News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dua Profesor UII Yogyakarta Sampaikan Pidato Pengukuhan

Dua Profesor UII Yogyakarta Sampaikan Pidato Pengukuhan



WARTAJOGJA.ID : Dua profesor Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan pidato pengukuhan di Auditorium K.H. Abdulkahar Mudzakkir, Kampus Terpadu pada Selasa, 31 Oktober 2023. 

Kedua profesor itu adalah
Prof. Ir. Suparwoko, M.U.R.P., Ph.D., Profesor Bidang Ilmu Pengantar Rancang Kota dan Prof. Drs. Alwar, M.Sc., Ph.D., Profesor Bidang Ilmu Kimia.

Prof. Ir. Suparwoko dalam pidatonya yang berjudul Inovasi Pengembangan Kota Kecil Berbasis Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Di Indonesia menyoroti ihwal pembangunan kota kecil berbasis perumahan MBR sangat signifikan dibutuhkan dan perlu dilakukan secara simultan kerjasama top down dan bottom up. 

"Pembangunan ini sangat baik dan rasional untuk dirancang dengan pendekatan local genius dari Surya Mandala dan Catur Gatra Tunggal dari Kerjaan Majapahit," kata dia.

Menurutnya integrasi Pembangunan Desa Kota berbasis potensi alam budaya melalui hilirisasi pariwisata sangat potensial, namun perlu penguatan implementasi Pembangunan yang berkelanjutan antara kepentingan sosial, lingkungan,  dan ekonomi  (People, Planet, Profit) Rumah Sederhana berbasis Pipa PVC atau Paralon dan Papan GRC (RS Pro-G) memiliki potensi ketahanan struktur yang perlu diuji lebih lanjut. 

Karena memiliki keunggulan teknologi tepat guna yang mudah, murah, dan cepat pelaksanaannya serta mampu menghasilkan produk RS yang estetis. Material pipa PVC dan GRC memiliki karakter ramah lingkungan karena mudah untuk didaur ulang.

Pembangunan kota kecil berbasis MBR di Indonesia perlu kebersamaan potensi integrasi PENTAHELIX yang bekerja sama antara Pemerintah, Masyarakat, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha, dan Media Masa.

Perguruan tinggi memiliki banyak Program Studi sangat perlu PROAKTIF dalam mengalokasikan dana mahasiswa dan memanfaatkan Lembaga Laboratorium di Jurusan untuk kepentingan Lapangan atau Masyarakat melalui percobaan dan pembuatan model pembangunan kawasan dan perumahaan, serta pembuatan prototipe bangunan rumah MBR beserta komponen atau konstruksinya.

Mencermati pembiayaan riset melalui dana perguruan tinggi dan pribadi untuk meraih pendanaan pemerintah dan swasta sangatlah perlu waktu dan ketelatenan atau kesabaran. 

“Ilmu adalah sesuatu yang lapang dan berada di lapangan - kampus adalah bagian sangat penting berada di lapangan.” ujarnya.

Adapun Prof. Drs. Alwar, M.Sc., Ph.D., Profesor Bidang Ilmu Kimia dalam pidato berjudul Komposit Sebagai Material Maju Untuk Energi Dan Lingkungan mengangkat soal Kebutuhan nanomaterial dan material maju di Indonesia terus meningkat sejalan dengan perkembangan dan permintaan industri. 

"Aplikasi nanomaterial komposit sangat menjanjikan sebagai adsorben dan fotokatalis terutama untuk menjaga kesehatan lingkungan perairan," katanya.

Ia menjabarkan, sintesis nanomaterial seperti Fe304/karbon aktif, NiO-ZnO/karbon aktif, Fe304-Ti02/karbon Aktif, CuO/karbon aktif, Ag2O-ZnO/nanoselulosa telah di analisis dan di uji kapasitasnya sebagai adsorben pada proses adsorpsi fenol dan klorofenal, zat warna sentetik seperti rhodamine B dan metil orange, limbah obat-obatan seperti metformin, terasiklin, ibuprofen dil. 

"Proses dilakukan sesuai dengan parameter adorpsi yang telah ditentukan dan hasil analisis menerangkan bahwa kapasitas nanokomposit dapat mengurangi tingkat pencemaran antara 75%-98%," tegasnya.

Lebih lanjut, Prof Alwar mengatakan bahwasanya komposit nanopartikel oksida logam karbon aktif dapat juga di gunakan sebagai katalis seperti NiM004/karbon aktif, Ni-Cd/karbon aktif, dan Ni-Cu/karbon aktif untuk mengkonversi minyak kelapa sawit dan limbah nanas untuk menjadi senyawa hidrokarbon ratai rendah seperti fraksi bensin (C5-C11), kerosin (C12-C17), dan diesel (C18C24). 

Kapasitas konversi minyak kelapa sawit pada proses hidrokraking suhu 1500C diperoleh fraksi bensin (39.24 %), fraksi kerosin (59.16%) dan diesel (l .60%). Kapasitas katalis dalam mengkonversi minyak kelapa sawit menurun dengan kenaikan suhu. Limbah kulit nanas dapat dibuat menjadi bioetanol dengan proses fermentasi dan dikonversi menggunakan katalis menjadi fraksin bensin diperoleh sebesar 5,07 % dengan komposisi fraksi bensin (C5-Cıı) berbeda. Secara umum kesimpulan dari hasil penelitian yang disampaikan dalam orasi ilmiah ini adalah komposit nanopartikel oksida logam karbon aktif berpotensi menjadi adsorben atau fotokatalis untuk mengurangi tingkat pencemaran dalam air dan sebagai katalis heterogen untuk konversi minyak kelapa sawit dan limbah kulit nanas menjadi senyawa fraksi bensin. 

"Hal ini menerangkan bahwa minyak kelapa sawit dan limbah kulit nanas berpotensi untuk menjadi sumber energi terbarukan," pungkas Prof Alwar. (Cak/Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment