BRIN dan Komisi VII Gelar Pelatihan Teknologi Pengemasan Produk Di Gunungkidul
WARTAJOGJA.ID: Dalam upaya meningkatkan ketrampilan dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Golkar Gandung Pardiman mengadakan pelatihan teknologi pengolahan pengemasan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Karangmojo, Senin (18/9). Pelatihan diikuti ratusan peserta dengan berbagai macam usaha.
Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman mengatakan dengan tambahan ilmu dari BRIN melalui pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan kualitas produk UMKM.
“ Melalui penerapan teknologi pengemasan dari BRIN, diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomi produk. Sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat maupun para pelaku UMKM,” ungkap Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman.
Acara pelatihan secara resmi dibuka oleh Anggota DPR RI Gandung Pardiman dan dihadiri Ketua Yayasan GPC Syarief Guska Laksana , Anggota Fraksi Golkar Gunawan , Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah BRIN DR Sri Nuryanti, Lurah Gedangrejo Suminto dan ratusan peserta pelatihan.
Dalam kesempatan tersebut anggota DPR RI Gandung Pardiman juga membantu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) dan dana untuk pengembangan Rintisan Desa Budaya senilai Rp 10 juta untuk Kalurahan Gedangrejo.
" Ibu-ibu yang memiliki industri rumahan ini perlu untuk mengembangkan karya, sehingga bisa mendatangkan pendapatan. Dalam waktu dekat juga akan diadakan lomba Industri Kecil Pangan , termasuk pengemasan se Gunungkidul dengan hadiah total Rp 20 juta. Sehingga Gunungkidul akan menjaid kabupaten yang bersaing dalam bidang UMKM,” paparnya.
Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah BRIN DR Sri Nuryanti menyatakan hasil penelitian BRIN ini disampaikan ke masyarakat melalui pelatihan, sehingga secara nyata memberikan manfaat. Melalui Kerjasama dengan Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan ke berbagai daerah salah satunya di Gunungkidul.
“ Gunungkidul pasti banyak kreasi makanan olahan dimulai dari industri rumah tangga. Sehingga bisa memberikan manfaat dengan penerapan pengolahan pengemasan untuk UMKM,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan GPC Syarief Guska Laksana menambahkan, potensi UMKM di masyarakat menjadi penting untuk diperhatikan. Sehingga pelatihan teknologi pengemasan bagi UMKM ini akan memberikan manfaat positif bagi keberadaan UMKM. Tentu akan meningkatkan penjualan, dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“ Produk UMKM ini akan semakin meningkat, sejalan dengan penerapan tekonologi pengemasan produk bersama BRIN,” ujar Syarif Guska. (Cak/Rls)
Post a Comment