News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bawaslu DIY Ajak Kaum Perempuan Waspadai Potensi Hoax Hingga Politisasi SARA Pemilu 2024

Bawaslu DIY Ajak Kaum Perempuan Waspadai Potensi Hoax Hingga Politisasi SARA Pemilu 2024



WARTAJOGJA.ID: Perwakilan perempuan dari berbagai organisasi dan kelompok mengikuti sosialisasi bertajuk Peran Perempuan Dalam Mengawal Demokrasi Dengan Menolak Hoax dan Politisasi Sara Pada Pemilihan Umum 2024, Selasa (24/10/2023) bersama Bawaslu DIY. 

Para perempuan diajak aktif menangkal berita hoax dan politisasi SARA yang mungkin muncul dalam pesta demokrasi pemilu.

Ketua Bawaslu DIY, M Najib, mengatakan sampai saat ini diakui masih ada persoalan dalam pemilu, seperti maraknya penyebaran hoax dan politisasi SARA. Hal tersebut merusak pemilu namun di sisi yang lain begitu disukai oleh sebagian orang.

"Ini menjadi persoalan karena ada yang belum bisa memilah dan memilih mana berita hoax dan benar. Ini tak hanya terjadi di Indonesia tapi di Amerika dan Inggris, bagaimana Brexit dan kemenangan Donald Trump adalah karena hoax, ini terjadi. Post Truth, dikenal dengan budaya itu," ungkap Najib di Artotel Suites Bianti.

Diakui Najib, dalam kontestasi demokrasi di Indonesia, masih saja terjadi upaya saling menyebarkan kabar buruk antar satu calon dengan lainnya yang mengakibatkan munculnya politisasi SARA. Polarisasi anak bangsa seperti muncul pada 2019, menjadi bukti yang harapannya tidak terjadi lagi 2024 nanti.

"Ini membuat citra pemilu kita menjadi buruk. Antar calon tak menunjukkan kualitas diri, gagasan pengembangan negeri. Yang dilakukan membangun citra negatif lawan. Kampanye harusnya tak begitu, mengabarkan keburukan calon lain, atau parpol yang tak didukung. Di media sosial yang nampak keburukan-keburukan tanpa adanya adu gagasan," sambungnya.

Terkait keterlibatan perempuan menurut Najib menjadi sangat penting karena mereka menjadi garda terdepan dari lingkup keluarga. Di sisi lain jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki sehingga mereka bisa menjangkau lebih luas.

"Enggak ada demokrasi tanpa keterlibatan perempuan karena komposisinya lebih besar di dunia. Perempuan lebih banyak dari laki-laki sehingga menurut kami di Bawaslu DIY harus dilibatkan. Kami bahas terkait hoax dan politisasi SARA. Ini yang kami harapkan bisa diambil perannya oleh perempuan. Semua pihak harus berperan tapi kami ajak secara khusus perempuan di Jogja," pungkasnya.

Bawaslu DIY terus bergerak melakukan sosialisasi ke berbagai elemen dan komunitas. Sebelumnya mereka berkolaborasi bersama kampus, media dan komunitas di DIY. (Rls)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment