan sampah di Yogyakarta menjadi perhatian publik karena dinilai sudah memasuki status darurat sampah. Kondisi ini menjadi tugas besar yang harus ditangani masyarakat bersama pemerintah setempat. Surat Gubernur Nomor 658/11898 tanggal 19 Oktober 2023, menyebut bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara mandiri oleh masing-masing Kabupaten/Kota di wilayah DIY. Peraturan tersebut memberikan dampak yang cukup serius bagi masyarakat Yogyakarta terutama ketika penutupan Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPA) Piyungan diresmikan.
Menanggapi situasi tersebut, Yayasan Get Plastic Indonesia berkolaborasi dengan Bank Sampah Go-Green, Cupuwatu II, Purwomartani, Kalasan membuka lokasi pengelolaan sampah plastik dengan menggunakan mesin pirolisis milik Yayasan Get Plastic Indonesia menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai salah satu solusi yang bisa diterapkan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Pembukaan lokasi pengelolaan sampah plastik menjadi energi ini diresmikan pada Senin pagi (3/6/2024) bertempat di Bank Sampah Go-Green, Cupuwatu II, Purwomartani, Kalasan, dihadiri oleh Dukuh Cupuwatu II, perangkat Kalurahan Purwomartani dan Founder Yayasan Get Plastic Indonesia, Dimas Bagus Wijanarko
“Solusi pengolahan sampah plastik menjadi BBM ini sejalan dengan peraturan daerah DIY Nomor 3 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga yang menegaskan bahwa TPST atau TPA harus dibangun menggunakan teknologi ramah lingkungan. Hal ini menjadi bentuk dukungan kami dari Yayasan Get Plastic dalam ikut menjaga Yogyakarta tetap menjadi tujuan wisata yang nyaman bagi wisatawan domestik maupun luar negeri,” jelas Dimas Bagus Wijanarko, Pendiri Yayasan Get Plastic Indonesia.
Dimas menambahkan, tentunya solusi ini membutuhkan peran masyarakat sekitar untuk menyadari bahwa pemilahan sampah dari sumber yang berasal dari rumah tangga, pelaku usaha F&B (Food and Beverage), bank sampah, sekolah, maupun kegiatan pembersihan yang tersebar di wilayah Yogyakarta harus menjadi kebiasaan baru. Selanjutnya BBM hasil olahan sampah plastik dari masyarakat ini akan digunakan menjadi bahan bakar Bus Trans Jogja yang saat ini sedang dalam tahap penjajakan dengan Pemerintah Daerah DIY.
Ke depan, dengan berjalannya program pengelolaan sampah plastik ini, diharapkan wilayah Yogyakarta dapat terlepas dari status darurat sampah dan masyarakat sekitar maupun wisatawan dapat nyaman beraktivitas dengan lingkungan yang lebih bersih. Lebih jauh diharapkan masyarakat juga nantinya dapat terlibat dalam upaya pengolahan sampah menjadi energi berkelanjutan.
Post a Comment