Di Titik Nol Yogya, Dukungan untuk Palestina Diserukan Ribuan Massa Aksi
WARTAJOGJA.ID : Ribuan masa menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di kawasan Titik Nol Kilometer, Jumat (13/10).
Gelaran ini diberi tajuk Indonesia Turun Tangan Bantu Palestina. Diinisiasi oleh Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY dan diikuti oleh masyarakat dari berbagai ormas.
Massa tampak mulai memenuhi kawasan Titik Nol pukul 12.45 WIB, Jumat (13/10/2023). Sebelumnya sebagian massa melaksanakan salat jumat di Masjid Kauman.
Massa laki-laki, perempuan, hingga anak-anak tampak mengenakan pakaian serba putih dan memakai surban.
Sementara truk serta pikap diparkir tepat di tengah simpang Titik Nol sebagai panggung orasi. Beberapa dari massa itu bergantian memberikan orasi.
Sedangkan massa di sekitar truk tampak mengibarkan bendera Palestina berbagai ukuran serta bendera merah putih.
Massa tampak meluber hingga jalan menuju Alun-alun Utara. Semakin siang, massa yang datang terus bertambah. Tampak massa juga membentangkan bendera Palestina ukuran besar.
Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) DIY, Ustaz Abdullah Sunono yang turut aksi mengatakan paragraf pertama Pembukaan UUD 1945 tegas dinyatakan, 'Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan'.
"Maka perlawanan rakyat Palestina kepada penjajah Israel adalah sah dan wujud nyata melawan kedzaliman dan mendapatkan kembali tanah tumpah darahnya. Oleh sebab itu setiap upaya rakyat Palestina untuk mewujudkan kemerdekaan harus didukung pemerintah dan rakyat Indonesia," kata Abdullah.
Israel menurutnya telah mengangkangi bumi Palestina selama lebih dari 70 tahun yang menyebabkan jutaan orang terusir dari tanah air, jutaan orang tinggal di kamp-kamp pengungisan.
Zionis Israel juga merebut tanah dan bangunan milik warga Palestina, membunuh ribuan warga Palestina termasuk wanita dan anak-anak, menyiksa, mengintimidasi, dan terus melakukan kekerasan.
"Maka Zionis Israel adalah senyata-nyata bangsa penjajah yang wajib dilenyapkan dari muka bumi," imbuhnya.
Ia menegaskan, Amerika dan sekutunya terus memberikan dukungan kepada Israel dan juatru menyebut perlawanan rakyat Palestina sebagai terorisme. Ini menurutnya merupakan opini yang sangat menyesatkan.
Amerika dan sekutunya terus melakukan politik standar ganda. Menyuarakan HAM tetapi malah selalu menutup mata atas kejahatan HAM luar biasa yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina.
"Untuk itu kami meminta pemerintah Indonesia untuk memanggil Duta Besar Amerika dan memberikan nota protes atas sikapnya yang mendukung penjajahan Israel," tegasnya.
Sementara Ketua Presidium FUI DIY H.M. Syukri Fadholi, menegaskan, paragraf pertama Pembukaan UUD 1945 menyatakan, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa.
"Maka perlawanan rakyat Palestina kepada penjajah Israel adalah sah dan wujud melawan kedzaliman untuk mendapatkan kembali tanah tumpah darahnya," tandasnya.
Dalam aksi itu ada 5 pernyataan sikap dari FUI DIY, yang dibagikan melalui keterangan tertulis:
1. Bahwa di paragraf pertama Pembukaan UUD 1945 dinyatakan, "Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Maka perlawanan rakyat Palestina kepada penjajah Israel adalah sah dan wujud nyata melawan kedzaliman dan mendapatkan kembali tanah tumpah darahnya. Oleh sebab itu setiap upaya rakyat Palestina untuk mewujudkan kemerdekaan harus didukung Pemerintah dan Rakyat Indonesia.
2. Bahwa penjajah Israel telah mengangkangi Bumi Palestina selama lebih dari 70 tahun, menyebabkan jutaan orang terusir dari tanah air, jutaan orang tinggal di kamp-kamp pengungisan. Zionis Israel juga merebut tanah dan bangunan milik warga Palestina, membunuh ribuan warga Palestina termasuk wanita dan anak-anak, menyiksa, mengintimidasi, dan terus melakukan kekerasan. Maka Zionis Israel adalah senyata-nyata bangsa penjajah yang wajib dilenyapkan dari muka bumi.
3. Bahwa Amerika Serikat dan sekutunya terus memberikan dukungan kepada Israel di sisi lain menyebut perlawanan rakyat Palestina sebagai terorisme. Ini adalah opini yang menyesatkan. Amerika dan sekutunya terus melakukan politik standar ganda, menyuarakan HAM tetapi selalu menutup mata atas kejahatan HAM luar biasa yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina. Untuk itu kami meminta pemerintah Indonesia untuk memanggil Duta Besar Amerika dan memberikan nota protes atas sikapnya yang mendukung penjajahan Israel.
4. Bahwa Penjajah Israel telah menghentikan suplai listrik dan air secara total, menutup pintu perbatasan sehingga bantuan kemanusiaan tidak bisa mencapai kota Gaza, terus menghujani Kota Gaza dengan bom yang menyebabkan gedung-gedung hancur dan ribuan korban sipil berjatuhan. Oleh sebab itu kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk turun tangan membantu Palestina dengan menggalang dukungan internasional menghentikan kebrutalan penjajah Israel dan memberikan bantuan kemanusiaan
5. Bahwa Palestina adalah tanah suci, tempat Masjid Al-Aqso yang diberkati, kiblat pertama umat Islam, saat ini ada dalam cengkeraman Zionis Israel. Mereka berkali-kali menodai dan menista Masjid Al-Aqso dan menghalangi umat Islam menjalankan ibadah di dalamnya. Maka menjadi kewajiban setiap ummat Islam untuk turut membebaskan Masjid Al-Aqso dan bumi Palestina dengan menggalang donasi, meluaskan opini dukungan melalui kanal-kanal media sosial, serta melantunkan doa-doa untuk kemenangan perjuangan rakyat Palestina. (Cak/Rls)
Post a Comment