Edukasi dan Sosialisasi Pembiayaan APBN dan Surat Berharga Negara Ritel Digelar di Jogja
WARTAJOGJA.ID – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) bekerjasama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Pembiayaan APBN dan SBN Ritel pada tanggal 22 Mei 2024. Digelar di Gedung Treasury Learning Center (TLC) Yogyakarta Jl. Reksobayan No.2, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh peserta mengenai APBN dan pembiayaannya, serta pengelolaan SBN dan meningkatkan literasi keuangan kepada seluruh peserta mengenai jenis instrumen investasi SBN ritel.
Kegiatan ini dihadiri secara luring oleh pejabat/pegawai unit vertikal di lingkungan Kementerian Keuangan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan, Ditjen Pajak, KPPBC, KPP, KPPN, dan KPKNL), perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kantor Regional Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta, unit vertikal Kementerian/Lembaga Mitra Kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan peserta daring dari berbagai unit Kementerian Keuangan di Indonesia.
Acara dibuka Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Negara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Agung Yulianta, yang menyampaikan bahwa penyelenggaraan kegiatan edukasi dan sosialisasi ini merupakan wujud sinergi Kemenkeu Satu.
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang peran pembiayaan APBN serta menambah pemahaman berbagai alternatif instrumen investasi di pasar keuangan termasuk SBN Ritel. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Keynote Speech dari Direktur Surat Utang Negara, Deni Ridwan, yang menyampaikan pentingnya kegiatan diseminasi kebijakan pembiayaan ABPN. Upaya edukasi dan sosialisasi perlu terus dilakukan agar masyarakat dapat lebih memahami pembiayaan APBN, terutama pengelolaan SBN.
Selanjutnya Novi Puspita Wardani, Kasubdit Analisis Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara selaku narasumber menyampaikan bahwa pada penerbitan ORI025 di bulan Februari 2024, tercatat sebanyak 1.419 investor pada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah turut berinvestasi pada instrumen ORI025-T3 dan ORI025-T6 dengan total investasi sebesar Rp314,9 miliar. Berdasarkan generasi, jumlah investor didominasi oleh generasi Milenial meskipun secara nominal masih didominasi oleh Tradisionalis.
Berdasarkan profesi, jumlah investor didominasi oleh Pegawai Swasta, sementara secara nominal didominasi oleh Wiraswasta.
SBN Ritel merupakan salah satu instrumen pembiayaan yang diterbitkan oleh pemerintah, ditawarkan kepada masyarakat. Berinvestasi di SBN Ritel memberikan beberapa keuntungan kepada masyarakat, antara lain aman karena pembayaran kupon dan pokok dijamin negara, minimal pembelian sangat terjangkau dari 1 juta rupiah, kemudahan akses untuk membeli karena sudah ditawarkan melalui online (daring), dan turut serta dalam pembiayaan APBN untuk pembangunan nasional.
Dalam waktu dekat, pemerintah akan menawarkan SBR013-T2 dan SBR013-T4 pada tanggal 10 Juni s.d. 4 Juli 2024. Antusiasme peserta terhadap SBN Ritel sangat tinggi, yang tercermin dari pertanyaan peserta dan juga testimoni peserta yang sudah sering berinvestasi di SBN Ritel.
Melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi ini, diharapkan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap instrumen investasi milik negara, sehingga cita-cita menciptakan “Investment Society” dapat terwujud dan masyarakat memiliki orientasi untuk berinvestasi pada produk investasi jangka panjang dan menengah.
Post a Comment