Prof. Al Makin: Kesuksesan Akan Diraih Dari Pikiran Positif Pada Orang Lain
WARTAJOGJA.ID : Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. H.
Phil Al Makin, S. Ag., M.A., mewisuda 1030 orang lulusan, pada agenda Wisuda
Sarjana, Magister, dan Doktor Periode II, Tahun Akademik 2023/2024, yang
terdiri dari 648 orang lulusan Sarjana, 372 orang lulusan Magister, dan 10
orang lulusan Program Doktor. Dari yang diwisuda 704 orang wisudawan/wisudawati
berhasil meraih predikat Cumloude.
Sejumlah 517 orang lulusan diwisuda 28/2/2024, 513 orang lulusan akan diwisuda besok pagi, 29/2/2024, di
gedung Prof. H.M. Amin Abdullah, kampus UIN Sunan Kalijaga.
Prof. Al Makin dalam sambutannya
antara lain membagikan cerita tentang isi sebuah buku yang pernah dibacanya.
Yakni buku tentang sekolah kehidupan
atau mazhab kehidupan. Menurut Prof. Al Makin buku berjudul The school of Life, yang ditulis Alain
de Botton, terbit tahun 2019 mengupas
tentang sisi lain manusia yang tidak dipahami dan ajarkan di kelas. Seperti di kampus UIN Sunan Kalijaga Mahasiswa belajar banyak ilmu di 9 fakultas.
Di Ushuluddin bias belajar tafsir,
hadits, filsafat, sosiologi. Di Dakwah
belajar komunikasi, pengabdian masyarakat, pengembangan, penyiaran,
kesejahteraan sosial. Di bisnis dan ekonomi
dapat dipelajari tentang uang dan investasi. Di saintek Mahasiswa belajar alam dan sekitarnya. Kita belajar memahami alam secara mekanik. Di
Tarbiyah belajar pendidikan dan semua
perangkatnya. Di Syariah belajar hukum.
Di Adab kita belajar sastra dan sejarah. Di Fishum belajar psikologi, komunikasi dan lain-lain.
Tetapi ada hal-hal lain yang harus
dipahami dalam bekal hidup dan untuk melangkah hidup nanti, sangat penting memahami emosi dan spiritual manusia.
Bagaimana agar dapat selalu
bahagia, senang, optimis, tertawa, suka, berharap, riang, dan gembira. Itu
aspek positif dari manusia. Begitu juga
bagaimana kita sedih, putus asa, benci, marah, patah hati, tergesa-gesa, panik,
takut, pesimis, dan hal-hal negatif yang harus juga dipahami agar bisa dimanaje
menjadi motivasi hidup yang bermanfaat untuk kebahagiaan dunia dan
akherat. Karena tidak ada ilmu pasti
untuk mamahami diri sendiri. Bagaimana
kita memahami dan mempelajari diri sendiri? Bagaimana kita mampu menahan diri
ketika sedih, menghibur diri ketika putus asa, membesarkan hati ketika patah
hati, menenangkan diri ketika panik, membuat ceria ketika pesimis? Ilmu tentang
diri sendiri. Ilmu tentang menghibur diri. Ilmu tentang memahami jiwa,
perasaan, dan obat bagi diri sendiri. Begitu juga tetap ingat dan bersikap
moderat ketika riang, suka, tertawa, optimis, dan riang. Itu semua membutuhkan
pengaturan diri sendiri, demikian jelas Prof. Al Makin.
Prof. Al Makin berharap para
lulusan UIN Sunan Kalijaga dapat menjadi sarjana yang bisa menyebarkan rahmat
untuk lingkungannya. “Kalian hendaknya dapat
memahami diri sendiri,
sering-sering merenung, ikut memikirkan penyelesaian dari banyaknya
persoalan di dunia ini, melalui perenungan diri, sehingga dapat berpikir
jernih. Demikian juga dengan
permasalahan diri sendiri, harus dapat diselesaikan oleh diri sendiri, melalui
perenungan. Tidak perlu curhat ke teman, mempengaruhi orang lain,
membuat orang lain simpati, atau curhat di media sosial, instagram, tiktok,
facebook dan twitter. Kalau demikian
tidak akan menyelesaikan permasalahan, tetapi malah akan melebar. Jadi intinya masalah itu timbul, ketika
masalah itu ada, dan tidak diselesaikan dari dalam diri sendiri. Patah hati
bilang-bilang ke semua orang. Marah dan benci disebar-sebarkan ke media sosial,
di tiktok nyanyi dan joget kebencian, di instagram bikin reel kebencian, video-video menghujat, di twitter berkicau tentang
masalah diri sendiri, dan facebook statusnya juga sama. Akhirnya masalah yang
tidak selesai dalam diri sendiri akan
menyebar menjadi masalah orang banyak.
Maka renungkan masalah diri sendiri dan lingkunganmu, lalu selesaikan
melalui pemikiran yang jernih hasil dari perenungan. Itulah salah satu pokok bahasan dalam The school of Life Alain de Botton,”
imbuh Prof. Al Makin.
Post a Comment