News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pemkab Sleman Gelontorkan Subsidi Rp 500 Juta Atasi Harga Beras Tinggi

Pemkab Sleman Gelontorkan Subsidi Rp 500 Juta Atasi Harga Beras Tinggi




WARTAJOGJA.ID : Harga beras di kabupaten Sleman masih tergolong tinggi. Akibatnya permintaan beras di kalangan pedagang pun menurun drastis.

Sebagai upaya menstabilkan harga beras, Pemkab Sleman telah melaksanakan kegiatan operasi di Pasar Gamping. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan, operasi pasar diselenggarakan dengan skema pemberian reduksi biaya distribusi kepada pedagang besar komoditas beras.

Para pedagang besar itu telah dilengkapi dengan pakta integritas, agar bisa menjual kepada pedagang pengecer.

Kemudian para pedagang pengecer pun juga diwajibkan melengkapi pakta integritas agar bisa menjual beras yang telah disubsidi kepada masyarakat.

Kustini menjelaskan, subsidi yang digelontorkan Pemkab Sleman mencapai Rp. 500 juta untuk 217 ton beras. Subsidi tersebut untuk mereduksi harga jual beras sampai Rp. 2.300 per kilogram dengan maksimal pembelian dari masyarakat sebesar lima kilogram.

"Kegiatan oeprasi pasar diaharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau, di tengah gejolak kenaikan ha harga beras akibat El Nino," tandas Kustini. 

Salah satu pedagang beras di Pasar Gamping Sigit Yuniedi mengatakan, semenjak ada kenaikan harga permintaan beras  menurun sampai 25 persen.

Sebelumnya dia mampu menjual sampai satu ton beras per hari. Sementara untuk sekarang hanya terjual 750 kilogram.

Menurutnya, penurunan permintaan beras itu dikarenakan harganya yang semakin melambung. Adapun harga beras jenis premium per kilogramnya kini mencapai Rp. 14 ribu. Sementara beras medium harganya Rp. 12 ribu per kilogram.

Sigit menilai, kenaikan harga beras tersebut cukup signifikan. Sebab sebelum bulan Agustus  harga beras berkisar Rp. 10 ribu per kilogram. Dia pun berharap harga beras bisa turun agar permintaan komoditas bahan pokok tersebut dapat kembali normal.

"Untuk penyebab kenaikan harga mungkin karena pasokan gabah berkurang diakibatkan musim kemarau," ujar Sigit. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment