Pabrik Sido Muncul Dikunjungi Puluhan Dokter Berbagai Rumah Sakit di Indonesia
WARTAJOGJA.ID: Puluhan dokter dari berbagai rumah sakit di Indonesia mengunjungi pabrik Sido Muncul di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang pada Rabu (9/8/2023).
Mereka hendak melihat teknis serta proses pembuatan obat-obatan tradisional, pengolahan tanaman herbal, dan penelitian bahan baku yang dilakukan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tersebut.
Beberapa di antara tempat yang dikunjungi yaitu laboratorium, tempat pengawasan quality control (QC), dan quality assurance (QA), tempat pemeriksaan fisika, mikrobiologi, kimia, hingga cemaran logam berat.
Menurut penuturan Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, kehadiran obat herbal sebagai pendamping obat-obat modern di rumah sakit berpotensi semakin banyak digunakan untuk membantu memelihara kesehatan pasien, termasuk masyarakat luas.
Dari kunjungan dokter yang sebagian besarnya para direktur rumah sakit tersebut, dia berharap pihak pelayanan kesehatan bisa lebih percaya dan semakin banyak yang menggunakan obat herbal.
“Sebenarnya cara untuk mencapai kesehatan itu kan banyak."
"Obat-obat herbal itu sebenarnya juga berkhasiat dan bisa membantu masyarakat yang sakit, bisa dikonsumsi sendiri atau sebagai pendamping obat modern,” imbuh Irwan.
Sebagai informasi, dokter yang datang berasal dari sejumlah rumah sakit seperti RSI Cempaka Putih Jakarta, RSUD Bung Karno Surakarta, RSUD Bali Mandara, RS Pantiwilasa Semarang, hingga RS Banyumanik 2 Semarang.
Tak hanya dokter, para akademisi dan pegawai pemerintahan juga turut datang.
Meliputi dari Dinkes Provinsi Bali, UPTD Kesehatan Pengobat Tradisional Bali, Universitas Bali Internasional, Fakultas Kedokteran Universitas Ganesha, dan banyak lagi.
Direktur Utama RSI Cempaka Putih Jakarta, dr Jack Pradono mengatakan, pihaknya terkesan dengan ikhtiar yang dilakukan Sido Muncul untuk menjaga kebersihan, mutu, dan kaidah-kaidah pembuatan jamu serta obat tradisional yang baik.
Dia mengungkapkan, para dokter di rumah sakit yang dipimpinnya yang rawan sakit terutama saat pandemi Covid-19 juga sering mengonsumsi jamu dan obat-obatan herbal, termasuk produk Sido Muncul.
“Nah kami kan selama ini hanya menggunakan tapi tidak tahu prosesnya."
"Maka sekarang kami menyaksikan proses (pembuatan) itu dan semakin yakin, mantap, dan bisa lebih percaya lagi ke depannya dalam menggunakan obat ini untuk kami sendiri maupun pasien di rumah sakit,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, para dokter di rumah sakit yang dipimpinnya yang rawan sakit terutama saat pandemi Covid-19 juga sering mengonsumsi jamu dan obat-obatan herbal, termasuk produk Sido Muncul.
Dia membeberkan, pihaknya memiliki rencana mengintegrasikan produk jamu sebagai warisan budaya leluhur dengan layanan kesehatan di rumah sakitnya.
Meskipun demikian, lanjut dia, saat ini belum ada obat herbal yang masuk dalam resep.
“Yang dilakukan ini masih untuk pencegahan dan kegiatan promotif untuk pemeliharaan kesehatan."
"Ke depannya kami melihat apakah peluang-peluang itu bisa dilakukan, terutama untuk penyakit diabetes ringan atau hipertensi,” imbuhnya.
Direktur RSUD Bali Mandara, dr Ketut Suarjaya juga menambahkan, pihaknya telah mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional berbasis obat herbal.
Bali Mandara juga memiliki pusat pengolahan pasca panen tanaman obat-obatan, meskipun masih sederhana.
“Pengolahan di Sido Muncul sangat baik, memberikan pemahaman dan pengalaman kami lebih baik agar bisa secara bertahap kami melakukan pemanfaatan tanaman herbal menjadi produk yang berkualitas, berkhasiat, dan aman,” pungkasnya. (Cak/Rls)
Post a Comment