Kuliah Umum Di Kudus, FTI UII Yogyakarta Soroti Perkembangan Teknik Industri Di Era Digitalisasi dan Sustainability
WARTAJOGJA.ID : Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta membedah tentang Perkembangan Teknik Industri Di Era Digitalisasi Dan Sustainability dalam Kuliah Umum Program Studi Teknik Industri Universitas Muria Kudus Jawa Tengah 11 November 2023.
Hadir sebagai narasumber Prof Dr. Ir. Elisa Kusrini, MT, CPIM, CSCP, SCOR-P selaku Ketua Program Studi Rekayasa Industri Program Doktor FTI UII. Selain itu hadir pula Rangga Primadasa, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Muria Kudus, Vikha Indira Asri, S.T., M.T. dan Kepala Laboratorium Program Studi Teknik Industri, dan Bellachintya Reira Christata, S.T., M.T. Dosen.
Dalam paparanya Prof. Dr. Ir. Elisa Kusrini, menuturkan era digital telah merambah segala bidang kehidupan manusia saat ini.
"Digitalisasi melibatkan konversi data, informasi, dan proses ke dalam format digital, yang dapat dengan mudah diakses, disimpan, dan diproses oleh komputer dan perangkat elektronik lainnya," kata Elisa.
Berbagai teknologi seperti komputer, internet, telekomunikasi, perangkat mobile, sensor, dan lainnya semakin terintegrasi dan berkolaborasi untuk menciptakan solusi yang lebih canggih. Ini digunakan oleh berbagai sektor industri, bukan hanya manufaktur.
Lantas mengapa Industri 4.0 begitu penting?
" Industri 4.0 telah menyentuh banyak aspek dalam kehidupan kita sehari-hari dan Industri 4.0 mengintegrasikan dunia digital dan fisik sehingga dapat meningkatkan operasi bisnis, produktivitas dan pertumbuhan pendapatan," kata Elisa.
Ini memberikan nilai tambah yakni menghubungkan ekosistem, mendorong keputusan yang lebih baik dan organisasi akan dituntut untuk dinamik, inovative dan mampu berdaptasi terhadap dinamika tekanan dan tuntutan pasar.
Elisa memaparka Survey PWC digital factory transformation 2022 dengan lebih dari 700 manufacturing company global dari 23 negara menunjukkan hasil bahwa digital champion mengimplementasikan full digital technology yang mendorong flexibility , resilience dan mengurangi cost melalui otomatisasi pabrik.
" Hasil survey itu juga menunjukkan 10 persen Perusahaan yang mengimplementasikan full digitalisasi, 66,6 % mengimplementasikan secara partial atau berada pada fase awal digitalisasi," kata dia.
Adapun relevansi IR4.0 di Indonesia
dapat merujuk studi cambodia, Indonesia, Philippines, and Vietnam untuk melihat bagaimana transisi ekonomi menuju RI 4.0.
"Masing masing negara dipelajari 2 industri utama yang memiliki pengaruh besar terhadap penyerapan tenaga kerja dan PDB," kata dia
"Indonesia focus pada F&B dan otomotif, yang merupakan focus pada making Indonesia 4.0," kata Elisa
Elisa menyebut relevansi industri makanan dan minuman Industri 4.0 ada beragam. Antara lain Industri 4.0 merupakan peluang besar bagi industri makanan dan minuman. Penggunaan data besar dan IoT dapat meningkatkan perkiraan permintaan dan perencanaan produksi untuk meningkatkan tingkat layanan pelanggan, sehingga meningkatkan margin keuntungan.
"Dari sisi biaya, analisis data yang terperinci dan real-time mengenai segala hal mulai dari inventaris pemasok dan pengiriman dalam perjalanan, hingga permintaan pelanggan hilir, memungkinkan perusahaan manufaktur memperketat kontrol inventaris dan memaksimalkan kapasitas produksi," tegasnya.
Terdapat pula berbagai teknologi Industri 4.0 yang relevan dengan industri makanan dan minuman, mulai dari teknologi digital yang memungkinkan pabrik pintar hingga IoT untuk meningkatkan pemantauan rantai pasokan.
Ia merujuk data McKinsey & Company memperkirakan bahwa produktivitas dapat meningkat hingga 50% melalui penerapan teknologi yang relevan dalam industri makanan dan minuman. Bahwa Industri manufaktur otomotif berada di garis depan Revolusi Industri kedua, ketika Henry Ford memperkenalkan konsep jalur perakitan pada tahun 1913.
"4IR menjanjikan manfaat transformatif serupa bagi industri manufaktur otomotif, dan industri ini telah menjadi salah satu pengadopsi terkuat teknologi 4IR hingga saat ini.
Terdapat beberapa faktor makroekonomi yang mendukung peralihan ke 4IR dalam industri manufaktur otomotif," kata dia.
Sementara Skill yang diperlukan (berdasarkan riset PwC 2023) di era kini dan kedepan berdasar Survei Harapan dan Ketakutan Tenaga Kerja Global PwC tahun 2023. PwC merilis Survei Tenaga Kerja Global Harapan dan Ketakutan tahun 2023 yang merinci sikap dan perilaku hampir 54.000 pekerja di 46 negara dan wilayah. Menurut Forum Ekonomi Dunia, pengusaha memperkirakan bahwa 44% keterampilan pekerja akan terganggu dalam lima tahun ke depan.
" Hanya 36% responden secara keseluruhan sangat setuju atau cukup setuju bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam pekerjaan mereka akan berubah secara signifikan dalam lima tahun ke depan, dan hanya 43% yang mengatakan bahwa mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka akan berubah. berubah sama sekali selama rentang itu," kata dia.
Keterampilan sering kali dikaitkan erat dengan masa depan pekerjaan, namun keterampilan apa saja yang dibutuhkan tenaga kerja saat ini untuk menjadi tenaga kerja masa depan? McKinsey berupaya menjawab pertanyaan tersebut, responden lebih dari 18,000 orang di 15 negara, menghasilkan 56 keterampilan dasar — atau DELTA — untuk membantu angkatan kerja masa depan.
Hasilnya memberikan indikasi jelas mengenai kekurangan tenaga kerja saat ini dalam kemahiran DELTA. Dalam kategori kognitif, perencanaan dan cara kerja serta komunikasi ditandai sebagai kelemahan relatif.
"Sehingga bagaimana sikap Mahasiswa mengambil peran dan menyiapkan hal tersebut?"pungkas Elisa. (Cak/Rls)
Post a Comment