Kenakan Busana Gagrak Jogja, 70 orang PPK Dilantik KPU Kota Yogyakarta
WARTAJOGJA.ID : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta resmi melantik 70 orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk bertugas dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Pelantikan berlangsung pada Kamis (16/5/2024). Puluhan PPK yang dilantik terlihat mengenakan busana Gagrak Ngayogyakarta agar konteks kelokalan menguat pada karakter penyelenggara pemilu.
"Hari ini, kami melantik 70 PPK se-Kota Yogyakarta dengan keterwakilan perempuan sebesar 38,5 persen. Jumlah 70 orang sesuai dengan kuota PPK 5 orang dikali 14 Kemantren. Sehingga anggota PPK terpenuhi di seluruh Kemantren," kata Noor Harsya Aryosamudro, Ketua KPU Kota Yogyakarta usai pelantikan.
Setelah dilantik, lanjutnya, mereka segera mempersiapkan diri untuk merencanakan pelaksanaan tahapan Pilkada di Kemantren, seperti membantu pembentukan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 45 kelurahan.
Dengan cara menjaring partisipasi pemilih dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari kelompok rentan, disabilitas, perempuan dan lainnya.
"Misalkan menargetkan kelompok disabilitas di Kota Yogya yang pada Pilkada 2019 sebesar 1.400 cuma sekitar 640 orang. Sekarang kami mengindetifikasi 3.500 orang dan sudah teridentifikasi angka partisipasi masyarakat 1.500," ucap Harsya.
Para anggota PPK diharapkan bekerja dengan baik karena berdomisili di kecamatan masing-masing. Mereka juga akan membentuk sekretariat PPK di masing-masing kecamatan.
Menurut Noor Harsya, tugas berat PPK di wilayahnya yakni meningkatkan angka partisipasi Pemilih pada Pilkada. Pasalnya, tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2017 sebesar 72 persen. Sementara, saat Pemilu mencapai 80 persen.
"Kami akan tugaskan PPK sosialisasi ke kelompok rentan dan marjinal untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Angka partisipasi pemilih dalam Pilkada kecenderungannya lebih kecil dibanding pemilu dan pilpres," kata dia.
Ia mengatakan kelompok disabilitas menjadi salah satu yang jadi sasaran sosialisasi. ia juga menyebut beberapa kelompok terpinggirkan yang akan diajak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada November 2024.
"Kami ingin meningkatkan (angka partisipasi pemilih) setidaknya 2 persen. Pilpres itu pemilihnya seluruh warga negara, sehingga partisipasi tinggi. Perilaku berbeda pilkada dengan pilpres sehingga harus lebih kerja keras," ujarnya.
Post a Comment