Prihatin dengan Manuver Pratikno, Gerakan Masyarakat Tradisi Jogja Gelar Aksi di Bunderan UGM
WARTAJOGJA.ID : Tepat jam 10 di hari Jumat Jam dan Hari dimana Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan Bung Karno dan Bung Hatta.
Persis di Bunderan UGM, kampus kebangsaan, kampus kerakyatan, dan kampus yang tebarkan nilai kepada masyarakat tentang bagaimana taat pada Pancasila dan Konstitusi.
Mencermati perkembangan politik, Gerakan Masyarakat Yogyakarta, melalu aksi budaya mengingatkan Prof Pratikno agar tidak lagi memberikan contoh buruk bagi generasi muda dalam berbangsa dan bernegara.
"Melalui tarian, sosok raksasa diingatkan oleh seorang punakawan dengan dikawal barisan penari jathilan simbol kekuatan rakyat menaklukan sosok raksasa," kata Koordinator Aksi Gerakan Masyarakat Tradisi Yogyakarta
Agung Ishanat Jumat 3 November 2023.
Gerakan Masyarakat Tradisi Yogyakarta menyatakan sejumlah poin utamanya piweling (pengingat) pesan rakyat untuk Pratikno agar sebagai sosok guru besar yang dihormati seharusnya bisa digugu lan ditiru (dipercaya dan jadi panutan).
Guna mewujudkan demokrasi yang sehat jelang proses Pemilihan Umum 2024, Gerakan Masyarakat Tradisi Yogyakarta memberikan jamu untuk simbol harapan agar demokrasi Indonesia lebih sehat.
Berikut pesan lengkap Gerakan Masyarakat Tradisi Yogyakarta
*"Piweling (Pesan Mendalam) Kagem (untuk) Bapak Praktikno"*
Bapak Pratikno yang kami hormati, tidak elok seorang guru besar seperti bapak, yang juga guru besar adalah guru besar generasi masa depan Indonesia memberi contoh buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bukankah guru itu yang digugu dan ditiru.
Jujur kami kecewa Pak! Bapak yang kami pandang sebagai seorang guru besar, kini menjadi kecil di mata kami, karena bapak telah menyelewengkan jabatam demi kekuasaan dan penguasa.
Kami rakyat menggugat, masih pantaskah Bapak menyandang gelar guru besar jika teori dan literasi hanya untuk menggilas demokrasi.
Kembalilah sebelum semuanya terlambat. Kembalilah kepada spirit Sumpah Gadjah Mada, bersatulah nusantara!
Ingat Pak, siapa menabur angin akan menuai badai. Sopo nandur bakal ngunduh. (siapa yang menanam akan memanen) (cak)
Post a Comment