Upland Project Siapkan Kelembagaan Petani Menjadi Eksportir Produk Pertanian Indonesia
WARTAJOGJA.ID: Produk pertanian Indonesia memiliki kekhasan dan juga potensi yang bagus untuk pasar internasional.
Proyek Pengembangan Sistem Pertanian terpadu di Daerah Dataran Tinggi/ The Development of Integrated Farming System at Upland Area atau biasa disingkat UPLAND Project, merupakan program dari Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementrian Pertanian atas dukungan dari Islamic Development Bank (IsDB) dan IFAD.
UPLAND Project adalah program pertanian terpadu yang menyeleraskan antara sektor hulu (on farm) dan pasca panen (off farm) yang terintegrasi. Bukan hanya produksi yang dikejar, tetapi juga memastikan petani bisa mendapatkan hasil penjualan yang terbaik, sehingga akan meningkat pendapatannya.
Untuk merealisasikan tujuan program untuk peningkatan rantai nilai produk pertanian, bertempat di Hotel Mercure Yogyakarta dari tanggal 7-12 Agustus 2023 diadakan pelatihan terkait manajemen ekspor bagi korporasi petani yang ada di lokasi UPLAND Project.
Untuk tahap ini ada enam kabupaten yang dihadirkan yaitu petani dari Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Magelang, Subang, Tasikmalaya dan Sumenep. Untuk kabupaten yang menjadi lokasi UPLAND project adalah 13 kabupaten se-Indonesia.
Sedangkan untuk lokasi lain akan dilaksanakan secara bertahap pada waktu yang akan datang.
Dengan Pelatihan manajemen eksport ini diharapkan menjadi pondasi bagi kelembagaan petani yang tergabung dalam korporasi petani untuk bisa memulai menyiapkan kelembagaanya menjadi pengekspor produk dari petani anggotanya.
Beberapa Upaya telah dilakukan dari program UPLAND untuk bisa mengenalkan produk petani di pasar internasional, antara lain; produk petani UPLAND mengikuti ekspo tingkat internasional yang dilaksanakan di Belanda, Turkiye dan Amerika pada tahun 2022.
"Kita sangat konsern mendorong peningkatan rantai nilai dari produk pertanian supaya memastikan produk petani mendapatkan nilai jual yang terbaik dan meningkatkan pendapatan petani," ujar Farakka Sari selaku Manajer Project Management Unit (PMU) UPLAND Project.
Dalam pelatihan manajemen ekspor selain diberikan pemahaman tentang manajemen ekspor untuk menyiapkan korporasi petani bisa menyiapkan kelembagaan, juga diberikan pemahaman tentang pasar internasional dan analisa potensi yang bisa direspon oleh produk petani di Indonesia khususnya petani dari sasaran program UPLAND.
Dalam kaitan capaian untuk bisa meningkatkan kualitas produk petani yang bisa bersaing di pasar internasional, produk petani UPLAND juga telah dilakukan standarisasi melalui sertifikasi produk dan juga lahan untuk memastikan produk yang dihasilkan bermutu tinggi, salah satunya adalah sertifikasi organik. Saat ini lebih dari seribu hektar sertifikasi organic telah diberikan kepada lahan-lahan petani sasaran program UPLAND.
Capain bagus lainnya Korporasi Petani dari Kabupaten Purbalingga telah berhasil mengekspor untuk produk ladanya ke Jepang. Bahkan saat ini telah berkontrak secara kontinue untuk mensuplai pasar di Negera Sakura tersebut. Kabupaten Sumenep Jawa Timur saat ini juga telah berhasil mengolah produk bawang merah goreng dan mampu mensuplai untuk pasar di Belanda.
Karena UPLAND merupakan program terintegrasi, dukungan juga kami alokasikan dalam sektor hulu atau produksi melalui infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani, irigasi, alat dan mesin pertanian serta alat pengolahan pasca panen. Pada aspek peningkatan sumberdaya manusia, petani dari peserta program UPLAND juga diberikan Pendidikan melalui pelatihan seperti sekolah lapang, pelatihan pemasaran dan juga aspek-aspek literasi keuangan. Kita juga memberi dukungan dalam upaya adopsi teknologi maju melalui kegiatan adaptive research. Kita meyakini kalau sektor hulu dan sektor hilir (pasca panen) terintegrasi dalam satu konsep bisnis yang baik, kesejahteraan petani melalui peningkatan kualitas produk dan peningkatan harga bukan sesuatu yang tidak mungkin. (Ardian)
Post a Comment