Kesaksian WNI di Jalur Gaza Terkait Konflik Israel-Palestina 2023
WARTAJOGJA.ID : Program Studi Hubungan Internasional (Prodi HI), Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan IR UII in Conversation bertajuk “Konflik Israel-Palestina 2023: Sebuah Tinjauan Komprehensif Mengenai Situasi Terkini”.
Acara ini diselenggarakan pada Hari Selasa, 10 Oktober 2023 melalui media telekonferensi Zoom dengan jumlah peserta 300 orang.
Di dalam webinar ini, Prodi HI UII menghadirkan pembicara Abdillah Onim, WNI yang telah 12 tahun tinggal di Gaza, Palestina, dan juga pembina lembaga filantropi Nusantara Palestina Center, serta Dr. M. Aji Surya, Deputy Chief of Mission (DCM) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo, Republik Arab Mesir (2019-2023), dan dimoderatori oleh Hadza Min Fadhli Robby, S.IP., M.Sc., Kepala Laboratorium Transformasi Sosial, Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia.
Sebagai WNI yang sudah bermukim di Jalur Gaza selama 12 tahun lamanya, melalui telekonferensi secara langsung dari Gaza, Palestina, Abdillah Onim yang juga akrab disapa Bang Onim menjelaskan bahwa situasi konflik yang saat ini berlangsung di Jalur Gaza merupakan salah satu yang terparah sejak tahun 2008 lalu.
Hal ini diperparah dengan rencana dari Pemerintah Israel yang menutup semua akses air, listrik dan kebutuhan dasar bagi masyarakat Gaza.
Terlebih lagi, lebih dari 70 persen dari masyarakat Jalur Gaza tidak bekerja dan amat berpangku pada bantuan internasional.
Bang Onim menyampaikan bahwa pihaknya telah merencanakan evakuasi 10 WNI yang saat ini bermukim di Jalur Gaza dengan pihak-pihak terkait, yakni Menlu Republik Indonesia, Direktur Perlindungan WNI, KBRI Kairo dan Jusuf Kalla sebagai Ketua Palang Merah Indonesia. Sesuai dengan rencana tersebut, Bang Onim beserta keluarga dan 10 WNI di Jalur Gaza akan melakukan evakuasi melalui Pintu Lintas Batas Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza dengan kota Rafah di Mesir. Setelah evakuasi berhasil, Bang Onim menyatakan bahwa rombongan WNI dari Jalur Gaza akan bermukim di Mesir selama 1 bulan atau hingga situasi di Jalur Gaza membaik.
Meskipun begitu, Bang Onim mengatakan bahwa rencana evakuasi ini sulit untuk dilaksanakan karena gempuran bom dari Israel begitu intens dan tidak memungkinkan mobil evakuasi untuk dapat menjangkau WNI yang saat ini bermukim di Jalur Gaza.
Namun, hingga saat ini, Bang Onim beserta dengan komunitas WNI di Jalur Gaza tetap menjaga komunikasi intens dengan misi diplomatik Indonesia yang terdekat dengan Gaza, yakni KBRI Kairo.
Selain itu, diplomat Kementerian Luar Negeri RI, Dr. Aji Surya, yang juga sempat menjabat sebagai Deputy Chief of Mission KBRI Kairo (2019-2023), menyampaikan bahwa konflik saat ini dapat menjadi preseden bagi pemerintah Israel untuk memperkuat kontrol dan kuasa atas Jalur Gaza. Sepanjang konflik yang telah berlangsung antara Israel dan Palestina, terlihat bahwa Israel selalu menggunakan momentum konflik bersenjata untuk mencaplok wilayah-wilayah Palestina secara paksa.
Dr. Aji juga menjelaskan bahwa penyelesaian yang adil terhadap konflik Israel-Palestina di Jalur Gaza tidak akan mudah dicapai, terlebih lagi dengan adanya bias yang amat kuat dari negara-negara Barat yang lebih condong terhadap Israel dan tiadanya dukungan yang solid dari negara-negara Arab dan Muslim terhadap Palestina. (Rls)
Post a Comment