Prodi Pendidikan Agama Islam FITK UIN Sunan Kalijaga Luluskan Doktor Kesembilan
WARTAJOGJA.ID : Doktor Pendidikan Agama Islam ke-9 berhasil
dilahirkan dari Program Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Gelar Doktor PAI ini berhasil diraih oleh Agung Ilham Prastowo
setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Integrasi
Keilmuan di Perguruan Tinggi Islam Berbasis Pesantren: Studi di Universitas
Darussalam Gontor dan Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng” pada 26 Juli 2023. Dari
Prodi PAI, pengajar pada Universitas Muhammadiyah Surakarta ini merupakan
doktor kesembilan.
Ujian
Terbuka atau Ujian Promosi ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Lantai 3 Gedung PPG
FITK UIN Sunan Kalijaga di Sambilegi, Maguwoharjo, Sleman. Dalam ujian ini,
Ketua Sidang dipimpin langsung oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr.
Phil. Al Makin, S.Ag., M.A., yang didampingi
oleh Sibawaihi, M.A., Ph.D., yang merupakan Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga.
Dalam kesempatan ini, hadir pula Promotor I, Prof. Dr. Toto
Suharto, M.Ag., Guru Besar UIN Raden Mas Said
Surakarta, dan Promotor II, Dr. Sembodo Ardi Widodo, M.Ag.
Secara khusus, yang bertindak sebagai para penguji I-IV adalah Dr. Usman, S.S., M.Ag., Dr. Karwadi, M.Ag., Dr. Maksudin, M.Ag., dan Prof. Dr. Tasman, M.A.,
yang semuanya berasal dari FITK UIN Sunan Kalijaga.
Disertasi
yang berhasil dipertahankan ini menyoroti integrasi teistik keilmuan di
Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor dan Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY)
Tebuireng. Melalui penelitian kualitatif, analisis data dilakukan melalui
pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Proses pengecekan keabsahan data didasarkan pada derajat
kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan
(dependability), dan kepastian (confirmability).
Hasil
penelitian ini menemukan bahwa pertama, integrasi keilmuan teistik UNIDA
Gontor dan UNHASY dilatarbelakangi oleh ketertinggalan umat Muslim terutama
Indonesia dalam dunia keilmuan dan pesatnya perkembangan sains di Barat yang
sekuler. Integrasi keilmuan teistik dibangun melalui konsep dasar yang
mengintegrasikan ilmu dari wahyu dan alam yang didasari worldview
teistik. Integrasi teistik keilmuan tersebut berpola sirkuler dan interconected
yang mana antar disiplin keilmuan saling berdialog dan berkaitan satu sama
lain.
Kedua,
konstruk integrasi teistik keilmuan di UNIDA Gontor terbentuk dari penafsiran
Al-Qur’an berlapis, pendekatan multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin
dan Islamisasi ilmu pengetahuan. Sedangkan integrasi teistik keilmuan di UNHASY
Tebuireng dibangun melalui penafsiran berlapis, pendekatan multidisiplin dan
interdisiplin, dan menjadikan pemikiran Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari sebagai
landasan pengembangannya.
Ketiga,
integrasi teistik keilmuan di UNIDA Gontor dan UNHASY Tebuireng
diimplementasikan melalui sistem pembelajaran dalam perkuliahan dan kegiatan
pesantren. Keempat, kajian integrasi di UNIDA Gontor dan UHNASY
Tebuireng berkontribusi dalam membentuk integrasi keilmuan tauhidik-inklusif di
perguruan tinggi Islam yang dikembangkan melalui penafsiran berlapis,
pendekatan multi, inter, dan transdisipliner. Integrasi teistik keilmuan
transdisipliner tersebut juga memberi pengaruh yang signifikan terhadap sikap
beragama para mahasiswa.
Dalam sambutannya,
Promotor I, yang merupakan Dekan Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said
Surakarta ini menyampaikan bahwa gelar doktor merupakan tahap awal untuk
memasuki cakrawala keilmuan yang lebih luas. Melalui tulisan akademik,
cakrawala ini akan mampu diungkap dan disuguhkan kepada masyarakat. Aktivitas
menulis itu sendiri harus terus-menerus dilakukan karena tidak lain merupakan
fondasi peradaban Islam itu sendiri. Disertasi yang menginvestigasi integrasi
keilmuan ini dapat menjadi model aternatif bagi perguruan tinggi keagamaan
Islam.
Post a Comment