News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Lulusan Unjaya Miliki Karakter Unggul, Berbudi Pekerti Luhur, dan Berdaya Saing Global

Lulusan Unjaya Miliki Karakter Unggul, Berbudi Pekerti Luhur, dan Berdaya Saing Global




WARTAJOGJA.ID:  Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya) melaksanakan wisuda untuk lulusan jenjang diploma, sarjana, dan profesi. Sebanyak 672 wisudawan mengikuti prosesi wisuda yang digelar di Hotel Alana Yogyakarta, Selasa 3 Oktober 2023.

Dalam kesempatan itu, Rektor Unjaya Prof. Dr. rer.nat.apt. Triana Hertiani, S.Si.,M.Si. mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan wisudawati beserta seluruh keluarga atas prestasi dan capaian-capaiannya. 

"Terimakasih atas kepercayaan, kerjasama saling sinergi yang diberikan sehingga Unjaya dapat membersamai dalam menempuh pendidikan baik di tingkat diploma, sarjana, maupun profesi," ujarnya.

Prof. Triana menuturkan, Unjaya sebagai perguruan tinggi (PT) dengan visi untuk menyelenggarakan pendidikan yang unggul dan terdepan serta mewarisi nilai-nilai kejuangan Jenderal Achmad Yani, berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Aditya Mahatma Daksa, yaitu pribadi yang tidak hanya cakap dan terampil di bidangnya tetapi juga memiliki karakter unggul, berbudi pekerti luhur, dan berdaya saing global. 

"Hal tersebut yang memotivasi Unjaya untuk merumuskan proses pembelajaran baik di dalam maupun luar kampus yang mendukung pengembangan diri mahasiswa tidak hanya pada penguatan keilmuan tetapi juga karakter yang meneladani Jenderal Achmad Yani, yaitu nasionalis, patriotik, dan heroik," ungkapnya.

"Unjaya telah merumuskan pula apresiasi dalam bentuk penghargaan mahasiswa berprestasi yang tidak hanya didasarkan pada capaian prestasi akademik tetapi juga prestasi non akademik sebagaimana ditunjukkan oleh Achmad Yani Muda berprestasi kita di tahun 2023 ini," imbuh Rektor.

Keempat mahasiswa berprestasi itu yakni Nadia Suci Dewi, S.M. sebagai lulusan terbaik Achmad Yani Muda (AYM) Unjaya sekaligus lulusan terbaik pada kategori Program Sarjana, Annisa Nurhaliza, A.Md.Kes. sebagai lulusan terbaik AYM pada kategori program diploma, Bdn. Eny Retna Ambarwati, S.Si.T. sebagai lulusan terbaik AYM pada kategori program profesi, dan Diah Kurniawati, S.Psi. sebagai lulusan terbaik AYM pada kategori Keluarga Besar TNI AD (KBAD)

"Selamat kepada adik-adik Achmad Yani Muda berprestasi Unjaya 2023, terimakasih atas kontribusi positifnya," ucapnya.

Prof. Triana mengharapkan prestasi-prestasi tersebut menjadi motivasi untuk semakin sukses ke depannya memberi manfaat dan kebaikan yang lebih luas bagi almamater, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Lebih lanjut, Prof. Triana menyampaikan, wisuda sejatinya adalah satu titik momen penting yang menjadi ujung perjalanan pendidikan seseorang yang sekaligus menjadi awal perjalanan hidupnya ke depan. 

Dalam momentum seperti ini, tentunya ada rasa bahagia dan lega, tetapi juga menghadirkan harapan sekaligus kegelisahan akan langkah selanjutnya menempuh masa depan.

"Terutama di saat seperti saat ini dengan tingginya ketidakpastian dengan pesatnya kemajuan teknologi, krisis ekonomi global, perubahan iklim yang mengakibatkan juga ketatnya persaingan dan terbatasnya lapangan pekerjaan," jelasnya.

