Zavira Jewelry Hadirkan Cincin Kawin dan Karya Seni yang Sakral
WARTAJOGJA.ID : Pernikahan menjadi momentum sakral bagi dua insan yang dipertemukan di pelaminan. Simbol abadi pernikahan salah satunya diwujudkan dalam bentuk cincin kawin. Cincin kawin yang melingkar di jari manis pasangan sebagai pengikat sekaligus pengingat dalam mengarungi bahtera rumah tangga bersama.
Bagi
Bimo Hery Prabowo, cincin kawin bukan sekadar sakral. Cincin kawin menurutnya
adalah karya seni yang menggambarkan kehidupan setiap pasangan.
"Bagi
saya cincin kawin itu karya seni yang sakral," kata Bimo Hery Prabowo,
owner Zavira Jewelry.
Bimo
mendirikan Zavira Jewelry yang fokus membuat cincin kawin handmade atau buatan
tangan perajin perhiasan. Zavira Jewelry berdiri sejak tahun 2016 dan berpindah
tempat beberapa kali hingga kini berlokasi di Jalan Monumen Perjuangan,
Wirokerten, Banguntapan, Bantul.
Bagi
Bimo, produk cincin di Zavira Jewelry mengutamakan kualitas. Lantaran dibuat
secara manual oleh perajin, maka hasilnya memiliki perbedaan dengan produk
buatan mesin.
"Cincin
kawin pesanan konsumen kami buat secara detail. Buatan handmade itu lebih
keras, tidak kopong seperti yang dibuat menggunakan mesin," sambung
Bimo.
Detail
ini sangat diperhatikan Zavira Jewelry, sehingga mereka lebih senang
menggandeng perajin tradisional sebagai mitra dibanding menggunakan mesin cetak
untuk membuat produk cincin kawin. Perajin perhiasan ini sudah menjadi mitra
Bimo sejak tahun 2016. “Rata-rata perajin kami ini sudah berpengalaman puluhan
tahun di Jakarta, kemudian mereka pulang kampung ke Yogyakarta dan bermitra
dengan kami” ujar Bimo. Karena sudah berpengalaman, para perajin ini memiliki
kelebihan dalam pengerjaan detail. Saat ini Zavira bermitra dengan 20 perajin
perhiasan.
Dengan
jumlah perajin perhiasan yang banyak dan berpengalaman, pihaknya dapat membuat
sepasang cincin kawin dalam waktu tiga hingga tujuh hari. Lamanya pengerjaan
perhiasan tersebut tergantung tingkat kerumitan yang dipesan
pelanggan.
Bimo
bercerita, pernah mengerjakan cincin perempuan dengan banyak batu. Perajin
harus ekstra sabar namun tetap berusaha memenuhi tenggat kerja agar detail
pemasangan batu tetap rapi agar tidak gampang lepas.
Menurut
Bimo, detail ini memungkinkan perajin dapat berkreasi membuat motif, tulisan,
dan segala ciri khas yang dikehendaki konsumen. Oleh sebab itulah, pesanan
cincin kawin tiap pasangan tidak sama.
"Cincin
kawin perempuan dan laki-laki biasanya berbeda. Seringnya, perempuan lebih
banyak dipasang batu-batu seperti berlian, sementara laki-laki hanya motif
simpel," imbuh Bimo.
Cincin
kawin buatan Zavira Jewelry menggunakan bahan baku emas, paladium, platinum dan
silver. Konsumen, lanjut Bimo, biasanya memesan sepasang cincin kawin dengan
bahan logam yang berbeda. Emas direkomendasikan untuk perempuan. Adapun jenis
paladium untuk pria.
Selama
menjalankan bisnis perhiasan Bimo memiliki banyak suka dan duka. Ada perasaan
bangga saat tahu produknya beberapa kali dipesan oleh orang terkenal . Kisah
lainnya, Bimo pernah mengganti cincin milik konsumennya asal Makassar karena
terjadi miskomunikasi, sehingga membuat pengerjaan terlambat.
"Karena
kita merasa melakukan kesalahan, kita berikan gratis. Padahal bahannya emas,
ini sebagai bentuk permohonan maaf kita," ujarnya.
Bimo
juga memiliki pengalaman berkesan saat ada konsumen dari Palu Sulawesi Tengah
yang meminta dibuatkan cincin baru dari cincin pasangannya. Cincin milik
perempuan tersebut hilang pasca gempa Palu beberapa tahun silam.
"Pelanggan
tersebut meminta dibuatkan cincin baru dari cincin pasangannya. Jadi cincin
pria ini dipotong sebagian, dilebur untuk dijadikan campuran logam yang baru
untuk cincin perempuannya. Biar tetap sepasang, nuansa sakralnya di situ,"
kenang Bimo.
Sebagai
bentuk pelayanan kepada pelanggan, Zavira Jewelry memberikan garansi seumur
hidup untuk cincin yang terbuat dari emas, paladium dan platinum. Adapun cincin
dari silver bergaransi satu tahun.
Harga
dibanderol mulai Rp 300 ribu untuk cincin single dari silver, sampai sekitar Rp
8 juta hingga Rp 10 juta tergantung jenis logamnya. "Paladium lebih mahal
dari emas, per gramnya bisa mencapai Rp 1,5 juta," imbuh Bimo yang rajin
promosi lewat media sosial.
Pelanggan
bisa melihat katalog di media sosial dan website resmi Zavira Jewelry.
Transaksi dan pemesanan dilakukan melalui pesan WhatsApp, pelanggan tinggal
memilih model cincin, ukuran jari, dan ciri khusus lainnya. Setelahnya,
pengerjaan akan dilakukan dalam waktu 3-7 hari.
Zavira
Jewelry juga memiliki gerai offline di Gresik Jawa Timur dan Banjarnegara Jawa
Tengah. Pelanggannya banyak berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta.
Selain untuk cincin kawin, pelanggan juga kerap memesan untuk hadiah bagi
kerabat, kolega, dan keluarga.
Hingga
kini Zavira Jewelry mengandalkan layanan ekspedisi JNE, sebagai pilihan utama
pengiriman paket kepada pelanggan. Menurut Bimo, JNE memiliki layanan
terpercaya dan aman sehingga bisa diandalkan untuk mengirimkan cincin dan
perhiasan. Disamping itu JNE juga menyediakan proteksi asuransi bagi kiriman
bernilai tinggi.
Post a Comment