Sido Muncul Pertahankan Rasio Pembayaran Dividen Di Atas 85 Persen
WARTAJOGJA.ID : PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menyampaikan perihal rencana pembagian dividen tahun ini.
Investor Relation Manager SIDO, Stephanie Setiawan mengatakan, pembagian dividen akan diputuskan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan.
Namun, perseroan memutuskan menunda pelaksanaan RUPST yang semula akan digelar pada 3 April 2024 mendatang.
"Untuk final dividen akan diputuskan saat RUPS, namun untuk sisi payout ratio kami akan jaga di atas 85 persen," ujar Stephanie dalam Talkshow yang disiarkan YouTube Mirae Asset Sekuritas dikutip, Sabtu 16 Maret.
Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp12,6 per saham untuk tahun buku 2023 periode 1 Januari 2023 sampai dengan 30 Juni 2023. Pembayaran dividen telah dilaksanakan pada 20 November 2023 lalu.
Terkait kinerja, pada tahun 2023 lalu perseroan mengantongi laba sebesar Rp950,64 miliar, turun dari capaian tahun 2022 lalu yang sebesar Rp1,10 triliun. Penjualan perseroan juga turun menjadi Rp3,56 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp3,86 triliun.
Secara rinci, penjualan produk jamu herbal dan suplemen tercatat sebesar Rp2,34 triliun.
Disusul penjualan produk makanan dan minuman yang tercatat sebesar Rp1,10 triliun, serta produk farmasi mencatatkan penjualan sebesar Rp115,68 miliar.
Meski mencatatkan penurunan kinerja, juga di tengah kondisi ekonomi yang cukup menantang, SIDO masih mampu mempertahankan pangsa pasar khususnya untuk produk unggulannya, di mana produk Tolak Angin menguasai 72 persen pangsa pasar sampai akhir tahun 2023.
Di samping itu, SIDO juga tetap melanjutkan inovasi dengan memperluas portofolio produknya, seperti Alang Sari Cool (produk RTD), Sido Muncul Vitamin C+D (produk VCD RTD), Esemag (Herbal), Sari Kunyit Plus (Herbal), dan Female Balance (Herbal).
Sebelumnya, Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) David Hidayat juga memastikan akan tetap melakukan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio untuk tahun buku 2023 di atas 85 persen.
"Kami akan mengusulkan pada RUPS yang akan datang total 100 persen (dividend payout ratio untuk tahun buku 2023)," jelasnya awal Maret 2024.
David menyampaikan kinerja perseroan sepanjang 2023 membaik, terutama di kuartal IV 2023. Adapun, pertumbuhan penjualan selain adanya kenaikan penjualan domestik juga ditunjang oleh kenaikan penjualan export sebesar 37 persen dibanding 2022.
"Kami mentargetkan pertumbuhan ekspor di tahun ini bisa mencapai 49 persen," tuturnya.
Post a Comment