Libatkan Akademisi Sejumlah Negara, UGM dan UII Yogya Kolaborasi Gelar Seminar Integrating Sustainability Curriculum in Higher Education Institutions
WARTAJOGJA.ID: Seminar bertajuk Integrating Sustainability Curriculum in Higher Education Institutions, yang merupakan rangkaian dari kegiatan Steering Commitee Meeting Erasmus+ MASUDEM digelar di Gedung Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Depok, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta pada Selasa (12/9).
Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menjadi salah satu host dalam rangkaian kegiatan tersebut.
Hadir sebagai pembicara antara lain
Prof. Anetta Caplanova, Dipl. Ing., Ph.D. (Project Coordinator Erasmus+ MASUDEM), Prof. Nurul Indarti, S.E., Siviløkonom, Cand.Merc., Ph.D. (UGM), dan Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. (UII).
Steering Committe, Prof Nurul Indarti E, Siviløkonom, Cand Merc, PhD mengatakan dalam forum ini UGM dan UII Yogyakarta menjadi tuan rumah seminar internasional itu.
Seminar ini adalah hasil dari kolaborasi antara 11 institusi mitra di Eropa dan Asia Tenggara.
"Seminar ini merupakan bagian dari agenda program Master Studies in Sustainable Development and Management (MASUDEM ) yang didanai Erasmus+ CBHE (Capacity Building for Higher Education)," jelas Prof Nurul.
Prof Nurul yang juga Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM menambahkan seminar internasional ini dihadiri 30 Program Studi Magister Manajemen (MM) di Indonesia. Prodi MM FEB UGM menjadi ketua Asosiasi Program Magister Manajemen Indonesia (APMMI).
Narasumber seminar ini adalah perwakilan dari universitas-universitas mitra dari Slovakia, Spanyol, Hungaria, Republik Ceko, Norwegia, Indonesia, dan Thailand. Sedang perguruan tinggi dari Indonesia yang terlibat adalah UGM, UII, dan Universitas Trisakti.
"Seminar ini menghasilkan 13 modul pembelajaran Magister Manajemen yang akan diimplementasikan dua atau tiga tahun ke depan di Program Magister Manajemen yang ada di Indonesia yaitu UII, Universitas Trisakti, UGM, dan tiga universitas Thailand," kata Nurul Indarti.
Seminar ini, tambah Nurul, bertujuan mendiseminasikan praktik terbaik dalam mengintegrasikan aspek keberlanjutan pada kurikulum program studi Magister Manajemen di berbagai belahan dunia.
Acara ini juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan proyek MASUDEM sebagai inisiatif kolaboratif antara universitas-universitas mitra di Eropa dan Asia Tenggara yang mendukung pengembangan kurikulum berbasis keberlanjutan.
"Ini merupakan langkah maju menuju penyediaan program yang berkualitas tinggi yang tidak hanya menguntungkan institusi kami tetapi juga membuka peluang baru bagi lembaga-lembaga mitra kami,” katanya.
Sementara Profesor Aneta Caplanova mengatakan pengembangan modul multidisipliner tidak bisa tidak melibatkan isu perkembangan teknologi informasi terbaru. Salah satu keputusan hasil seminar adalah Technology Inovation and Management. "Modul itu tidak spesifik untuk Artificial Intelligence (AI) saja, tetapi rencananya akan mempertimbangkan kehadiran ChatGPT," kata Aneta Caplanova.
Selain Technology Inovation and Management, tambah Aneta, ada Research Metodology for Sustainability, Environment Impact Assessment, Sustainable Leadership, yang masuk dalam 13 modul. "Semua itu tidak ada yang spesifik hanya terkait dengan AI," kata Aneta. (Cak/Rls)
Post a Comment