Program PESIAR, Dorong Capaian UHC Kabupaten Kulon Progo 98 Persen
WARTAJOGJA.ID – BPJS Kesehatan Cabang Sleman bersama pemangku kepentingan Kabupaten Kulon Progo terus meningkatkan sinerginya demi memastikan masyarakat Kabupaten Kulon Progo terlindungi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu terobosan terbaru dari BPJS Kesehatan adalah Program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR).
Program PESIAR ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan untuk mendorong tercapainya Universal Health Coverage (UHC) menjadi 98 persen.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sleman, Muhammad Idar Aries Munandar mengatakan, Program PESIAR ini merupakan bentuk sinergi dan upaya bersama dalam mewujudkan tercapainya cakupan UHC yang memenuhi tiga indikator dari World Health Organization (WHO). Indikator tersebut adalah tercapainya cakupan pelayanan kesehatan dasar, perlindungan risiko finansial akibat sakit, serta adanya keadilan dalam mengakses pelayanan kesehatan.
“Program ini juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) tahun 2020-2024. Salah satu indikatornya yaitu meningkatnya perlindungan sosial bagi seluruh penduduk, salah satu poinnya adalah proporsi penduduk yang tercakup dalam program jaminan sosial pada tahun 2024 sebesar 98 persen,” katanya, Senin (29/05).
Ia menyampaikan, pergerakan kepesertaan JKN di Kabupaten Kulon Progo saat ini meningkat dari 97,56 persen di bulan April 2023 menjadi 97,67 persen pada bulan Mei 2023. Artinya, dari sebanyak 443.591 jiwa jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo, dan yang sudah terdaftar menjadi peserta JKN sebanyak 433.262 jiwa. Jadi, masih terdapat sebanyak 10.329 jiwa atau 2,33 persen yang belum terdaftar sebagai peserta JKN.
Salah satu desa di Kabupaten Kulon Progo yang menjadi pilot project Program PESIAR adalah Desa Banjarsari. Harapannya, dengan program ini, akan mendongkrak capaian kepesertaan JKN di Desa Banjarsari.
“Strategi pertama Program PESIAR yaitu memetakan data penduduk yang belum menjadi peserta JKN, kedua menyisir masyarakat desa hasil pemetaan, ketiga melakukan advokasi atau sosialisasi masyarakat, keempat mendaftarkan masyarakat menjadi peserta JKN. Jika seluruh strategi ini dijalankan dengan baik, saya yakin cakupan kepesertaan JKN di desa ini akan meningkat,” ungkap Nandar.
Melalui sinergi tersebut, serta dukungan dari Pemerintahan Kabupaten Kulon Progo, Nandar meyakini percepatan UHC di Kabupaten Kulon Progo bisa mencapai 98 persen. Sehingga manfaat akses layanan kesehatan semakin terbuka lebar di Kabupaten Kulon Progo. Tentunya dengan kualitas dan mutu layanan yang lebih mudah, cepat dan setara.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo, Heri Darmawan, mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan sinergitas kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan cakupan UHC. Pasalnya, dengan UHC ini pihaknya berkomitmen memastikan jaminan kesehatan untuk seluruh warga.
“Salah satu upaya kita untuk terus mempertahankan dan meningkatkan cakupan UHC, dengan mendukung Program PESIAR ini. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung inovasi-inovasi yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat terutama kesehatan masyarakat Kabupaten Kulon Progo. Dengan adanya Program PESIAR pasti akan memudahkan dan mempercepat dalam hal pemetaaan desa-desa yang masyarakatnya belum terdaftar sebagai peserta Program JKN,” kata Heri.
Ia juga menambahkan, program ini merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka upaya itu semua. Pihaknya berharap dengan aplikasi dan program tersebut membantu untuk pencapaian UHC hingga 98 persen.
“Kita akan sinergi dengan desa-desa untuk melakukan sosialisasi terus menerus dan bersinergi dengan pemangku kepentingan untuk tujuan mempertahankan UHC Kabupaten Kulon Progo, memberikan jaminan kesehatan secara adil dan merata,” harapan Heri
Post a Comment