Puluhan Wartawan di Jogja Siap Lawan Hoaks dan Dukung Pemilu Damai
WARTAJOGJA.ID : Sekitar 35 wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik di Yogyakarta sepakat menghasilkan jurnalisme berkualitas dan mendorong terwujudnya Pemilu 2024 yang aman, damai dan demokratis.
Para wartawan juga berkomitmen untuk melawan hoaks menjelang pelaksanaan pemilu.
Komitmen tersebut disampaikan para wartawan seusai mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pers, Jurnalisme Berkualitas dan Komitmen Mendorong Pemilu Damai” di Hotel Royal Darmo Yogyakarta, Senin (21/8/2023). Acara ini diadakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang didukung oleh Polda DIY.
Acara diawali dengan FGD dengan dua narasumber yakni pakar komunikasi dan pers dari Universitas Islam Indonesia (UII), Dr Masduki MA dan Koordinator Wilayah AMSI Jateng, Jatim, DIY, Bali dan NTB, Suwarmin.
Masduki dalam pemaparannya mengatakan media memiliki peran yang sangat penting dalam demokrasi.
“Peran media masih sangat penting di dalam demokrasi, selain melawan hoaks juga melayani kebutuhan informasi masyarakat. Peran besar media ini perlu didukung, saya sepakat adanya peraturan pemerintah soal publisher rights. Ini agar segera disahkan agar media ini bisa mendapat revenue untuk menopang kerja-kerja jurnalistiknya tetap sehat,” paparnya.
Suwarmin memaparkan platform digital masih menjadi rujukan paling banyak dari masyarakat. Namun, belum ada komitmen serius untuk menindaklanjuti akun maupun platform digital yang menebar konten tentang ujaran kebencian maupun hoax.
"Media digital masih menjadi rujukan paling banyak. Tetapi belum ada sistem yang membatasi kalimat-kalimat negatif itu secara otomatis dapat di-take down," terang dia.
Ketua AMSI DIY Anton W Prihartono menyebut media memiliki peran strategis dalam mewujudkan pemilu damai pada 2024 mendatang.
“Media sebagai pilar demokrasi keempat memiliki peran penting agar pemilu mendatang berlangsung aman, damai dan demokratis. Para pekerja media dituntut untuk menghasilkan jurnalisme berkualitas. Ini bisa terwujud jika awak media tetap memegang teguh kode etik jurnalistik, UU Nomor 49 Tahun 1999 tentang pers. Jika kita komitmen dengan dua aturan itu, niscaya kita tidak akan terjebak pada penyebaran berita bohong atau click bait,” katan Anton.
Kapolda DIY yang pada acara FGD diwakili oleh Kasubdit I Ditintelkam Polda DIY AKBP Mochammad Nawawi mengapresiasi AMSI DIY yang menginisasi pemilu damai dengan jurnalisme berkualitas.
"Saya mengharapkan ini jadi momen meningkatkan sinergitas dan manfaat bagi publik di tengah tahapan pemilu yang saat ini berlangsung," tuturnya.
Nawawi menyebutkan pemilu damai jadi tanggung jawab bersama bukan hanya aparat keamanan.
“Peran media sangat penting untuk mewujudkan ini sehingga momen ini harus terus dilanjutkan dengan lebih bersinergi,” ucapnya. (Rls)
Post a Comment