Rektor UAD Dikukuhkan Guru Besar, Ketum PP Muhammadiyah : Sangat Mumpuni Di Bidang Vokasi
WARTAJOGJA.ID: Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus Ketua Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Prof. Muchlas MT dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan pada Sabtu (30/9) di Amphitarium Gedung Utama UAD kampus 4.
Turut hadir dalam pengukuhan itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
"Prof. Muchlas sangat mumpuni dan menguasai bidang atau kepakaran dalam teknik vokasi," kata Haedar yang turut menyampaikan selamat atas capaian tertinggi kepangkatan akademik Prof. Muchlas MT.
Melalui pengukuhan itu, Haedar pun berharap, Prof. Muchlas dalam ketugasannya dapat membuat
bidang teknologi memiliki kedekatan dan tidak menegasikan kemanusiaan.
“Melalui orasi ilmiah Prof Muchlas memberikan harapan kepada kita, bahwa kita tidak perlu keder terhadap AI (Artificial Intelligence),” ungkapnya.
Prof. Muchlas MT dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini berkontribusi pada perjalanan hidupnya. Khususnya kepada kedua orang tuanya, alm bpk. Arkanudin serta seluruh keluarga termasuk istri, anak dan menantu.
Dalam orasinya, Prof. Muchlas MT membeberkan tentang tranformasi pendidikan di era industri 5.0 dengan judul “Transformasi Pendidikan Teknik dan Vokasi di Era Industri 5.0 Melalui Pengembangan Laboratorium Virtual.”
Dengan dikukuhkannya Muchlas MT ini, UAD tercatat menambah jumlah guru besarnya menjadi 11 orang. Ke depan, diharapkan akan terus lahir guru besar dari rahim instansi pendidikan Muhammadiyah.
Dalam kesempatan itu pula, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga menyatakan takjub dengan kampus UAD Yogyakarta. Yang ternyata banyak memili karya akademik monumental. Sehingga membuat UAD dikenal sebagai kampus yang kuat branding sebagai universitas teknologi.
"Termasuk dalam teknologi Hankam dengan karya monumental yaitu rudal yang diproduksi Laboratorium Cirnov UAD," kata Haedar.
“Itu tidak gampang, bahwa mendapat informasi tentang teknologi canggih itu. Tetapi UAD itu bisa,” ungkap Haedar Nashir.
Kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) lain, Haedar mendorong untuk memperkuat kekhasannya. Dengan itu PTMA juga ikut membangun mindset masyarakat, bahwa tidak selamanya pendidikan tinggi swasta lebih rendah dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri.
“Kita berharap guru-guru besar ini, termasuk doktor menjadi strategis untuk membangun kemajuan bangsa,” imbuhnya.
Selain Ketua Umum, terlihat hadir secara langsung di acara ini adalah Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Ahmad Dahlan Rais, Dadang Kahmad, Syamsul Anwar, Irwan Akib, serta Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti dan M. Izzul Muslimin. (Cak/Rls)
Post a Comment