TikTok dan Tokopedia Gelar Workshop #MelokalDenganBatik di Rianty Batik
WARTAJOGJA.ID : Workshop #MelokalDenganBatik sebuah kampanye kolaborasi antara Pemda DIY, TikTok dan Tokopedia digelar di Rianty Batik Malioboro Yogyakarta Selasa 6 Februari 2024.
Workshop itu menghadirkan Aditya Suryadinata, CEO dari Batik Rianty, salah satu produsen batik asal Yogyakarta.
Aditya mengatakan seiring berkembangnya zaman membuat batik diproduksi dengan desain lebih modern dan bisa dipakai acara santai.
Kamu bisa memadupadankan batik sehingga tetap terlihat stylish dan kekinian.
"Saya memiliki keinginan untuk mengubah persepsi lama masyarakat terhadap batik yang cenderung terkesan tua dan formal. Saya fokus membuat batik dengan motif dan desain yang modern agar bisa dipakai siapa pun, di mana pun, dan kapan pun," terang Aditya dalam workshop #MelokalDenganBatik, kampanye kolaborasi Pemda DIY, TikTok dan Tokopedia yang bertujuan untuk mendorong geliat industri batik lokal di era digital, Selasa (6/2/2024).
"Dalam menghadirkan desain atau sketsa handmade, Rianty Batik bekerja sama dengan puluhan perajin batik dan desainer lokal dari Yogyakarta, Solo, dan sekitar Jawa Tengah," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Aditya yang merupakan lulusan University of East Anglia London dengan gelar Master of Science di Fakultas Business Administration and Management General ini turut menceritakan awal mula ketertarikannya untuk melanjutkan usaha yang dirintis keluarganya.
Selepas rampung kuliah, sekitar 2015 silam, ia mulai terjun langsung mengembangkan usaha Batik Rianty, yang diambil dari nama sang ibu yakni Angelina Rianty itu.
Alasannya mengambil alih bisnis tersebut karena saat itu dia melihat prospeknya cukup besar, namun orangtuanya belum menerapkan sistem marketing dan branding yang memadai untuk pengembangan bisnisnya.
Sejak awal mula bergabung, salah satu fokusnya adalah mengkonsepkan dan membranding toko, termasuk pengembangan pemasaran via online yang dimulai sejak 2016-2017.
"Proses pengembangan online mulai bertahap, dan ini membantu sekali bisnis ini tetap survive saat pandemi karena sudah dikenal dan punya market tersendiri," ceritanya.
Aditya mengatakan saat pandemi bisnis toko offline-nya yang terletak di kawasan Malioboro itu pun terpaksa tutup sementara karena adanya kebijakan pemerintah.
Beruntungnya, penjualan online nya sudah mulai stabil. Ia pun merasa beruntung, berbekal pengalamannya berkuliah di luar negeri ketika platform online sudah lebih dulu dikenal dibandingkan di Indonesia.
Post a Comment