Bekali Mahasiswa dengan Pengetahuan Islam, LPPI UMY Lauching Program PAI
Wakil Rektor UMY bidang Akademik memberikan arahan saat launching program Pendampingan Agama Islam (PAI) kepada mahasiswa baru UMY |
WARTAJOGJA.ID: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), melalui Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), terus berupaya memberikan pemahaman Islam yang lebih mendalam kepada para mahasiswanya, sejalan dengan motto UMY, "Unggul dan Islami." Untuk mencapai tujuan ini, LPPI UMY secara resmi meluncurkan program PAI (Pendampingan Agama Islam) siang ini, Jumat (13/10) di Gedung AR Fakhruddin A, lantai 5.
Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM, Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, menekankan fokus program ini pada pemberdayaan mahasiswa baru untuk meningkatkan potensi dan keimanan mereka melalui pengetahuan, sikap, dan keterampilan, terutama dalam pemecahan masalah. Menurutnya, lewat program ini dapat mencegah mahasiswa menjadi generasi strawberry, generasi yang tidak mampu menghadapi tantangan.
"Melalui program ini mahasiswa menjadi manusia yang tangguh dan mampu membaca zaman dengan lebih baik, tidak menjadi generasi strawberry, tapi menjadi generasi yang bermental baja,” ujar Sukamta.
Sukamta menjelaskan bahwa program PAI ini melibatkan dosen yang menjadi supervisor dan mahasiswa yang bertugas sebagai mentor yang akan mendampingi para mahasiswa baru dalam Pendampingan Agama Islam. Menurutnya, para mentor terlebih dahulu telah menjalani beberapa sesi pelatihan dengan kurikulum yang mencakup sekitar 10-12 topik, yang diringkas menjadi empat topik utama yaitu studi Islam, ibadah, adab, dan manajemen waktu untuk meningkatkan proses belajar mahasiswa.
“Oleh karena itu bapak ibu dosen yang ditugaskan untuk mendampingi para mentor dapat lebih adaptif dan intensif dalam melakukan pendampingan terhadap mentor supaya target kegiatan ini bisa tercapai dengan baik," harapnya.
Lebih lanjut, Sukamta menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa tentang agama Islam yang sesuai dengan perspektif Muhammadiyah. Ia menyoroti pentingnya mematuhi pandangan Muhammadiyah, terutama dalam konteks praktik agama. Sukamta menekankan peran sholat sebagai indikator sentral dari keimanan seseorang dan mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya melaksanakannya dengan benar. Ia juga menegaskan bahwa arah dan panduan sejati berasal dari Allah SWT.
“Tentunya kalau kita belajar di UMY tidak terlepas dari islam menurut pemahaman Muhamamdiyah dari yang terkecil, seperti ibadahnya khususunya sholatnya yang menjadi kunci utama yang menentukan dia baik agamanya atau tidak adalah sholatnya. Maka pastikan sholatnya baik dan benar. Kita hanya bisa memberitahu, menunjukkan yang benar tapi yang bisa mengarahkan menjadi orang baik dan mendapatkan petunjuk adalah Allah subhanahu wa ta'ala,” tandasnya.
Sementara itu, Ustad Talqis Nurdianto, Lc., MA., Ph.D., Kepala Divisi Dakwah dan Pembinaan di LPPI UMY, menjelaskan tentang kilas balik program ini. Ia mengatakan bahwa program PAI ini bukanlah program baru bagi UMY. Program ini telah ada sejak UMY masih berlokasi di Wirobrajan. Program ini melanjutkan warisan para pendahulu dalam membimbing pemahaman mahasiswa tentang Islam yang sempat terhenti.
“Dan saat ini kami melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu kami dalam pembinaan agama Islam terhadap mahasiswanya,” ungkapnya.
Menurutnya, LPPI Sekitar 4 bulan lalu, telah melakukan sosialisasi terkait program PAI ini dan telah melakukan FGD dengan mengundang seluruh Dekan, Kaprodi, LPKA, serta Dosen AIK di masing-masing fakultas. Hasil dari FGD menghendaki kegiatan ini untuk diadakan kembali, melihat perkembangan dinamika yang terjadi di tengah mahasiswa.
“Maka menjadi penting untuk disegerakan, apalagi mahasiswa baru lebih mudah untuk diarahkan ke jalan yang baik dibanding ketika mereka telah semester lanjut dimana mereka telah mengetahui lingkungan dan seluk beluk di masyarakat,” pungkas Talqis. (Yan)
Post a Comment