Sarasehan Sibakul Ungkap Potensi Menjanjikan UMKM Di Purwomartani Sleman
WARTAJOGJA.ID : Dinas Koperasi UKM DIY kembali menyelenggarakan Sarasehan Sibakul Jogja pada hari Kamis 29 Februari 2024 bertempat di Purwomartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman.
Kegiatan ini merupakan sarana rembug para pelaku UMKM dengan pemerintah daerah, DPRD DIY, dan kalangan praktisi untuk dapat mendukung perkembangan perekonomian UMKM.
Sarasehan Sibakul Jogja di Purwomartani Kabupaten Sleman ini menghadirkan 4 narasumber. Diantaranya Anggota DPRD DIY Retno Sudiyanti, Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan KUKM Dinas Koperasi dan UKM DIY Wisnu Hermawan, S.P., M.T., Praktisi Rumah Kebun Jamur Bernardus Bagus Supranyoto, dan Lurah Purwomartani H. Semiono.
Anggota DPRD DIY Retno Sudiyanti mengatakan pihaknya mengaku takjub dengan produk produk UMKM di Purwomartani Sleman itu. Sembari memegang salah satu produk fashion dan tas buatan UMKM di Purwomartani Sleman, itu Retno mengatakan bahwa produk sejenis itu selama ini yang ia ketahui punya tingkat kerumitan pembuatan tinggi. Sehingga hanya banyak di jual di kota kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
"Tapi saya melihat ternyata produk dengan tingkat kerumitan ini mampu diproduksi UMKM di Purwomartani Sleman ini, seperti baju dan tas kulit ini, ini menunjukkan bahwasanya UMKM di Purwomartani Sleman tak hanya sekedar naik kelas satu tingkat, tapi mungkin sudah naik kelas dua sampai tiga tingkat, kami sangat mengapresiasinya," kata Retno.
Retno pun menyarankan para UMKM di Purwomartani itu tak mudah puas dengan hasil produk berkualitas yang telah dikembangkan. Melainkan dapat terus berinovasi dan menambah pengetahuan bersama Pemerintah DIY, terutama melalui program Sibakul.
"Juga ditingkatkan hal hal lain yang menyempurnakan produk yang dibuat, seperti kalau misalnya di produk tas atau baju ini ada jahitan kurang rapi, langsung diperbaiki, sehingga konsumen puas," kata Retno.
Lurah Purwomartani H. Semiono mengatakan jumlah penduduk Purwomartani ada 40 ribu jiwa.
"Namun 20 ribu jiwa diantaranya merupakan masyarakat konsumtif, yang tinggal di perumahan perumahan dan mengandalkan produk UMKM untuk konsumsi, ini menjadi pasar sangat potensial yang mesti dirawat UMKM setempat," kata Semiono.
Semiono pun mengatakan program pengembangan UMKM yang telah disusun pada 2024 ini antara lain menggelar Pasar Pagi dan Pasar Sore saat ramadhan. Sehingga bisa menjadi ruang bagi UMKM di wilayah itu bertemu lebih banyak pembeli.
Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan KUKM Dinas Koperasi dan UKM DIY Wisnu Hermawan, S.P., M.T., mengakui bahwa UMKM di Purwomartani sesungguhnya telah matang dan berhasil menghidupkan ekosistem bisnis yang ada di wilayah itu.
"UMKM di Purwomartani sudah bergabung dengan Sibakul, Markethub, bahkan produk produk mereka sebagian sudah terpasang di galeri Bandara YIA, artinya UMKM di sini sudah terbiasa lolos proses kurasi kurasi produk dan produknya tidak abal abal kualitasnya," kata Wisnu.
Dengan kualitas yang dimiliki pelaku UMKM Purwomartani, Wisnu pun mendorong agar pemerintah setempat dalam hal ini kelurahan senantiasa memantau dan memfasilitasi ruang ruang bagi mereka.
"Saya setuju dengan adanya Pasar Pagi atau Pasar Sore dari Pak Lurah, sehingga potensi separo warga Purwomartani yang tinggal di perumahan bisa mudah mengaksesnya, itu pasar potensial bagi UMKM," pungkas Wisnu.
Post a Comment