WNA Spanyol Nekat Mendaki Merapi, BPPTKG Beberkan Aktivitas Terkini
WARTAJOGJA.ID : Seorang warga negara asing (WNA) asal Spanyol, Jacinto Cornejo Denise Del Carmen membuat heboh setelah nekat mendaki Gunung Merapi pada Rabu 13 September 2023 lalu.
Padahal status Gunung Merapi sampai September ini masih aktif erupsi dan statusnya tetap di Level III atau Siaga sejak dinaikkan statusnya pada 5 November 2020 silam.
Warga Spanyol itu sempat mengalami hipotermia dan kelelahan di tengah pendakiannya hingga akhirnya berhasil selamat setelah dievakuasi tim pencari hingga dibawa turun Kamis 14 September 2023.
Lantas sebenarnya bagaimana kondisi terkini Gunung Merapi?
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menerbitkan hasil pemantauan Gunung Merapi sepekan terakhir periode 8-14 September 2023.
Masyarakat termasuk wisatawan diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
"Potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso Jumat 15 September 2023.
BPPTKG Yogyakarta mencatat dalam periode sepekan ini, cuaca di sekitar Gunung Merapi memang umumnya cerah pada pagi dan malam hari. Sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Meski tak ada hembusan awan panas, namun guguran lava masih berlangsung.
"Dalam sepekan ini terjadi guguran lava sebanyak 162 kali," kata Agus.
Guguran lava Merapi itu teramati ke arah selatan hingga
barat. Meliputi 10 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 meter 151 kali ke hulu
Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter dan satu kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.200 meter.
Tak hanya itu. BPPTKG Yogyakarta juga mencatat, kubah barat daya Merapi masih teramati
adanya perubahan morfologi akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava. Sedangkan untuk
kubah tengah Merapi tidak teramati perubahan yang signifikan.
Berdasarkan analisis foto udara
tanggal 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya Merapu terukur sebesar 2.858.600 meter dan
kubah tengah sebesar 2.355.100 meter.
Karena masih masa puncak kemarau,
pada minggu ini tidak terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dan tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai - sungai yang berhulu Merapi.
BPPTKG Yogyakarta mengingatkan bahwa potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas. Terutama pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sedangkan potensi bahaya guguran lava dan awan panas itu pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," kata dia. (Cak/Rls)
Post a Comment