Akhir Tahun, UAD Yogyakarta Kembali Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru
WARTAJOGJA.ID : Menjelang akhir tahun 2023 ini, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka Pengukuhan Guru Besar pada Kamis, 28 Desember 2023 di Ruang Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD.
Dalam acara tersebut tiga dosen dikukuhkan sebagai guru besar yaitu Prof Drs Ir Abdul Fadlil, MT PhD bidang ilmu Teknik Elektro, Prof Dr Trianik Widyaningrum S Si M Si bidang Ilmu Microbiologi, dan Prof Ir Sunardi, ST MT Ph D bidang Ilmu Sistem Telekomunikasi.
Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. menyampaikan dalam sambutannya “Selamat atas 3 dosen UAD yang dikukuhkan sebagai guru besar. Total guru besar di UAD sampai saat ini ada 38 orang, di mana 22 guru besar di antaranya terlahir dari rahim UAD," kata Rektor.
Rektor mengatakan dengan capaian itu, maka ranking UAD sebagai PTMA dengan guru besar terbanyak berada di urutan ke 2 setelah Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM yang memiliki 39 guru besar.
"Saat ini di UAD juga ada 12 dosen yang on progres menunggu hasil evaluasi untuk pengajuan guru besar," kata Rektor.
"Kami berharap melalui program-program percepatan guru besar yang saat ini tengah digalakan oleh UAD, pada 2024 nantu dapat menghasilkan percepatan yang lebih signifikan dengan target 40 guru besar dikukuhkan,” ujarnya.
Rektor berharap ketiga guru besar ini ke depannya tidak hanya memberikan manfaat bagi UAD dan perserikatan, tetapi juga merambah hingga meningkatkan martabat bangsa dan negara khususnya di kancah global.
Tiga karya sains dan teknologi oleh tiga guru besar yang dikukuhkan kali ini turut membuat takjub Rektor UAD Prof Dr Muchlas MT.
Muchlas melihat tiga sosok ini mampu menjadi andalan UAD sebagai pusat pengembangan ilmu teknik dan biologi.
Rektor juga mengakui kapasitas keilmuan dari ketiga guru besar yang baru saja dikukuhkan tidak diragukan lagi.
Prof Fadil menurut Muchlas misalnya meletakan dasar Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk dikembangkan dalam wujud voice recognition yakni pengenalan suara atau wicara.
"Jadi nanti saat matikan televisi smart tv khususnya tidak perlu pakai tombol. Cukup ucapkan hai google turn off the tv," kata rektor.
Rektor turut memuji Prof Fadil yang mampu menyusun kurikulum hanya dalam kurun waktu satu malam.
"Saya pernah bekerjasama dengan Prof Fadil, beliau ini hebat menyusun kurikulum hanya satu malam," ujarnya.
Rektor UAD juga turut bangga atas karya Pengolahan Citra pada Sistem Komunikasi Digital untuk Pengembangan Keilmuan Teknik Elektro dan Informatika yang dikembangkan Prof Sunardi. Juga karya Keragaman, Potensi, dan Gen Penyandi Produksi Etanol pada Khamir Indigenous Nira Aren, Kelapa, Nipah, dan Siwalan yang disusun Prof Trianik.
Adapun Prof Fadil dalam pidato akademiknya menyampaikan proses pengumpulan data, penelitian ini menggunakan database Toronto Emotional Speech Set (TESS) yaitu database ucapan emosi dalam bentuk file audio.
Penggunaan database ini karena data yang ditawarkan memiliki jumlah file audio yang cukup banyak dan memiliki berbagai macam kelas emosi.
Emosi yang digunakan dalam penelitian ini adalah emosi marah, bahagia, sedih, takut, dan netral," jelas Prof Fadil.
Kemudian jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 2.000 data file audio.
Di mana masing-masing emosi menggunakan 400 data file audio.
"Data file audio ini dibagi menjadi dua untuk data pelatihan dan data pengujian. File audio ini dijadikan sebagai masukan untuk proses ekstraksi ciri," pungkasnya.
Post a Comment