UAD Yogyakarta Gelar Upacara Milad ke-63
WARTAJOGJA.ID : Upacara Milad ke-63 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) digelar secara khidmat di Amphitarium Lantai 9 Kampus 4 UAD Selasa (19/12/2023).
Rektor UAD, Prof. Muchlas MT dalam sambutannya mengatakan momentum Milad 63 ini menjadi momentum UAD terus berkomitmen membentuk insan cendekia yang berlandaskan ilmu agama melalui Al Islam Kemuhammadiyahan.
Para mahasiswa wajib menyelesaikan mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan dengan total 8 SKS.
Rektor UAD menyatakan dikancah internasional keberadaan UAD juga menjadi pertimbangan banyak lembaga. Setiap tahunnya jumlah mahasiswa masuk UAD juga terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang ada, tahun 2022-2023 kemarin jumlah mahasiswa masuk UAD sebanyak 6.110. Presentasenya 79 persen mahasiswanya lulus dengan nilai membanggakan.
"Kami juga posisi pertama PTS atau ranking 34 tingkat nasional kategori penelitian. Jumlah pendanaan penelitian Rp16 miliar meningkat 15 persen," kata dia.
Rektor UAD dalam kesempatan itu juga membeberkan Auditorium UAD saat ini sedang dirancang. Oleh karena itu, pihaknya meminta doa restu kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir yang datang di acara Upacara Milad ke-63 UAD.
“UAD senantiasa meneguhkan komitmennya sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah, yang mengembangkan fungsi pengembangan ilmu, dakwah, kaderisasi, dan tajdid,” kata Rektor.
Mahasiswa UAD juga didorong memiliki kemampuan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sehingga dapat memahami dan mengamalkan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan supaya universitas tidak berjarak dengan masyarakat umum.
Berlomba-lomba mencapai keunggulan baik di level nasional maupun global yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) mendapat apresiasi dari Haedar Nashir. Akan tetapi itu tidak cukup, masih ada PR (Pekerjaan Rumah) untuk diselesaikan, yaitu mencerdaskan bangsa.
“Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta berlomba bersaing mencapai tingkat keunggulan baik di nasional bahkan global, dan ini suatu pertanda baik Indonesia ke depan. Tapi kita masih melihat ada kesenjangan antara pusat kemajuan seperti universitas atau lembaga pendidikan dengan masyarakat itu sendiri,” kata Haedar.
Hadirnya institusi pendidikan menurutnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari usaha pencerdasan tersebut, akan melahirkan generasi bangsa yang unggul dan berdaya saing dengan pentas global. Serta menjadi indikator dari indeks pembangunan manusia.
Haedar berpesan agar PTMA tidak boleh berhenti mengedukasi, mencerdaskan, dan memberdayakan masyarakat. Dengan demikian dia berharap masyarakat menjadi kelompok yang mayoritas terdidik, bertanggung jawab, dan membangun peradaban maju. (Cak/Rls)
Post a Comment