News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bawaslu DIY Gelar Sosialisasi Keterbukaan Informasi Dalam Rangka Evaluasi Layanan Publik

Bawaslu DIY Gelar Sosialisasi Keterbukaan Informasi Dalam Rangka Evaluasi Layanan Publik

WARTAJOGJA.ID : Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kembali menggelar acara Growth Festival 2023 pada Selasa 7 November 2023 bertempat di Auditorium K.H. Abdulkahar Mudzakkir, Kampus Terpadu, Jl. Kaliurang Km. 14,5, Sleman.

Growth Festival merupakan kegiatan berskala nasional dengan menggandeng beberapa mitra strategis dalam kerangka penta-helix dari ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.

Tahun 2023 ini, Growth Festival UII Yogyakarta mengusung tema “Empowering Green & Sustainability for Scalable Impact”. 

Tujuan utama dari kegiatan Growth Festival adalah mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan invensi di perguruan tinggi, serta berbagai macam aktivitas pengembangan kewirausahaan dari sivitas akademika yang kemudian di hilirisasi dan di komersialisasi melalui inovasi dalam upaya membangun ekosistem kewirausahaan dan UMKM di regional DIY, Jawa Tengah hingga Nasional.

Dalam Growth Fest 2023 hadir keynote speech dari Kementerian Koperasi UKM secara daring.

"Event ini penting karena menjadi display tenant inkubasi bisnis yang ada di UII juga kampus lain, ini sebagai ikhtiar membangun ekosistem wirausaha di mana itu tidak bisa dibangun dalam waktu singkat, di event ini kami juga bekerjasama dengan makin banyak mitra," kata Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. 

Rektor menuturkan meski tujuan utama kampus bukan mencetak pebisnis, namun pihaknya merasa senang ketika mahasiswa memilih jalur bisnis. 

"Data kami ada sekitar 14 persen mahasiswanya yang menggeluti bidang wirausaha," 

"Jalur ini bisa menjadi peluang yang menarik. Kami berharap ketika ekosistem terbentuk akan banyak yang bergabung sehingga tujuan bisnis untuk memberi dampak bagi masyarakat luas dapat terwujud," ujarnya.

Rektor juga berpesan kepada para mahasiswa yang menekuni wirausaha agar menjadi pebisnis yang jujur dan adil karena hal tersebut adalah manifestasi tauhid tertinggi. "Bisnis yang dirintis dengan jujur adalah salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan pada orang lain," kata Rektor.

Adapun Kabid Layanan Kewirausahaan KUKM Dinas Koperasi dan UKM Wisnu Hermawan mengatakan, tema empowering green ini menarik di tengah isu lingkungan yang dihadapi DIY, khususnya masalah sampah. Pihaknya sendiri berkeinginan supaya sampah bisa dikelola hingga tingkat desa.

"Pemda DIY siap support jika produk bernuansa lingkungan bisa memberi nilai tambah dan menumbuhkan kemandirian desa," katanya.

Greenpreneur memang sedang menjadi tren. Namun menurut dia, implementasinya tidak mudah karena kesadaran masyarakat yang masih kurang. Pihaknya berharap setelah ini akan muncul komitmen dengan kampus UII yang bisa diimplementasikan di skala mikro. Hal itu sejalan dengan target menumbuhkan ekosistem wirausaha di lingkungan kampus.

"Selama ini kerjasama antara kami dan UII sudah berjalan di inkubasi bisnis. Ke depan bisa dikembangkan ke pola kemitraan dengan turun ke desa untuk mengelola lingkungan," ujar Wisnu. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment