Universitas Terbuka Gelar 3rd International Conference on Innovation in Open and Distance Learning di Yogyakarta
WARTAJOGJA.ID: Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan di sejumlah negara telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dan terus berkembang pesat.
Penerapan AI dapat melibatkan penggunaan teknologi seperti mesin pembelajaran (machine learning), chatbot, augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan masih banyak lagi.
Teknologi ini membuka kemungkinan baru pada proses pembelajaran di dalam dan di luar kelas, serta meningkatkan kualitas pembelajaran.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat M.Bus. Ph.D., saat membuka International Conference on Innovation in Open and Distance Learning (INNODEL) 2023 di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Senin (23/10/2023).
"Adanya Artificial Intelligence (AI) justru sangat mendukung berbagai aktivitas masyarakat, bukan hanya di bidang pendidikan tapi juga bidang lainnya. AI akan membantu kehidupan manusia menjadi lebih efisien, sederhana dan lebih produktif.," ujar Ojat Darojat.
Di sisi lain, Ojat Darojat tak memungkiri adanya kecerdasan buatan tersebut bisa menggantikan beberapa profesi.
"Tapi jangan khawatir, masyarakat akan menganggur atau kehilangan pekerjaan sebab itu adalah tantangan dalam kehidupan yang harus kita hadapi. Setiap zaman ada tantangannya, tapi saya yakin pasti ada solusi, ada jalan keluarnya. Sebab dengan adanya AI ini, pasti ada pekerjaan atau profesi baru untuk generasi yang akan datang," kata dia.
Ojat mencontohkan, adanya AI dapat membantu meringankan pekerjaan para tenaga pendidik atau dosen
Di antaranya yakni AI dapat membantu tenaga pendidik di UT dalam memeriksa jawaban ujian mahasiswa, tanpa perlu repot lagi untuk memeriksa jawaban satu per satu.
Pasalnya, secara otomatis AI akan langsung mensinkronkan apakah jawaban mahasiswa sesuai dengan jawaban yang sudah ada di dalam sistem.
"Jika sebelumnya kami harus mengeluarkan anggaran yang sangat besar untuk pemeriksa ujian, tapi hal ini tidak lagi berlaku ketika kami bisa memanfaatkan AI. Selain lebih efisien dan ekonomis, pemeriksaan hasil ujian juga lebih akurat karena mesin ini kan tidak mengenal lelah. Tidak ada unsur-unsur subjektivitas antara tenaga pendidik dan mahasiswa," jelasnya.
Ojat menambahkan, hal tersebut sejalan dengan tujuan diselenggarakannya INNODEL 2023 yang bertujuan untuk membawa isu terkini dan melakukan inovasi dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh yang perlu dikembangkan untuk mendorong pemerataan akses pendidikan terbuka dan jarak jauh yang berkualitas.
Adapun tahun ini, INNODEL mengusung tema yakni "Emerging Technology in Open and Distance Education: Opportunity, Agility, and Adaptability.
"Di era transformasi digital, tidak dapat dipungkiri semua komponen pendidikan tinggi bahkan sampai ke jenjang di bawahnya, harus "dipaksa" zaman dan perubahan untuk mengintegrasikan teknologi di dalam proses pembelajaran, bagaimana caranya agar supaya kualitas pembelajaran yang dilaksanakan dapat dibantu dan didukung pemanfaatan teknologi," ujarnya.
Para keynote speaker yang mengisi kegiatan ini antara lain Prof Vanessa Paz Dennen (Florida State University USA), Prof Ghassan Beydoun (University of Technology Sydney Australia), Prof Kinshuk (University of North Texas USA), Irfan Hutagalung (Microsoft Indonesia), Prof Maria Mercedes Tan Rodrigo (Ateneo de Manila University), Yunandha Indrakusumah (PT Telkom Indonesia), Rayi Pradono Iswara (PT Huawei Tech Investment) serta Prof. Daryono, S.H., M.A., Ph.D., (Universitas Terbuka). (Cak/Rls)
Post a Comment