CEO INSIGHT: Ajak Kolaborasi Antar Lembaga hingga Pengusaha Wujudkan Indonesia Emas pada 2045
WARTAJOGJA.ID - CEO Warta Ekonomi Group, Muhamad Ihsan mengajak para pemimpin perusahaan berdiskusi untuk mengembangkan usaha ke depan. Tujuannya, membantu pemerintah mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
Ihsan mengatakan Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo berhasil menorehkan prestasi dalam pertumbuhan ekonomi di atas 5% selama 7 kuartal berturut-turut. “Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal-II 2023 sebesar 5,17% (year on year/YoY) dan 3,86% (quartal to quartal/QtQ),” ungkap Ihsan saat membuka acara CEO Insight 2023-2024 dengan tema In Conjunction With CEO Achievement Awards 2023 di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Jumat (13/10/2023).
“Adapun nilai pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dari usaha dan peran Pemerintah di dalam mengendalikan inflasi. BPS mencatat, pada Juli 2023, angka inflasi secara YoY sebesar 3,08% atau menurun jika dibandingkan dengan inflasi YoY pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,52% persen,” tambahnya.
Menurutnya, dengan bertumbuhnya ekonomi Indonesia di atas 5% selama 7 kuartal beruntun memberikan harapan dan dorongan bagi keberhasilan visi Indonesia Emas 2045 yang akan dicapai.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Makro Otorita IKN, Agustomi Masik, menjadi yang pertama maju dan menyampaikan bahwa 80 persen pembangunan IKN dari total anggaran Rp466 triliun akan didapatkan dari swasta. Saat ini investasi sebesar Rp20 triliun sudah masuk dan seluruhnya dari investor lokal.
"Beberapa hari lalu pak presiden sudah groundbreaking. 1-2 November akan ada ground breaking lagi sudah ada list 30 proyek lagi misalnya hotel, sekolah, rumah sakit. Ini mengapa peran swasta sangat besar dalam proyek yang bertujuan memeratakan ekonomi, politik dan sosial di seluruh Indonesia," Agustomi
Agustomi menyebut, meski IKN sempat dipandang pesimis oleh sebagian masyarakat namun pada kenyataannya keberadaannya terus berkembang. Ia memberikan contoh bagaimana dahulu pada 80-an, area lingkar Jakarta menjadi bagian terpisah dan tak diminati namun kini menjadi satu yang tak terpisahkan menunjang DKI.
"Pertumbuhan kota akan pesat, kita lihat Depok, Bekasi itu terpisah dari Jakarta pada 80an tapi sekarang sudah tak bisa dipisahkan. Namun kemudian pertumbuhan terpusat di Jawa, ada kesenjangan tinggi dengan pulau yang lain. Ada dampak negatif bagaimana ekonomi, politik dan sosial. Bagaimana ongkos logistik mahal. Inilah mengapa Indonesia membangun IKN menggeser pusat ekonomi lebih ke tengah agar bisa menjangkau lebih dekat Indonesia timur. Kekuatan membangun IKN ini kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat," sambungnya.
Sedangkan, CEO Bisnis Forum, Jahja Sunarjo mengatakan bahwa orang luar pasti akan sangat tertarik melihat Indonesia. Hal ini seperti saat Cristoper Colombus menemukan Amerika dan membuat banyak orang datang berpindah ke sana.
"Orang luar akan melihat Indonesia dengan sangat menarik. Bagaimana Colombus membawa banyak orang kemudian datang ke Amerika dan membangun tanah itu. Mengapa kita tak bisa masuk ke IKN untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Ini menjadi saatnya dan mungkin saya akan membawa banyak investor untuk masuk ke sana," ujarnya.
Kemudian, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Yogyakarta, Robby Kusumaharta, menyebut dalam pengembangan investasi dan pertumbuhan ekonomi, Yogyakarta dinilai menjadi contoh tepat.
“Setelah hadirnya bandara baru, kita terus bergerak bergotong royong dengan memberikan pelatihan-pelatihan 3 in 1 pada banyak sektor. Ini tidak hanya berupa pelatihan mengenai keterampilan. Namun juga menyangkut peningkatan soft skill dan kemampuan lainnya yang dibutuhkan,” jelasnya.
Pembicara lainnya yang hadir yakni Anggota Dewan Eksekutif APINDO, Inka Prawirasasra; Senior Vice President BNI, Rima Cahyani; Wakil Sekretaris Jenderal II AFTECH, Firlie Ganinduto; Direktur Pemasaran, Pelayanan, dan Pengembangan Usaha PT TWC, Ibu Hetty Herawati. Hadir pula Tanri Abeng yang merupakan Mentri BUMN 1998-1999.
Acara ini bertujuan untuk memberikan insight, ide, gagasan dan pandangan perekonomian Indonesia maupun global, kepada nasabah-nasabah Korporasi, Private dan Premier Banking. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membuka wawasan khalayak luas dan menjadi aspirasi bagi masyarakat tentang segala aspek yang berhubungan dengan bisnis, ekonomi, dan perbankan dalam mewujudkan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. (Cak/Rls)
Post a Comment