Pada pidatonya di seremonial wisuda di Universitas Stanford 2005, kata Prof. Triana, Steve Jobs, yang merupakan co-founder dari Apple dan Pixar menceritakan kisah hidupnya mulai dari lahir, diadopsi oleh orang tua asuh, drop out, hingga kemudian menemukan passionnya yang membawa pada kesuksesan sekaligus juga masa suram dalam kehidupan ketika harus tersingkirkan dari perusahaan yang telah dibangunnya. Hal tersebut adalah titik-titik dalam kehidupannya yang saling berkoneksi satu sama lain.

“You can't connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future. You have to trust in something—your gut, destiny, life, karma, whatever.” 

Pernyataan Steve Jobs menurut Rektor sangat powerful yang dapat diartikan bahwa sejatinya pada momen seperti saat ini, adalah saat yang tepat untuk kita melakukan refleksi, tentang bagaimana titik-titik momentum kehidupan telah membawa kita ke titik terkoneksi dengan saat ini. 

"Ada titik yang membanggakan, ada titik yang membahagiakan, tetapi juga ada titik-titik kehilangan, kesedihan yang semuanya menghantarkan kita pada diri kita saat ini," terangnya.

Refleksi ini, lanjut Prof. Triana, alangkah baiknya menjadi jalan bagi kita untuk menjadi insan yang lebih bersyukur dan berterimakasih kepada orang-orang terdekat kita. 

"Ciumlah tangan ayah ibu dan orang-orang terdekat tersebut, ungkapkan rasa terimakasih dengan sungkem pada orang tua, berikan doa yang terbaik untuk beliau, yakinlah bahwa doa tulus dari anak yang berbakti akan sampai kepada orangtua walaupun mungkin beliau sudah tidak bersama kita, dan insyaAllah akan menyambung kembali doa-doa terbaik beliau untuk kita saat beliau masih bersama kita," pesannya.

Menurut Rektor, hal lain yang juga perlu digarisbawahi dari pernyataan Steve Jobs adalah bahwa jangan takut menghadapi masa depan, berikanlah upaya terbaik insyaallah akan membawa kita melalui titik-titik momentum kehidupan sampai kepada apa yang  dicita-citakan. 

Jadilah pribadi yang memiliki pola fikir bertumbuh (growth mind-set) karena dengan pola fikir tersebut, kita akan menjadi pribadi yang senang belajar dan beradaptasi dengan hal baru, pribadi yang tangguh (resilient) karena rintangan sejatinya adalah tantangan yang dapat menjadi jalan bagi kita menjadi lebih baik, dan bahwa masalah adalah kesempatan (opportunity). 

"Sebagaimana kita lihat saat ini begitu banyak aplikasi, layanan dan produk-produk teknologi yang dihasilkan justru berangkat dari permasalahan yang dihadapi oleh penggagas produk tersebut," katanya mengingatkan.

Ditekankan oleh Rektor bahwa sejatinya bahagia dan rasa syukur itu adanya di hati, jadi jangan dicari, tapi dipupuk dan sirami dengan niat baik, upaya terbaik untuk memberikan yang terbaik.

Kepada wisudawan wisudawati, Rektor mengingatkan walaupun saat ini sudah tidak lagi berstatus sebagai mahasiswa Unjaya, tetapi sebagai alumni, Unjaya akan selalu menjadi almamater yang melekat pada dirinya. 

"Jika Unjaya baik tentunya akan berdampak pula bagi alumni, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu mohon dukunglah Unjaya sebagai almamater dengan dukungan yang terbaik," tuturnya.

Terakhir, Rektor Unjaya mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pendukung acara ini, kepada Yayasan Kartika Eka Paksi, kepada Pimpinan BRI Cabang Mlati, Pimpinan BNI Cabang UGM, Pimpinan Bank BJB Cabang Surakarta, Pimpinan BPD DIY Cabang Wirobrajan, seluruh tamu undangan, wisudawan-wisudawati dan kepada seluruh panitia atas kerja keras dan kerja cerdas, dedikasi dan kreativitas yang luar biasa. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment