Wisudawan UIN Sunan Kalijaga Yogya Hijaukan Kampus Pada Acara Wisuda
WARTAJOGJA.ID: UIN Sunan Kalijaga mewisuda sejumlah 891
orang Sarjana UIN Sunan Kalijaga, bertempat di Gedung Prof. H.M. Amin Abdullah,
kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 9/8/2023. Wisuda UIN Sunan Kalijaga
periode IV tahun akademik 2022/2023 kali ini dilaksanakan dua kali, yakni 9/8,
mewisuda sejumlah 450 orang wisudawan/wisudawati, terdiri dari 84 dari Fakultas
Adab dan Ilmu Budaya, 125 dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 140 dari
Fakultas Syari’ah dan Hukum, 64 dari Fakultas Sosial dan Humaniora, dan dari
Program Pascasarjana 37 orang. 10/8,
mewisuda sejumlah 441 orang wisudawan/wisudawati, terdiri dari 84 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, 211 dari Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, , 66 dari Fakultas Sains dan Teknologi, 80 dari Fakultas Ushuluddin
dan Pemikiran Islam. Dari yang di wisuda
ada sejumlah 46 orang lulusan S2 dari berbagai Fakultas dan Pascasarjana , dan 8
orang lulus Program Doktor.
Sementara dari sejumlah yang diwisuda, 17
orang berhasil meraih predikat lulus terbaik dan tercepat. 9 orang, yakni; Mila
Rosita, Anisa Dwi Setia Wahyuni, Syahrul Munawar, Erika Nurliawati, Septian
Fatianda, Idham Khalik, Alifah Nurul Fadilah, Nadyatul Hukmah Shuhufi, Sidik
Budi Widodo diwisuda 9/8. 8 orang wisudawan/wisudawati terbaik tercepat lainnya
diwisuda 10/8. Yakni; Yogi Anggara, Shohibatul Husna, Aisyah Sabilla Rahmi,
Fajar Sodik, Nor Anisa, Bela Kunkia Davis, Miftahur Rohmah, Fifi Alvia.
Ada yang unik pada pelaksanaan wisuda UIN
Sunan Kalijaga kali ini. Seluruh wisudawan-wisudawati mengumpulkan satu orang
satu pohon untuk disumbangkan ke kampus tercinta. Gerakan menyumbang pohon satu
orang satu pohon kali ini sebagai rasa syukur dan kepedulian para
wisudawan/wisudawati untuk menghijaukan
kampus. Pohon pohon sumbangan para wisudawan/wisudawati ini nantinya akan ditanam
merata di seluruh lingkungan kampus untuk menambah asrinya kampus UIN Sunan
Kalijaga.
Sementara itu mengawali
sambutannya usai mewisuda, Prof. Al
Makin membacakan Qur’an Surah al-An’am: 141 Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun
yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk
dan warnanya) dan tidak sama
(rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya
(dengan disedekahkan kepada
fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-
lebihan. Lalu Prof. Al Makin mendoakan seluruh wisudawan/wisudawati UIN Sunan Kalijaga dapat menggenggam masa depan yang cerah.
Lebih jauh Prof. Al
Makin menyampaikan, acara ASEAN
intercultural and interreligious dialogue conference 2023, yang diselenggarakan oleh PBNU, Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama baru baru ini mengangkat tema: Asean
shared civilizational values,
building an epicentrum of harmony to foster peace, security and economic properity. Acara ini dihadiri oleh
Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pendidikan Nadim Makarim, Menteri
PMK Prof. Muhajir Effendy. Prof. Al Makin juga hadir di situ. Menurut Prof. Al
Makin acara ini angat menarik karena dihadiri oleh banyak pemimpin
agama ASEAN, Malayasia, Filipina, Brunei, Thailand,
Myanmar, Vietnam, bahkan India
dan china. Para ilmuan yang hadir dari Eropa, Amerika, dan Australia. NU dan Muhammadiyah jelas hadir dan berkontribusi. Pada dinner terakhir yang berbicara dari Muhammadiyah adalah Iman Daruqutni, dari NU adalah Yenny Wahid, putri Gus Dur, presiden
Indonesia, dan dulu PBNU.
“Saya diberi tugas
oleh panitia untuk menjadi chair (pemimpin) ketika para pemimpin Agama ASEAN berbicara tentang
agama sebagai pembuat
perdamaian. Yang menarik bahwa di sesi itu lebih
banyak para pemimpin
Agama Buddha, berbicara
tentang kontribusinya pada ASEAN, dari segi sejarah.
Memang ASEAN ini penuh dengan
sejarah Budhisme sejak
Ashoka
dari Maurya India menyebarkan agama ini di Asia
dua ratus tahun SM,” kata Prof.
Al Makin.
Disampaikan Prof
Al Makin, dalam konferensi itu Muslim bisa
belajar tentang Buddhisme. Muslim harus juga tahu manfaat
belajar agama
lain. Dan Buddhisme
sudah banyak dipelajari manfaatnya dan filsafatnya
di Eropa, Amerika dan Australia. Jepang, Korea, China semua belajar tentang
filsafat Buddhisme dan mengembangkannya. Indonesia
juga sama, Borobudur yang megah itu juga karya umat Buddha,
Mahayana, seperti di Tibet. Seperti
tentang Buddhisme, dalam buku
dari Zen Master,
yaitu pemimpin agama Buddha dari Jepang, Namanya
Sunmyo Masuno. Sunmyo Masuno
adalah kepala pendeta Zen Jepang, peraih penghargaan sebagai desainer kebun. Dia juga menjadi GB atau professor
desain lingkungan. Dia pernah berceramah di Harvard Graduate School of Design,
Cornell University, dan Brown University. Bukunya berjudul Zen, the art of simple living, diantaranya ada 5 nasehat. Discover another you, Take pleasure in your work,
Don’t compare yourself to others, Plant a single flower, Cherish your own self. Menurut Zen Master
Masuno, dalam diri kita ada diri kita yang
lain. Yang lebih
merdeka. Dalam diri kita ada orang lain. Namun diri kita yang lain itu lebih asli,
dan lebih benar. Dalam diri kita juga ada master dan ada protagonist. Master itu semacam kyai, ustaz, atau romo dalam
Katolik. Banyak orang yang sering berbicara dengan
dirinya sendiri, menjawab
dalam bayangan dan berimajinasi.
Berdialog dengan diri sendiri
ini sangat penting
menurut Zen Buddhisme, dan juga Master
Masuno Jepang kita. Sebagai sarjana
juga penting berdialog dengan diri sendiri. Apa yang diinginkan, mau melakukan
apa, bagaimana mengatasi semua masalah dalam kesendirian, bagaimana agar lulus
S2, S3, bagaimana bisa mendapatkan beasiswa studi lanjut. Semua atasi dalam
kesendirian, agar menjadi kuat, demikian pesan Prof. Al Makin.
Prof Al Makin juga
pesankan untuk mencintai dan menikmati
pekerjaan apapun yang digeluti nanti di masyarakat. “Be the
master wherever you go. Then wherever you find yourself, things will be as they
truly are,” kata Prof. Al makin. “Kita harus menemukan kesenangan dan kegembiraan apapun yang kita lakukan. Bergembiralah dan nikmatilah. Itulah kesempatan dan itulah Amanah yang
diembankan kita. Sederhana, sebagai Mahasiswa,
bantu orang tua, mencari kerja, buka usaha, mencari beasiswa, bergembiralah
dalam bekerja. Dapatkan nikmat dan
pahala sekaligus dalam bekerja,” imbuhnya.
Don’t compare
yourself to others. Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Setiap orang mempunyai takdir dan cara sendiri
dalam meniti hidup dan karir. Apa yang kita lakukan itu tugas kita, yang lain jalani itu tugasnya. Ada yang menjadi Walikota muda, ada yang menjadi DPR
muda, ada yang menjadi Dosen muda,
itu sudah jalan takdirnya. Jalani. Ada yang jadi Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati.
Ada yang jadi orang kaya. Itu semua
takdir. Jangan bandingkan takdir kita dengan yang lain, yang akan mengotori
hati dengan kedengkian, sehingga menjadi sakit.
Plant a single flower. Pohon itu terus tumbuh. Kita juga
akan tumbuh subur seperti pohon jika dipupuk dengan pikiran dan hati yang baik.
Pohon diam, berhenti dan tenang. Pohon tidak
pernah mengeluh. Pohon tidak pernah marah. Pohon tidak pernah tidak terima
tempatnya. Dimanapun dia tumbuh pohon
akan tumbuh. Maka tanamlah pohon.
Peliharalah, agar kita juga bisa bertumbuh seperti pohon yang kita
pelihara. Pohon tugasnya memberi daun
dan memproduksi oksigen. Memberi naungan teduh. Setelah itu berbunga dan berbuah. Itulah tugas kita, seperti pohon yang
kita tanam. Tanamlah pohon, rawatlah,
seperti kita merawat diri sendiri. Pohon adalah
kita, tumbuh, memberi pada alam sekitar, enak dipandang, dan diam.
Cherish your own
self. Jimat
atau barang berharga biasa dibawa. Jimat
atau kesaktian terhebat adalah
menjaga diri sendiri tetap bahagia. Hiburlah
diri sendiri. Tetaplah tersenyum. Jangan sedih. Semua pasti ada masanya. Jika
sedih pasti sementara. Jika kalut
pasti juga sementara. Jika kuatir tidak akan lama. Jika marah juga pasti
berlalu. Semua ada masanya. Biarkan
semuanya jernih. Biarkan semua tenang. Maka tetaplah selalu bisa menghibur diri
sendiri apapun masalah yang dihadapai, agar selalu bisa berbahagia. UIN Suka
Untuk Bangsa, UIN Suka Mendunia,” demikian Pungkas Prof. Al Makin. (tim humas)
Kita harus mencintai dan
menikmati pekerjaan yang kita lakukan. Apa saja. Katanya Rinzai Zen master: “Be the master wherever you go. Then wherever you find yourself, things
will be as they truly are.” (P. 84).
Kita harus menemukan kesenangan dan kegembiraan apapun
yang kita lakukan.
Bergembiralah dan nikmatilah.
Itulah kesempatan dan itulah Amanah yang diembankan kita. Sederhana, sebagai mahasiswa, bantu orang tua, mencari kerja,
buka usaha, mencari beasiswa, bergembiralah dalam bekerja.
Yakinlah kitab isa mengerjakannya dengan baik. Ketika kita
mengerjakan dengan keyakinan maka
hasil akan tampak. Jangan ragu. Kita akan menemukan nikmat dan pahala dalam
bekerja, ya pekerjaan itu sendiri.
Menanam pohon, atau duduk dibawah pohon. Itu juga pekerjaan. Mengendari motor, sepeda, atau mobil. Nikmatilah.
Duduk-duduk di café atau jalan-jalan di mall atau gunung. Nikmatilah.
Ketiga don’t compare
yourself to others
Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap
orang mempunyai taqdir dan cara sendiri
dalam meniti hidup dan karir. Apa yang Anda lakukan itu tugas Anda, yang lain
jalani itu tugasnya. Ada yang menjadi
walikota muda, ada yang menjadi DPR muda, ada yang menjadi dosen muda, itu sudah jalan taqdirnya. Jalani.
Ada yang jadi presiden, menteri, gubernur, bupati. Ada yang jadi orang kaya. Itu semua taqdirnya.
Jangan bandingkan diri anda dengan mereka. Mereka punya jalan, anda juga. Anda akan menemukan jalan anda.
Seorang Zen akan menyapu lantai, memelihara kebun, dan
menjaga kebersihan rumah. Itu tugasnya selama
di pure atau viharanya, tempat
ibadanya. Dilarang melihat
orang lain, lo kok itu lebih ringan
dan lebih enak dari saya. Itu Namanya
iri, dengki, dan cemburu pada orang lain. Jangan biarkan
diri anda begitu, anda akan
sakit.
Keempat, plant a single flower
Pohon itu terus tumbuh. Juga anda, terus tumbuh. Pohon
diam, berhenti dan tenang. Pohon tidak
pernah mengeluh. Pohon tidak pernah marah. Pohon tidak pernah tidak terima
tempatnya. Dimanapun dia tumbuh pohon
akan tumbuh. Anda juga. Maka tanamlah pohon.
Peliharalah.
Pohon tugasnya memberi daun dan memproduksi oksigen.
Memberi naungan teduh. Setelah itu
berbunga dan berbuah. Itulah tugas Anda. Tanamlah pohon, rawatlah, seperti anda
merawat diri sendiri. Pohon adalah
anda, tumbuh, memberi pada alam sekitar, enak dipandang, dan diam.
Zen Buddhisme sangat mengutamakan alam, pohon. Dan Master Masuno mendapat penghargaan karena karyanya dalam berkebun dan desain kebun. Maka kitab
isa menirunya.
Pohon adalah doa. Kita menanam
itu ya berdoa. Saat yang tepat menanam
pohon ya dua puluh tahun yang lalu, atau sekarang. Tanamlah. Investasi seperti pohon,
pada alam sekitar.
Kelima, cherish your
own self.
Jimat atau barang berharga biasa dibawa kita. Begitu juga banyak orang
bertanya pada Zen Master Masuno, apa
jimatnya. Jimat atau kesaktian
terhebat adalah menjaga diri sendiri tetap bahagia. Hiburlah diri sendiri. Tetaplah tersenyum. Jangan sedih. Semua
pasti ada masanya. Jika sedih pasti sementara.
Jika kalut pasti juga sementara. Jika kuatir tidak akan lama. Jika marah juga
pasti berlalu. Semua ada masanya.
Biarkan semuanya jernih. Biarkan semua tenang. Anda harus pandai menghibur diri sendiri. Masalah banyak di dunia ini.
Pacar hilang diambil saingan, belum punya pacar, dan lain- lain. Tetapi berbahagilah. (Cak/Rls)
Post a Comment