Gelar Kuliah Umum di Semarang, FTI-UII Beber Tantangan Implementasi Telemedicine Di Indonesia
WARTAJOGJA.ID: Program Studi Informatika Program Magister Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menggelar Kuliah Umum bertajuk Tantangan Implementasi Telemedicine Di Indonesia bertempat di Kampus Universitas Widya Husada Semarang Kamis 19 Oktober 2023.
Hadir sebagai narasumber kuliah umum itu Ketua Program Studi Informatika Program Magister FTI UII Ir. Irving Vitra Paputungan, S.T., M.Sc., Ph.D, serta Pakar Informatika Medis sekaligus Dosen Jurusan Informatika FTI UII Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., M.T.
Dosen Jurusan Informatika FTI UII Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., M.T. dalam paparannya mengatakan sebagian besar penduduk Indonesia memiliki smartphone.
Berdasarkan Survei Kominfo 2017 menunjukkan bahwa sebanyak 66,31% penduduk Indonesia memiliki smartphone dan Kepemilikan smartphone di segala umur.
Penggunaan telemedicine semakin meningkat terutama saat pandemi covid-19. Terdapat Alodokter telah diunduh oleh lebih dari 5 juta pengguna di Google Play Store (>33 juta pengguna aktif sejak Maret 2020) dan Aplikasi kesehatan Halodoc telah diunduh lebih dari 1 juta kali dan (> 9 juta pengguna aktif).
"Cukup banyak aplikasi kesehatan online yang ada di Indonesia, bahkan beberapa aplikasi dikelola oleh dokter muda, hanya saja distribusi dokter spesialis di Indonesia masih belum merata," kata Sri Kusumadewi.
Sri Kusumadewi mengatakan dokter spesialis masih terkonsentrasi di tiga provinsi besar di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Bali
Sementara pemanfaatan Internet di Indonesia masih beragam; Sebanyak 65% atau 86,3 juta pengguna Internet berada di Pulau Jawa dan Mayoritas pengguna internet adalah kalangan masyarakat perkotaan (72,41%)
E-Health adalah penyedia layanan kesehatan berbasis komputer atau Internet. Telehealth adalah semua layanan kesehatan menggunakan komunikasi elektronik dan teknologi informasi jarak jauh
"Telemedicine adalah dukungan perawatan kesehatan melalui telekomunikasi (jarak jauh)," kata dia.
Chatbot, adalah aplikasi interaktif yang dirancang untuk berinteraksi dengan manusia melalui beberapa platform. Hal ini termasuk layanan pengiriman pesan dengan menggunakan teks sebagai metode komunikasi. Program komputer cerdas yang dapat melakukan percakapan dengan manusia baik secara audio maupun secara tekstual. Chatbot dapat membantu dokter, perawat, pasien, atau keluarga dalam memberikan solusi untuk masalah medis yang lebih sederhana, bantuan dalam situasi darurat atau pertolongan pertama.
Tantangan Implementasi Telemedicine di Indonesia antara lain disebutkan Infrastruktur Teknologi
Keterbatasan Pendidikan dan Literasi Digital, Regulasi dan Kebijakan, Keamanan dan Privasi Data, Penerimaan dan Kepercayaan Masyarakat, Interoperabilitas Sistem, Ketidaksetaraan Akses, Keterbatasan Diagnosis Jarak Jauh, Pembiayaan dan Model Bisnis, Pelatihan Tenaga Kesehatan
Peluang Pengembangan Telemedicine di Indonesia meliputi Akses Pelayanan Kesehatan yang Lebih Luas Penurunan Biaya dan Efisiensi, Peningkatan Pemantauan Kesehatan Jarak Jauh, penyediaan Pelayanan Kesehatan Mental,.Pengembangan Aplikasi dan Inovasi Teknologi,.Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kolaborasi dengan Industri Teknologi, Pemanfaatan Layanan Seluler,.Penyediaan Layanan Kesehatan Pra-Pembayaran, dan Pengembangan Kemitraan dan Jaringan.
Adapun Ketua Program Studi Informatika Program Magister FTI UII Ir. Irving Vitra Paputungan, S.T., M.Sc., Ph.D, dalam paparannya mengatakan
telemedicine merupakan inovasi di bidang kesehatan yang akan digunakan Rumah sakit.
"Keberadaan telemedicine dapat dimanfaatkan oleh para dokter di suatu rumah sakit untuk berkomunikasi dengan dokter serta tenaga medis lain di tempat yang berbeda," kata Irving.
Irving mengatakan telemedicine memang tidak dapat menggantikan tatap muka. Akan tetapi pada keadaan tertentu seperti jarak jauh, untuk kasus tertentu banyak sekali yang sudah menggunakan telemedicine
"Telemedicine salah satu yang perlu kita gali. Kita perlu big data kesehatan masyarakat Indonesia, lalu kita olah aritmatikanya, dan teman-teman Statistik bisa membuat model dan ramalkan apa masalahnya," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Program Studi Informatika Program Magister FTI UII juga melakukan inisiasi kerjasama dengan Fakultas Keperawatan Bisnis dan Teknologi Universitas Widya Husada Semarang, dalam memperkuat sinergi antar perguruan tinggi.
Kerjasama antara perguruan tinggi sangat penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Perguruan tinggi memiliki tugas besar dalam memberikan pendidikan dan penelitian yang berkualitas, serta mempersiapkan lulusan yang siap bekerja dan memahami dunia industri.
Adapun Dr. Hargianti Dini Iswandari drg.,MM - Rektor UWH Semarang mengatakan pihaknya menyambut baik dan menindaklanjuti dengan kerjasama tri dharma perguruan tinggi.
Dalam acara itu hadir juga Dr. Ari Dina Permana Citra SKM, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Bisnis dan Teknologi Universitas Widya Husada Semarang dan Basuki Rahmat, S.T., M.T - Wakil Rektor 3 UWH Semarang. (Cak/Rls
Post a Comment